Sukabumi Dilanda Hujan Deras dan Banjir Bandang Hebat, BMKG Ungkap Pemicunya

Merdeka.com - Mulai memasukinya musim penghujan membuat beberapa wilayah di Indonesia dilanda cuaca ekstrem. Seperti hujan deras dan banjir bandang hebat yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor serta Sukabumi pada Senin (21/09) kemarin.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPBD, kejadian tersebut membuat 85 rumah di Cicurug, Sukabumi terendam. Sebanyak 12 rumah lainnya hanyut tersapu oleh luapan air dari sungai Citarik.

Kampung-kampung tersebut di antaranya Kampung Cipari, Desa Cisaat, Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kampung Belakan Aspol, Kelurahan Cicurug, Kampung Nyangkowek RT 002/007, Desa Mekarsari, Kampung Lio RT 002/005, Desa Mekarsari dan Perum Setiabudi, Desa Bangbayang.

"Luapan air Sungai Citarik tersebut berkisar 5-6 meter dan merendam beberapa perkampungan di Kecamatan Cicurug," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Senin.

Kendaraan Ikut Tersapu Banjir

banjir di cicurug sukabumi

©Dokumentasi BNPB

Selain rumah, bencana banjir bandang juga membuat sejumlah kendaraan baik roda dua maupun empat ikut terbawa hanyut. Selain itu dua warga yang merupakan pembuat roti pun ikut menjadi korban dan hingga kini masih dalam pencarian.

Menurut Daeng, untuk warga yang rumahnya terbawa arus air dan terendam banjir sudah dievakuasi dan diungsikan ke beberapa lokasi seperti ruangan puskesmas pembantu dan rumah warga lainnya yang lebih aman.

Akibat Gelombang Rossby

Sementara itu, terkait bencana hujan deras yang diikuti banjir bandang di wilayah Sukabumi BMKG telah mengeluarkan informasi perihal pemicu fenomena tersebut.

Menurut Deputi bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto, banjir bandang di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi yang terjadi pada Senin (21/9) terjadi akibat hujan lebat yang dipicu kondisi atmosfer yang labil. Kemudian diperkuat adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial serta adanya daerah pertemuan angin (konvergensi).

"Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat," kata Deputi bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (22/9).

Prediksi Musim Hujan

Guswantoro juga menyebutkan jika BMKG telah mengeluarkan informasi prakiraan awal musim hujan di tahun 2020. Di mana diprediksikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir Oktober hingga November 2020.

Selama September sampai Oktober, akan diawali oleh masa peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan yang masih akan berlangsung di beberapa wilayah Indonesia.

Pabrik Air Minum Kemasan Ikut Terendam

pabrik aqua terendam banjir

Kejadian banjir tersebut juga merendam pabrik air mineral ternama di Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug. Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri menyebutkan jika banjir yang menggenangi pabrik tersebut disebabkan oleh tembok di lingkungan pabrik jebol sehingga membuat pabrik tergenang.

"Terendamnya pabrik Aqua di Desa Mekarsari tersebut karena disebabkan tembok panel tidak bisa menahan derasnya terjangan arus banjir bandang yang akhirnya jebol, dampaknya air masuk dan merendam ke sebagian ruangan di perusahaan tersebut," kata Okih.

Untuk saat ini, lanjut Okih belum ada informasi jatuhnya korban dari karyawan pabrik tersebut. Namun dampak bencana tadi membuat ruangan produksi pengolahan air terendam banjir, sehingga tidak bisa beroperasi.

Diperkirakan ketinggian air yang merendam pabrik itu mencapai 30 centimeter, karena lokasi kejadian berada di dalam areal pabrik sehingga ada aturan yang harus dipatuhi sebab tidak bisa siapapun masuk.

"Belum diketahui kondisi terkini pascabanjir bandang yang merendam sebagian pabrik Aqua tersebut, namun yang jelas kejadian ini merupakan rentetan bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug," tambahnya.

[nrd]