Upaya Polres Garut Cegah Aksi Penculikan Anak, Bentuk Tim Satgas Khusus
Merdeka.com - Kasus penculikan anak menjadi sorotan pihak Kepolisian Resort (Polres) Garut, Jawa Barat. Untuk mencegah aksi tersebut, telah dibentuk tim satgas khusus.
Dikonfirmasi Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro beberapa waktu lalu, tim ini akan berupaya mencegah tindakan penculikan, termasuk dirinya mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap anak-anak.
“Kalau melihat orang yang mencurigakan, segera lapor kami. Kami sudah membentuk tim satgas terkait hal tersebut (penculikan)” kata Rio, dalam keterangan resminya di Mapolres Garut, Jumat lalu, melansir instagram @polresgarut, Senin (30/1).
Berkeliling Memastikan Keamanan Anak
©2023 Instagram @polresgarut/Merdeka.com
Menurut Rio, pihaknya melalui satgas tersebut telah berkeliling untuk memastikan keamanan anak, guna mencegah tindak penculikan.
“Kami juga sudah berkeliling untuk menjaga situasi ini aman, terutama terhadap anak” katanya
Menurut Rio, kasus penculikan kian meresahkan masyarakat. Terlebih beberapa kasus ramai diunggah di laman media sosial. Dirinya mengatakan, jika kasus penculikan yang ramai di Garut akhir-akhir ini tidak terjadi.
“Terkait penculikan anak di berita medsos itu saya pastikan tidak terjadi. Namun bukan berarti Porles Garut underestimate terkait kejadian penculikan di daerah lain” katanya
Jangan Percaya Bujuk Rayu Orang Tak Dikenal
Rio juga menekankan agar para orang tua tidak mudah percaya terhadap orang baru, terutama yang mengiming-imingi anaknya sesuatu. Ini merupakan salah satu cara proaktif, dalam mencegah tindak penculikan anak.
“Kepada masyarakat agar curiga terhadap orang-orang baru yang menawarkan makanan sampai minuman di sekolah maupun di lingkungan sekitar” katanya.
Sebelumnya pihak Polres Garut menerima laporan penculikan dua orang anak berinisial RAP dan RS. Mereka sempat diduga dibawa kabur oleh ayah tirinya MAS, dan dilaporkan oleh istri, ER dan nenek korban M.
Usut punya usut setelah ditelusuri, ternyata RAP dan RS dibawa ke Desa Saribakti, Kecamatan Peundeuy, karena prahara rumah tangga. Sebelumnya MAS dikabarkan membawa kedua anak tanpa sepengetahuan ER, sehingga ER khawatir.
Saat ini keduanya telah sepakat berdamai, sehingga penyelidikan kasus penculikan tersebut batal dilanjutkan.
"Pelapor atau orangtua M dan terlapor bersepakat untuk damai satu sama lain disaksikan penyidik kami,” kata Rio, mengutip Liputan6.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Azanil Kelana mengatakan, masa depan Indonesia berada di tangan anak-anak muda.
Baca SelengkapnyaBripka ED ditangkap polisi karena melakukan pengancaman terhadap warga sudah menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan ZH kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerkosaan itu.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaKapolres berterima kasih pada warga yang dengan antusias mendatangi TPS untuk menggunakna hak pilihnya.
Baca Selengkapnya