Teringat Pesan Ibu, Ketua RW di Kota Tangerang Setia Bantu Warga saat Darurat Corona
Merdeka.com - Kisah David Yubiantoro (43), selaku Ketua RW 15 Cluster Italy Banjar Wijaya, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang perlu diapresiasi. Bagaimana tidak, saat ayah, adik, istri, dan anak perempuannya tengah menjalani isolasi mandiri di rumah untuk melawan Covid-19, ia dengan setia tetap melayani masyarakat yang membutuhkannya.
Bahkan, ia tetap melayani kebutuhan warganya sembari menunggu sang ibu yang tengah kritis di ruang UGD rumah sakit.
“Saya harus kuat untuk keluarga dan masyarakat saya. Mereka membutuhkan kita, melawan covid tidak bisa sendiri. Walau ibu saya kritis, saya lihat ibu masih punya daya juang, begitu juga dengan masyarakat saya mereka semangat sembuh. Kita harus hadir, semangatnya jangan kendor,” ungkap David seperti dilansir dari tangerangkota.go.id.
Memonitor Melalui Grup Whatsapp
David mengungkapkan, selama 24 jam dirinya selalu melakukan pemantauan kepada warganya melalui grup pesan singkat Whatsapp.
Setiap hari, berbagai keluhan dan permintaan bantuan dari warga yang baru terpapar Covid-19 silih berganti masuk ke nomornya. Bagi David, di tengah situasi seperti sekarang tak ada tindakan lain, selain menenangkan warganya agar tidak panik.
“Walau mereka tidak tau, saya juga sedang berjuang untuk ibu saya. Tapi saya janji tetap berikan yang terbaik untuk warga saya. Mereka hubungi saya kalau mereka positif. Saya langsung menghubungkan ke Puskesmas Poris Plawad, memonitor bantuan logistik isolasi, bantuan emergency seperti ambulance hingga tabung oksigen bagi kegawatdaruratan,” papar David.
Persaudaraan Jadi Kunci
Selama dua minggu ini, ia selalu menerima kabar terkait dua sampai tiga warganya yang dinyatakan positif Covid-19. Hingga kini, total ada 66 warga di wilayahnya yang terpapar virus yang menyerang sistem pernapasan ini. Sementara itu 96 warga lainnya sudah dinyatakan sembuh dan satu warga meninggal dunia.
David mengatakan, pandemi Covid-19 seperti sekarang menjadi kesempatan untuk meningkatkan rasa persaudaraan, mengingat bergantung ke pemerintah pun terasa sulit.
“Saat ini RS penuh, semua kewalahan, jika semua bergantung dengan Pemerintah itu tidak mungkin. Maka kita harus lebih peduli, menjaga persaudaraan, bersatu padu tanpa mengendalikan pemerintah. Kita punya sumber daya manusia, banyak orang kaya, banyak orang hebat di lingkungan kita, nah potensi itu yang kita rangkul untuk sama-sama bergerak,” tegasnya.
Selalu Menanamkan Pesan Sang Ibu
©2021 tangerangkota.go.id/Merdeka.com
David menambahkan, sosok ibu selalu menjadi inspirasinya soal bagaimana menjadi seorang pemimpin di tengah kondisi sulit dengan tetap mementingkan orang lain.
“Ibu saya mengajari saya sebagai RW atau pemimpin. Jika di wilayah mu panen raya, kamu lah yang paling terakhir makan. Jika rumah mu terbakar, kamu adalah orang terakhir yang keluar, karena kamu lebih memilih menyelamatkan dulu orang lain. Jika ada masalah, kamu orang terdepan yang menghadapi masalah itu. Maka saya seperti ini,” tutur David.
Tak berhenti sampai di situ, David juga turut berpesan kepada masyarakat lainnya agar bisa bergerak bersama untuk menekan angka sebaran Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
"Saya selalu bilang ke warga saya, kalau kita memberi pasti mendapat efek kebahagiaan, yang nantinya imun naik. Jadi mereka yang dibantu bahagia, kita yang membantu juga dapat kebahagiaan," tutupnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan Terancam 15 Tahun Penjara
Pelaku bernama Usman sudah berstatus tersangka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Baca SelengkapnyaRumah Kontrakan di Balaraja Tangerang Digerebek Warga, 12 Pasang Bukan Suami Istri Diamankan
Warga menggerebek rumah kontrakan di Kampung Cariu, Telagasari, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Sebanyak 12 pasangan bukan suami istri diamankan dari lokasi itu.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit
Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaIstri Kabur ke Rumah Orangtua Usai Cekcok, Menantu Bunuh Mertua
Nyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca Selengkapnya27 WN Sri Lanka Diamankan dari Apartemen di Tangerang
Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang mengamankan 27 Warga Negara Sri Lanka yang tinggal dan berkegiatan di apartemen kawasan Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaMeninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaTiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca Selengkapnya