2 Kali mangkir pemeriksaan, Dirut PT Inovare Gas diburu Bareskrim
Merdeka.com - Penyidik Bareskrim Mabes Polri tengah memburu Direktur Utama PT Inovare Gas, Budiantoro Syahlani, selaku tersangka dugaan korupsi dalam penawaran langsung wilayah kerja minyak dan gas bumi Bontang Timur, daratan lepas pantai Kalimantan Timur 2013. Sebab, Budiantoro sudah dua kali mangkir dari pemeriksaan yang sudah dijadwalkan.
Kepala Subdirektorat II Tindak Pidana Korupsi, Kombes Djoko Purwanto, mengatakan, saat ini pihaknya tengah menelusuri keberadaan Budiantoro. Dia memastikan, usai ditangkap pihaknya akan melakukan penahanan terhadap tersangka.
"Kami sudah panggil dua kali, tidak datang. Kami juga sudah telusuri di mana domisili dan tempat tinggalnya, tapi tidak juga ditemukan. Karena berstatus tersangka kami kan bisa tangkap," kata Djoko saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (13/10).
Meski demikian, Djoko belum mau mengaku jika pihaknya sudah mengendus keberadaan Budiantoro. Dia hanya berjanji dalam waktu dekat tersangka akan diciduk. "Mudah-mudahan secepatnya," jelas dia.
Djoko menerangkan, pihaknya langsung bergerak cepat setelah mendapat informasi jika gugatan praperadilan Budiantoro kalah di Pengadilan. Putusan itu, lanjut dia, baru diumumkan hari ini.
Berdasarkan draf permohonan praperadilan, Budiantoro menganggap penetapan status tersangka terhadap dirinya cacat dengan dalil tidak ada kerugian keuangan negara, perbuatan melawan hukum serta tidak ada bukti yang cukup untuk menetapkannya sebagai tersangka. Sidang gugatan sudah berlangsung sejak 5 Oktober lalu.
Atas perbuatannya, Budiantoro disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 21 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gas Bocor di Pabrik Es Batu Tangerang Diduga Mengandung Amoniak, Ini Bahayanya Bila Terhirup Manusia
Petugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kronologi Relawan Ganjar-Mahfud Dikeroyok TNI di Boyolali, Dipicu Geber Knalpot Bising
Dua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaHarga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaGeger! Pabrik Batu Es Bocor Gas, Ratusan Warga Karawaci Sesak Napas
warga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga
Baca SelengkapnyaStatus Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor
Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaInsentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca Selengkapnya