Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat menyatakan akan segera menangani ruas Jalan Ciborelang, Kawasan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay, yang ambles sejak Jumat (2/12) lalu. Sebelumnya kondisi ini membuat jalur tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat atau lebih.

Dikonfirmasi Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Senin (5/12) proses perbaikan dari jalur yang juga terhubung ke arah Kopo itu akan segera dilakukan dalam waktu dekat.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diperbaiki," ujar Yana, saat meninjau kondisi Jalan Ciborelang yang ambles, mengutip laman Pemkot Bandung.

Merupakan Jalur Vital

©2022 Dokumentasi Humas Kota Bandung/Merdeka.com

Yana mengungkapkan bahwa jalur Ciborelang merupakan salah satu yang vital di Kota Bandung, karena cukup strategis untuk perputaran ekonomi.

Mengingat pentingnya fungsi jalur tersebut, Pemkot akan berusaha mempercepat proses pengerjaan, agar segera bisa digunakan lagi. Ini juga akan mempermudah mobilitas masyarakat yang sebelumnya harus dialihkan menuju Perempatan Sadang Buntu.

"Karena akses vital warga. Daerah ini juga sentra ekonomi. Mudah-mudahan bisa segera (selesai). Sementara ini kalau bongkar (jalan) 2 hari. Kalau ternyata itu (selesai) satu jalur dulu bisa dicoba," tuturnya.

SDABM Menargetkan Pengerjaan Berlangsung Satu Bulan

Sementara itu Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung, Didi Ruswandi menargetkan jika perbaikan jalan yang ambles itu akan memakan waktu selama satu bulan. Walau demikian, ia belum bisa memastikan kapan pastinya jalan ini bisa segera digunakan mengingat durasi pengerjaan tergantung ketersediaan material.

"Kalau target sebulan. Kita ingin ada percepatan. Jika materialnya tersedia, hitungannya bisa seminggu (perbaikan). Tinggal pasang, itu bisa lebih cepat. Kalau tidak harus order dulu (barang)," katanya.

Penyebab Ambles

©2022 Dokumentasi Humas Kota Bandung/Merdeka.com

Setelah dilakukan penyelidikan, penyebab utama amblesnya Jalan Ciborelang karena terpengaruh aktivitas sungai di bawah jalan raya. Air yang bergerak sempat mengikis pondasi hingga menyebabkan abrasi dan membuat posisi jalan turun.

"Ini abrasi tergerak pondasinya, sehingga roboh. Akibatnya platnya miring, tetapi tidak patah," ungkap Didi.

Akibat kondisi ini, jalan tersebut menjadi ambles dengan panjang sekitar 7 meter dan lebar 4 meter. Kemudian turut terjadi penurunan aspal dengan kedalaman hampir 20 cm.

Untuk mencegah tersendatnya arus lalu lintas, pihak kepolisian kemudian melakukan skema pengalihan arus lalu lintas kendaraan dari barat untuk diarahkan ke kawasan Holis, dan dari Kopo akan dibelokkan ke utara dan Holis. Motor sendiri masih bisa melintas, namun terpaksa memakai trotoar dengan terbatas.