Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Cianjur Belum Ingin Kembali ke Rumah Usai 2 Pekan Gempa, Tenda Jadi Tempat Aman

Warga Cianjur Belum Ingin Kembali ke Rumah Usai 2 Pekan Gempa, Tenda Jadi Tempat Aman Korban gempa Cianjur bertahan di pengungsian seadanya. ©2022 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpantau masih menempati tenda-tenda pengungsian. Mereka mengaku masih takut usai dua pekan terjadi gempa yang berlangsung pada Senin (21/11) lalu. Tenda dinilai pengungsi jauh lebih aman.

Disampaikan para korban, rasa takut terhadap derasnya hujan dan terpaan angin masih bisa dikalahkan dibanding gempa susulan yang masih terus terjadi hingga satu pekan setelah kejadian.

“Dari 77 kepala keluarga di blok, kami memilih tenda sebagai tempat aman," kata salah satu pengungsi yang sebelumnya tinggal di Perumahan Pesona Cianjur Indah, bernama Ficky, dikutip dari ANTARA.

Sebanyak 100.330 Jiwa Masih Tinggal di Tenda Pengungsian

korban gempa cianjur bertahan di pengungsian seadanya

Korban gempa Cianjur bertahan di pengungsian seadanya ©2022 Merdeka.com/Arie Basuki

Setelah hampir dua pekan tinggal di tenda, sebanyak 100.330 jiwa pengungsi ini merasa masih belum ingin kembali ke rumah walau pemerintah menyebut kondisi sudah berangsur membaik dan sudah bisa kembali ke tempat tinggal.

Namun warga di sana beralasan, selama satu pekan pasca kejadian, sebanyak 276 kali gempa susulan masih terjadi.

"Kami memilih tidur di tenda malam hari di luar rumah cukup aman kalau sampai gempa membuat rumah kembali terancam ambruk atau atap jebol.“ tambahnya.

Selain di lahan-lahan kosong, sejumlah warga juga terpantau mendirikan tenda di halaman depan rumah mereka dan jalanan desa.

Tinggalkan Trauma di Para Pengungsi

Menurut warga, surat dari BMKG yang menyebut aktivitas kegempaan di Cianjur sudah melemah dan rumah-rumah sudah bisa ditempati belum bisa menyembuhkan trauma para korban terdampak.

Berdasarkan hasil monitoring, dalam tujuh hari ini magnitudo goncangan memang terasa kian mengecil dan intensitasnya semakin berkurang.

Namun, warga masih meyakinkan diri agar tetap aman sehingga memilih menetap sementara di tenda. Harapannya, warga ingin kejadian gempa tidak kembali terulang dan mereka bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Untuk saat ini, daerah yang masih ditemui banyak tenda pengungsian ialah di Warungkondang, Cilaku, Karangtengah, Cipanas, Pacet dan bagian Cianjur selatan.

Urung Kembali ke Rumah

Gempa bumi yang menghancurkan ribuan rumah dan bangunan, serta merenggut nyawa 327 orang memang begitu membekas bagi warga.

Mereka harus menahan pedih saat ditinggal anggota keluarga, rindu tempat tinggal dengan kondisi yang normal serta rasa takut akan gempa susulan. Ini membuat para pengungsi enggan untuk kembali ke rumah dan memilih bertahan di tenda.

Ini juga yang kemudian dirasakan oleh salah satu warga Kampung Pos, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, bernama Yati.

"Saya tidak hanya kehilangan rumah, tapi anak, cucu dan menantu meninggal tertimpa rumah yang ambruk. Saya tidak tahu mau pulang kemana, kalau mendapat bantuan saya akan pindah ke luar kota karena berat untuk tinggal lagi di rumah yang sudah saya tempati sejak kecil," kata wanita 61 tahun itu.

Relokasi Jadi Pilihan

Meski dirasa berat saat mengingat kejadian, pengungsi-pengungsi ini tidak punya pilihan lain selain ikut relokasi tempat tinggal. Pilihan ini diprioritaskan bagi korban terdampak gempa dengan kondisi tempat tinggal yang hancur dan rusak berat.

Mereka pun hanya ingin kembali ke kehidupan sebelum gempa, dan memulai babak baru tanpa dihantui bencana susulan yang masih beberapa kali dirasakan.

Salah satu yang sepakat untuk ikut relokasi adalah Rudi. Ia merupakan warga yang mengungsi di posko mandiri di Desa Benjod, Kecamatan Cugenang.

Ia masih merasa berat untuk ikut relokasi lantaran kehilangan anak dan istrinya. Walau begitu, ia juga memiliki cita-cita ingin membesarkan kedua anaknya yang selamat dengan tenang.

"Kami hanya ingin hidup tenang dan kembali berjalan normal, meski saya harus kehilangan anak dan istri, saya ingin membesarkan dua orang anak saya yang masih hidup meski sempat tertimpa bangunan. Kalau memang harus pindah atau direlokasi saya berharap bisa menjalani semuanya,"  ujar pria 34 tahun itu.

Tiga Lokasi Relokasi

Seperti diberitakan Merdeka sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat telah menyiapkan tiga lahan relokasi untuk para korban dengan kategori rumah rusak berat.

Menurut Bupati Cianjur, Herman Suherman yang disampaikan, Senin (29/11) lalu, ketiga lokasi itu berada di Sirnagalih, Mande dan Pacet Cipanas.

Saat ini yang hampir siap berada di Sirnagalih yang jaraknya dekat dengan TPA Pasirsembung. Walau dekat pembuangan sampah, bupati menjamin kondisinya baik karena tempat pembuangan sampah akan dialihkan dan telah dilakukan penataan (cut and field).

Selain itu, di Sirnagalih lokasinya strategis, dan diapit oleh kantor dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan perumahan yang dekat ke wilayah perkotaan. Selain itu, lokasi tersebut juga sudah aman karena mendapat rekomendasi dari BMKG.

"Jadi semuanya itu relatif aman ya dan karena sudah mendapat rekomendasi dari pihak BMKG," kata Herman

Pemkab sendiri terus melakukan percepatan, dan uji kelayakan agar lokasi tersebut bisa segera ditempati dan membantu kehidupan mereka ke depannya. 

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi

Baca Selengkapnya
Anies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar

Anies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar

Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka

Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka

Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Warga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok

Warga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok

Sesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).

Baca Selengkapnya
Ganjar Tegaskan Jawa Tengah Kandang banteng: Seruduk Semua yang Tidak Sesuai Aturan

Ganjar Tegaskan Jawa Tengah Kandang banteng: Seruduk Semua yang Tidak Sesuai Aturan

Ganjar Tegaskan Jawa Tengah Kandang banteng: Seruduk Semua yang Tidak Sesuai Aturan

Baca Selengkapnya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya
20 Ribu Warga Karanganyar Demak Belum Mencoblos karena TPS Terendam Banjir

20 Ribu Warga Karanganyar Demak Belum Mencoblos karena TPS Terendam Banjir

Direncanakan, pencoblosan dilakukan maksimal pada 24 Februari 2024, atau 10 hari pasca Pemilu.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya