Penyebaran Covid-19 di Bandung Pasca Lebaran Dianggap Terkendali, Begini Kata Satgas
Merdeka.com - Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron, pada Senin (9/5/2022) mengungkapkan jika penyebaran kasus Covid-19 usai libur Lebaran relatif terkendali.
Asep mengatakan, salah satu faktor yang menjadi penentu landainya penyebaran Covid-19 di wilayahnya lantaran vaksinasi dosis satu hingga tiga sudah sesuai target.
Mengutip laman Pemprov Jabar pada Selasa (10/5), capaian dosis pertama berada di angka 113 persen. Kemudian untuk dosis dua mencapai 104 persen, dan di dosis ketiga mencapai 32 persen.
"Wilayah bergerak, menyisir memenuhi syarat untuk divaksin. Alhamdulilah pada April itu 30 persen," terangnya.
Bulan Puasa Tetap Gencarkan Vaksinasi
Ariel Noah disuntik vaksin covid-19 kedua di Kota Bandung
©2021 Merdeka.com
Disebutkan Asep, pelaksanaan vaksinasi terus dijalankan termasuk saat bulan Ramadan. Ketika itu pemberian dilakukan usai pelaksanaan salat tarawih.
Ia melanjutkan, program vaksinasi pada bulan puasa tersebut mencapai 100 sampai dengan 300 dosis.
"Selama bulan puasa intens melaksanakan vaksinasi. Juga ketika tarling (tarawih keliling) ada gerai, itu mencapai 100-300 dosis," kata Asep.
Seharusnya Sudah Berada di Level 1
Untuk meningkatkan pemerataan vaksinasi, pihak Pemkot Bandung terus menyosialisasikan pentingnya vaksinasi melalui pihak-pihak terkait di lingkungan masyarakat.
"Kita tetap sosialisasi di wilayah juga. Tak hanya itu, ada pun evaluasi internal untuk pemetaan kembali percepatan booster," tuturnya.
Ia menambahkan, jika Kota Bandung tidak aglomerasi, maka sudah bisa turun ke level 1 dari yang sebelumnya level 2 sejak Senin 4 April lalu. Sebabnya indikator penanganan Covid-19 tergantung percepatan vaksinasi, ketersediaan tempat tidur, hingga positifty rate yang sudah sangat baik.
"Kota Bandung ini sangat terkendali. Kalau tidak aglomerasi harusnya level 1. Pasti kita terus meningkatkan vaksinasi juga penguatan herd immunity," tuturnya.
Jabar Siap Menuju Endemi
Sementara itu, pada Jumat (6/5) lalu, Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil mengatakan jika secara keseluruhan di Jabar angka kasus Covid-19 pasca Lebaran ini masih terpantau landai atau ada kenaikan tapi tidak signifikan. Bahkan keterisian rumah sakit Covid-19 juga sangat rendah yakni berada di angka 0,8 persen.
Ia menambahkan, jika kondisi landai ini bisa terus bertahan hingga 14 hari ke depan maka transisi pandemi ke endemi akan semakin jelas.
Ketaatan masyarakat terhadap prokes, khususnya memakai masker, masih terpantau tinggi termasuk antusiasme mengikuti vaksinasi selama mudik Lebaran.
"Kalau setelah 14 hari dari hari Lebaran kasus tetap landai, maka saya boleh klaim berarti sudah endemi," sebut Kang Emil.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varianย JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya