Siap Bebaskan Garut dari Buang Air Besar Sembarangan, Ini yang Akan Dilakukan Bupati
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Garut terus berbenah diri untuk mengikuti penilaian sebagai Kabupaten Sehat di tingkat Jawa Barat. Salah satu kriteria dalam penilaian tersebut adalah setiap daerah yang berpartisipasi harus Open Defecation Free (ODF) atau bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Untuk memenuhi kriteria tersebut, Bupati Garut Rudy Gunawan akan melakukan langkah tegas dengan memberikan sanksi kepada camat yang dalam waktu satu tahun ke depan wilayahnya tidak bebas BABS.
“Saya berharap STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) ini saya akan melakukan punishment terhadap camat dan saya sudah bicara kepala Sekda (Sekretaris Daerah) baru (Nurdin Yana) supaya ini diperhatikan,” terang Rudy saat memberikan sambutan dalam acara Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan dan Bebas ODF Kecamatan Leuwigoong yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, pada Rabu (24/2).
Mengimbau Camat Mendukung Program
Ia pun mengimbau para camat agar mendukung program Garut terbebas dari kebiasaan buang air besar sembarangan tersebut. Ia juga tak segan akan memberikan hukuman bagi para camat yang tak mengindahkan imbauan tersebut.
“Kalau seandainya sampai dengan Hari Ulang Tahun Garut karena pada waktu kemarin ada penilaian, tahun depan kita akan punishment di ulang tahun Garut yang ke-208 kalau camat itu tidak bisa meng-ODF-kan setelah dikasih waktu 12 bulan dari mulai hari ini, awas saya akan turunkan menjadi staf biasa,” tegasnya.
Baru 5 Kecamatan yang Mendeklarasikan Bebas dari BABS
Berdasarkan hasil pantauan, saat ini baru ada 5 kecamatan yang terbebas dari kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dari total 42 kecamatan yang tersebar di kota Garut.
Salah satu kecamatan di Garut yang sudah bebas BABS adalah Leuwigoong. Dalam kesempatan itu, Rudy pun meninjau langsung kecamatan tersebut dan memberikan apresiasi.
“ODF itu dilaksanakan secara berjenjang tingkat desa, tingkat kelurahan, baru kecamatannya melakukan deklarasi. Kalau desa dan kelurahannya semua telah (bebas) ODF, ini adanya 5 kecamatan dari 42 kecamatan, makanya saya datang ke sini itu untuk memberikan support kepada Pak Asep (Camat Leuwigoong) yang hari ini adalah hari di mana Kecamatan Leuwigoong adalah kecamatan kelima yang mendeklarasikan semuanya sebagai kecamatan (bebas) ODF, masih ada 37 lagi kecamatan,” ucapnya.
Menyongsong Garut Bebas ODF di Tahun 2022
©2021 garutkab.go.id/ Merdeka.com
Sementara itu Camat Leuwigoong, Asep Suhendar, menyebut bahwa pada akhir 2020 lalu dari total 8 desa di Leuwigoong masih ada 3 desa yang masih belum mendeklarasikan ODF.
“Dari 8 desa, masih ada 3 desa yang belum mendeklarasikan stop buang air besar sembarangan. Pada akhir Desember 2020 kami sepakat dengan para kepala desa dan seluruh lapisan warga masyarakat dilaksanakanlah 2 desa, Desa Sindangsari dan Desa Karangsari yang tempatnya di Karangsari,” ucap Asep dalam laporannya.
Asep melanjutkan bahwa warga akan siap mengubah perilaku buang air sembarangan.
“Kami pun saat ini bertekad bersama-sama untuk mendeklarasikan kecamatan yang bebas dari buang air besar sembarangan,” pungkasnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat Cawapres, Gibran Banggakan Pembangunan Sanitasi dan Penyediaan Air Bersih di Solo
Infrastruktur yang dibangun mencakup sanitasi, air bersih dan kemudian ini berhubungan pada penanganan stunting.
Baca SelengkapnyaKampung di Garut Ini Hanya Dihuni Kaum Perempuan, Begini Kisah di Baliknya
Tak hanya penghuninya yang unik, kondisi alam dan pemandangan di sekitarnya juga mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaBak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari
Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaBak Lautan, Potret 11 Kecamatan di Kabupaten Demak Terendam Banjir Karena 6 Tanggul Jeboh Usai Hujan Deras
Sebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh
Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaKampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru
Kabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.
Baca SelengkapnyaPembangunan di Wilayah Selatan Garut Dinilai Asal-Asalan, Ini Temuan Bupati
Temuan ini berangkat dari laporan adanya pengerjaan yang asal asalan.
Baca Selengkapnya3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca Selengkapnya