Upaya Polres Garut Cegah Aksi Penculikan Anak, Bentuk Tim Satgas Khusus

Senin, 30 Januari 2023 11:50 Reporter : Nurul Diva Kautsar
Upaya Polres Garut Cegah Aksi Penculikan Anak, Bentuk Tim Satgas Khusus Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro, dalam keterangan pers soal penculikan anak, Jumat (27/1). ©2023 Instagram @polresgarut/Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus penculikan anak menjadi sorotan pihak Kepolisian Resort (Polres) Garut, Jawa Barat. Untuk mencegah aksi tersebut, telah dibentuk tim satgas khusus.

Dikonfirmasi Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro beberapa waktu lalu, tim ini akan berupaya mencegah tindakan penculikan, termasuk dirinya mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap anak-anak.

Kalau melihat orang yang mencurigakan, segera lapor kami. Kami sudah membentuk tim satgas terkait hal tersebut (penculikan)” kata Rio, dalam keterangan resminya di Mapolres Garut, Jumat lalu, melansir instagram @polresgarut, Senin (30/1).

2 dari 3 halaman

Berkeliling Memastikan Keamanan Anak

kapolres garut akbp rio wahyu anggoro dalam keterangan pers soal penculikan anak jumat

©2023 Instagram @polresgarut/Merdeka.com

Menurut Rio, pihaknya melalui satgas tersebut telah berkeliling untuk memastikan keamanan anak, guna mencegah tindak penculikan.

Kami juga sudah berkeliling untuk menjaga situasi ini aman, terutama terhadap anak” katanya

Menurut Rio, kasus penculikan kian meresahkan masyarakat. Terlebih beberapa kasus ramai diunggah di laman media sosial. Dirinya mengatakan, jika kasus penculikan yang ramai di Garut akhir-akhir ini tidak terjadi.

“Terkait penculikan anak di berita medsos itu saya pastikan tidak terjadi. Namun bukan berarti Porles Garut underestimate terkait kejadian penculikan di daerah lain” katanya

3 dari 3 halaman

Jangan Percaya Bujuk Rayu Orang Tak Dikenal

Rio juga menekankan agar para orang tua tidak mudah percaya terhadap orang baru, terutama yang mengiming-imingi anaknya sesuatu. Ini merupakan salah satu cara proaktif, dalam mencegah tindak penculikan anak.

Kepada masyarakat agar curiga terhadap orang-orang baru yang menawarkan makanan sampai minuman di sekolah maupun di lingkungan sekitar” katanya.

Sebelumnya pihak Polres Garut menerima laporan penculikan dua orang anak berinisial RAP dan RS. Mereka sempat diduga dibawa kabur oleh ayah tirinya MAS, dan dilaporkan oleh istri, ER dan nenek korban M.

Usut punya usut setelah ditelusuri, ternyata RAP dan RS dibawa ke Desa Saribakti, Kecamatan Peundeuy, karena prahara rumah tangga. Sebelumnya MAS dikabarkan membawa kedua anak tanpa sepengetahuan ER, sehingga ER khawatir.

Saat ini keduanya telah sepakat berdamai, sehingga penyelidikan kasus penculikan tersebut batal dilanjutkan.

"Pelapor atau orangtua M dan terlapor bersepakat untuk damai satu sama lain disaksikan penyidik kami,” kata Rio, mengutip Liputan6.

[nrd]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini