Tak Pakai Bahan Berbahaya, Ini Kata PT Pindad soal Produksi Gas Air Mata
Merdeka.com - Akhir-akhir ini, penggunaan gas air mata oleh polisi ramai dibicarakan, khususnya terkait Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban. Selain itu, banyak beredar mata merah akibat penggunaan gas air mata yang ditembakkan oleh aparat keamanan di Kanjuruhan.
Terkait dengan isi kandungan gas air mata, PT Pindad memastikan gas air mata yang diproduksi dan digunakan oleh pihak kepolisian itu tidak menggunakan bahan berbahaya karena lazim digunakan oleh pasukan anti huru-hara di berbagai negara.
“Gas air mata yang dibuat Pindad ini menggunakan bahan CS. Kita tidak menggunakan CN (kloroasetofenon) karena itu sudah dilarang. Jadi semua produksi sejak tahun 2006 itu kita menggunakan CS,” kata Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Mose, dikutip dari ANTARA pada Jumat (14/10). Berikut selengkapnya:
Belum Pernah Ada Komplain
©2022 Merdeka.com
Abraham mengatakan, selain digunakan oleh Polri, gas air mata buatan Pindad juga diekspor ke berbagai negara. Ia mengaku sejauh ini belum ada komplain terkait gas air mata itu.
“Produk gas air mata Pindad itu ada dua jenis. Baik yang powder maupun smoke. Kalau yang powder itu kita lontarkan akan meledak di atas. Kalau yang smoke itu dilontarkan dan akan meledak di bawah,” kata Abraham.
Sebelum dikirim ke pelanggan, ia memastikan gas air mata itu akan diuji kualitas dan mutunya. Sehingga produk itu sesuai dengan standar yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Efek Gas Air Mata
©2022 Liputan6.com/Angga Yuniar
Sementara itu VP Penjamin Mutu K3LH PT Pindad, Prima Kharisma mengatakan, senyawa CS yang ada di gas air mata bisa menimbulkan dampak iritasi seperti kulit gatal hingga mata berair.
Namun sejauh ini PT Pindad selalu melakukan uji kualitas gas air mata itu di ruang terbuka. Menurutnya efek gas air mata itu akan hilang berangsur-angsur mulai dari 20-30 menit sejak gas dilontarkan.
“Untuk di ruang tertutup sendiri kami belum pernah melakukan pengujiannya. Yang kami lakukan selama ini hanyalah di ruang terbuka,” kata Prima.
Prima menambahkan, gas air mata yang diproduksi Pindad rata-rata memiliki masa kadaluwarsa tiga tahun. Jika masa kadaluwarsa lewat, performa gas air mata bakal menurun.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaBensin berasal dari satu SPBU di Kota Bekasi diduga tercampur air dan mengakibatkan kendaraan menjadi mogok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaSumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga kebutuhan air tercukupi untuk memanen.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca Selengkapnya