Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sedang Diuji Coba, Ini Alasan Pembangunan Tol Semarang-Demak Pakai Bahan Bambu

Sedang Diuji Coba, Ini Alasan Pembangunan Tol Semarang-Demak Pakai Bahan Bambu Progress pembangunan jalan tol Jalan Tol Semarang - Demak di kawasan Sayung, Kabupaten Demak. ©2021 Youtube FPVRICO/Merdeka.com

Merdeka.com - Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak saat ini masih terus dikerjakan demi mendukung pemenuhan jaringan Tol Trans Jawa Koridor Pantura. Pembangunan jalan tol tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan.

Namun ada hal unik dari proses konstruksinya. Di mana salah satu bahan utama pembuatan jalan tol sejauh 24 kilometer itu akan menggunakan batang bambu sebagai sistem matras di tanah dasar penopang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung, Ferri Eka Putra lewat keterangan tertulisnya yang dilansir dari pu.go.id Selasa (21/9). Menurut Ferri, pemanfaatan bambu sebagai struktur jalan tol Semarang-Demak ini digadang-gadang akan menjadi yang pertama di Indonesia.

Mendukung Pemanfaatan Tol Sebagai Tanggul Laut

pengujian matras bambu di laboratorium untuk proyek tol semarang demak

Pengujian matras bambu di laboratorium untuk proyek Tol Semarang - Demak ©2021 pu.go.id /Merdeka.com

Dalam keterangannya, Ferri mengatakan jika saat ini pihaknya masih melakukan pengujian terhadap lapisan matras bambu di laboratorium.

Menurut dia, uji kelayakan ini nantinya akan mendukung matras bambu dalam mengintegrasikan antara tol dengan tanggul laut sebagai upaya daya dukung kondisi tanah dasar di lokasi yang bertekstur lunak.

“Pengujian dilakukan untuk mempersiapkan bahan bambu yang akan digunakan sebagai konstruksi matras untuk mempercepat waktu konsolidasi pada tanah di lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak. Perbaikan kondisi tanah (soil improvement) melalui konstruksi matras bambu dilakukan karena konstruksi tanggul laut yang terintegrasi dengan jalan tol ini akan dibangun di atas tanah dengan klasifikasi very soft soil,” terang Ferri, Selasa (21/9)

Menekan Biaya Konstruksi agar Efisien

Teknis pengujian yang dilakukan sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu uji tarik sistem matras bambu dan uji lentur pada sistem matras bambu yang akan ditanam di tanah lunak.

Ferri mengatakan, tujuan pengujian adalah untuk mengetahui bagaimana reaksi dari bambu yang dirangkai menjadi kesatuan matras jika mengalami gaya tarik dari arah horisontal serta gaya tekan pada arah tegak lurus saat digunakan.

"Pengujian tarik sistem matras bambu dan uji lentur sistem matras bambu ini diharapkan bisa menjadi salah satu terobosan dalam solusi perkuatan tanah lunak yang murah dan tepat guna." terang dia.

Menambah Kekuatan Irisan Tanggul dengan Konstruksi Tol

Senada dengan Ferri, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-D.I. Yogyakarta, Satrio Sugeng Prayitno mengatakan, sebagai pola konstruksi dengan dua metode jalan dan tanggul laut, matras bambu ke depan akan ditempatkan di timbunan tanah sebanyak 17 lapis.

Hal itu didasarkan pertimbangan penguatan kondisi tanah, dengan cara pemasangan material pengalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD. Dari situ, pembebanan dengan pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD akan terukur.

“Metode-metode tersebut tentunya diharapkan tidak hanya akan memberikan konstruksi tanggul laut terintegrasi dengan jalan tol yang efisien dari segi biaya, namun juga dapat menyediakan infrastruktur yang handal dan berkesinambungan di masa yang akan datang,” kata Satrio.

Pertama di Indonesia

pengujian matras bambu di laboratorium untuk proyek tol semarang demak

Pengujian matras bambu di laboratorium untuk proyek Tol Semarang - Demak ©2021 pu.go.id /Merdeka.com

Adapun, Kementerian PUPR saat ini masih mengkaji proses pengadaan tanah yang masih terbentur pada pelaksanaan regulasi atau payung hukum yang belum terbit terkait penanganan dampak sosial atas tanah musnah dalam rangka pembangunan untuk kepentingan umum.

Untuk menghindari dampak sosial yang ditimbulkan, Satrio bersama PUPR akan melaksanakan koordinasi intensif dengan semua pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal guna terselenggaranya proyek pembangunan yang sesuai dengan koridor.

"Kami optimis dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut sehingga Jalan Tol Semarang-Demak dapat terwujud sesuai dengan kaidah-kaidah teknis dan aturan-aturan yang berlaku,” pungkas Satrio.

Sementara itu, Kegiatan ini diprakarsai oleh PT. Pembangunan Perumahan Semarang Demak (PPSD) selaku Badan Usaha Jalan Tol yang nantinya akan mengelola operasional dari Jalan Tol Semarang-Demak dan didukung oleh PT. Lapi ITB selaku perencana Rincian Teknik Akhir Jalan Tol Semarang-Demak seksi 1.

Pengujian matras bambu yang dilakukan juga merupakan bagian dari kegiatan Full Scale Trial Embankment pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak yang merupakan proyek Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah–D.I. Yogyakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapal Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran

Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapal Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran

Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapang Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran

Baca Selengkapnya
Banjir Semarang, Wali Kota Minta Optimalkan Rumah Pompa

Banjir Semarang, Wali Kota Minta Optimalkan Rumah Pompa

Pemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.

Baca Selengkapnya
Selesai 45 Hari, Pembangunan Jembatan Gunung Puyuh di Tol Cisumdawu Masuk Rekor MURI

Selesai 45 Hari, Pembangunan Jembatan Gunung Puyuh di Tol Cisumdawu Masuk Rekor MURI

Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi industri konstruksi untuk menghasilkan proyek-proyek inovatif.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM

Terungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM

Luhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.

Baca Selengkapnya
Penyebab 7 Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Tol Halim Utama Akibat Truk Ugal-ugalan

Penyebab 7 Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Tol Halim Utama Akibat Truk Ugal-ugalan

Dugaan itu didapat berdasarkan hasil pengecekan petugas di lapangan

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya
Asap Pembakaran Jerami Pinggir Jalan Tol Bisa Picu Kecelakaan, Bagaimana Solusinya?

Asap Pembakaran Jerami Pinggir Jalan Tol Bisa Picu Kecelakaan, Bagaimana Solusinya?

Asap pembakaran jerami sangat berbahaya untuk pengguna jalan tol. Pemandangan pengemudi sangat terbatas terhalang asap.

Baca Selengkapnya
Kehabisan Bensin di Tengah Kemacetan Tol Pelabuhan Merak? Begini Solusinya

Kehabisan Bensin di Tengah Kemacetan Tol Pelabuhan Merak? Begini Solusinya

Upaya itu dilakukan untuk memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) aman mengantisipasi kemacetan di Tol Jakarta-Merak.

Baca Selengkapnya