UGM Gelar Kuliah Tatap Muka Terkendali, Dikhususkan Mahasiswa Domisili DIY & Jateng
Merdeka.com - Penanganan pandemi Covid-19 masih terus dilakukan. Hingga saat ini perkembangan kasus Covid-19 sudah turun cukup signifikan. Sejumlah perguruan tinggi pun menyatakan siap melaksanakan perkuliahan tatap muka terbatas termasuk universitas Gadjah Mada (UGM).
Mahasiswa UGM akan mulai mengikuti kegiatan Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terkendali yang dilaksanakan pada akhir Oktober-Desember mendatang. Kegiatan kuliah luring secara terbatas ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Seperti hanya menggunakan kapasitas ruang kuliah 25-50 persen saja.
Ketua Satgas Covid-19 UGM, Rustamadji mengatakan, PTM Terkendali hanya menggunakan kapasitas ruang kuliah 25-50 persen. Rencananya, PTM ini di mulai setelah Ujian Tengah Semester pada akhir bulan ini.
Rustamadji mengungkapkan, kegiatan belajar mengajar secara terkendali akan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dengan mengacu pada aturan pemerintah lewat instruksi Mendagri tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Kita mengacu pada aturan Mendagri terbaru. Apalagi status PPKM di DIY sudah ke level tiga menuju proses level satu,” Rustamadji, seperti dikutip dari laman resmi UGM, Selasa (19/10).
Selain menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, tim Satgas Covid-19 UGM juga akan memantau penggunaan ruang hanya 25 persen dari kapasitas.
“Namun, kalau dalam kondisi sangat penting bisa sampai 50 persen,” tambahnya.
Selain kegiatan perkuliahan, pihak UGM menurut Rustamadji juga akan menyiapkan tempat makan khusus, lokasi istirahat, dan menyiapkan lokasi kegiatan ekstrakurikuler dengan model pembatasan dan protokol kesehatan ketat. Sebab, jika tidak disiapkan tempat kegiatan ekstrakurikuler dan hanya kuliah saja, maka mahasiswa cenderung akan bergerombol.
Sementara ini mahasiswa yang diperbolehkan bisa ikut kegiatan PTM Terkendali hanya diperuntukan bagi mahasiswa yang berdomisili di DIY dan Jawa Tengah. Namun, jika ada mahasiswa yang berasal dari luar kota yang sudah lama indekos selama pandemi maka bisa diperbolehkan untuk ikut.
“Rencananya mahasiswa dari DIY dan Jawa Tengah dulu dan sudah pernah vaksin. Jika ada yang belum vaksin maka kita akan kita siapkan vaksinasinya. Mereka juga harus dapat izin orang tua,” ujarnya.
Selain dari sisi kesehatan mahasiswa, UGM juga memperhatikan kondisi kesehatan dari para staf pengajarnya. Bagi staf pengajar yang diketahui menderita komorbid maka tidak diwajibkan mengajar secara tatap muka, namun mengajar secara daring.
“Kita akan memperhatikan dosen yang komorbid untuk lebih mengajar lewat daring saja. Apalagi UGM sekarang menerapkan bauran kuliah luring dan daring secara bersamaan,” katanya.
Selama PTM Terkendali dilaksanakan, Tim Satgas Covid-19 akan melakukan skrining secara berkala untuk memeriksa tingkat kesehatan mahasiswa.
“Secara acak dilakukan pemeriksaan GeNose,”tuturnya.
Reporter: Azizta Laksa Mahardikengrat
(mdk/snw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini
PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaDiduga Kumat, Pengidap Gangguan Jiwa di Garut Bakar Rumahnya Sendiri
“Pemilik rumah ini memiliki riwayat gangguan jiwa, karena tidak mengonsumsi obat yang bersangkutan penyakitnya kambuh dan membakar rumahnya,” kata AKP Usep
Baca SelengkapnyaSaran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Satgas Menampung Pro Kontra UU Cipta Kerja
Salah satunya dengan keliling menyerap aspirasi dari berbagai pihak
Baca SelengkapnyaBelasan Pegawai Rumah Sakit Juga Keracunan Gas Amonia Pabrik Es di Tangerang, Alami Sesak Napas dan Mata Perih
Polisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaGudang Amunisi Meledak Ada Kemungkinan Granat Mental ke Perumahan, Warga Diminta Lapor
Dia pun menjelaskan, di gerbang amunisi sudah tersedia alat pemadam kebakaran.
Baca SelengkapnyaDibangun di Ketinggian 121 Meter, Rumah Konglomerat Ini Terancam Terbengkalai
Konglomerat ini kabur ke Inggris atas dugaan kejahatan keuangan, rumah mewahnya sampai saat ini belum pernah dia tempati.
Baca SelengkapnyaDiputusin Gara-Gara Rumah Kayak Gubuk, Cewek ini Tunjukkan Isi Sebenarnya Auto Bikin Syok
Dari luar, rumah itu terlihat sederhana dan seperti rumah panggung. Akan tetapi setelah masuk ke dalam, rumah itu tertata rapi bergaya minimalis.
Baca SelengkapnyaPeneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Ternyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.
Baca Selengkapnya