Merdeka.com - Hari Pahlawan diperingati secara meriah di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMKN) 2 Garut, Jawa Barat, Kamis (10/11). Para guru dan siswa kompak melakukan aksi teatrikal pertempuran rakyat Surabaya untuk merebut kemerdekaan di kotanya yang kembali didatangi Belanda dan sekutu.

Kepala SMKN 2 Garut, Dadang Johar Arifin mengatakan jika momen Hari Pahlawan di tempatnya ingin dilaksanakan berbeda dan tidak sekedar upacara bendera.

“Pada hari ini, kita mengganti momen upacara bendera dengan melaksanakan drama kolosal, pertempuran di Surabaya. Diharapkan ini bisa meningkatkan rasa cinta tanah air, dan rasa patriotisme akan keutuhan Republik Indonesia” kata Dadang, mengutip YouTube Liputan6 SCTV.

Bentuk Rasa Persatuan di Kalangan Siswa

©2022 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com

Menurut Dadang, pelaksanaan ini tidak sekedar memperingati Hari Pahlawan, namun juga membentuk kesadaran akan perjuangan berbagai unsur masyarakat dari berbagai golongan di Kota Surabaya, demi terciptanya keutuhan negara.

Seperti terpantau, mereka melakukan drama tersebut di sekitar area sekolah dengan berdandan ala para pejuang dan tentara penjajah di masa lalu.

Guru dan murid juga memeragakan penyobekan bendera Belanda (merah putih biru) dari atas Hotel Yamato.

“Ini termasuk pesan moral kepada generasi muda, agar mereka tidak lupa akan sejarah, ini karena di sana seluruh pemuda pemudi, para santri dan orang-orang dari seluruh Indonesia bergabung di sana untuk mempertahankan karena kemerdekaan ingin kembali diambil alih” lanjutnya.

Dilanjutkan dengan Doa Bersama

©2022 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com

Setelah pelaksanaan drama, para siswa dan guru melanjutkan peringatan Hari Pahlawan dengan melaksanakan doa bersama kepada para pahlawan yang telah gugur.

Dadang berharap, peringatan Hari Pahlawan tahun ini bisa dirasakan dengan lebih bermakna atas beragam perjuangan bangsa Indonesia untuk mengusir para penjajah.

“Dari sini semoga bisa tercipta suatu negara Indonesia yang utuh, kuat dan mereka saling mengenal, melindungi serta memahami perbedaan kultur antar daerah sehingga ini bisa jadi pangkal dari negara yang kuat, negara yang hebat dan sejahtera” tandasnya.