Merdeka.com - Momen buka puasa satu keluarga di Kampung Awilega, Desa Cikareo Utara, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang baru-baru ini menjadi petaka yang tak terlupakan.

Pasalnya seluruh anggota keluarga tersebut mengalami keracunan usai mengkonsumsi tumis kangkung yang tercampur oleh oli mesin kendaraan saat tengah dimasak.

Peristiwa yang terjadi pada Rabu (28/4/2021) magrib itu lantas menggegerkan masyarakat setempat. Lantaran para korban tanpa sadar menghabiskan makanan yang bercampur oli hingga habis.

Para korban pun langsung dibawa menuju Rumah sakit Umum Daerah Sumedang guna dilakukan penanganan secara medis.

Lantas bagaimana kronologi petaka keluarga akibat ‘Kangkung Oli’ di bulan Ramadan tersebut? Berikut selengkapnya yang merdeka rangkum, Jumat (30/04) dari berbagai sumber.

Memasak Terburu-buru Saat Jelang Berbuka

Sample oli yang dikira minyak goreng dan meracuni satu keluarga di Wado, Sumedang ©2021 tangkapan layar Youtube Beben tahu/Merdeka.com

Keracunan oli dalam masakan kangkung tersebut diketahui bermula saat salah seorang anggota keluarga, Dedeh Nasih (43) tengah menyiapkan masakan untuk berbuka puasa keluarganya.

Menurut keterangan Dedeh, saat kejadian, ia memasak makanan tersebut dengan terburu-buru mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 17:30 WIB mendekati waktu berbuka puasa.

“Saat itu saya masak tergesa-gesa karena belum nyiapin makanan pas mepet buka puasa jam setengah enam (17:30 WIB), waktu itu saya salah ambil oli yang dikira minyak goreng” terangnya dilansir dari Youtube Beben Tahu.

Sang Anak Lupa Menyimpan Oli

Menurut Dedeh, kejadian tersebut juga didasari dari lupanya sang anak yang beberapa waktu lalu membeli oli literan untuk kendaraan bermotornya. Dalam Youtube, Hilman Kamaluddin disebutkan jika sang anak menaruh oli literan tersebut di dalam sebuah plastik di atas kulkas di rumahnya.

Saat hendak memasak Dedeh mengira, oli literan dalam plastik tersebut adalah minyak jelantah bekas pakai. Ia pun langsung menjadikannya untuk bahan menumis kangkung sebagai menu berbuka puasa keluarganya.

“Iya jadi waktu itu memang saya terburu-buru memasaknya, ternyata itu salah, oli literan. Soalnya waktu seminggu yang lalu anak saya, saya suruh beli oli literan plastik untuk motor, saya fikir olinya sudah dimasukin ke dalam motor dan ternyata belum” ungkap Dedeh, menceritakan kronologi kejadian tersebut.

Rasa Tumis Kangkung Tidak Aneh

©2021 tangkapan layar Youtube Beben tahu/Merdeka.com

Dedeh beserta keluarganya turut mengungkapkan jika tidak ada rasa yang aneh dari tumis kangkung yang dimasak menggunakan oli mesin tersebut.

Ia bersama keluarganya pun mengaku memakan tumis kangkung di waktu berbuka, hingga beberapa saat mengalami keracunan sampai muntah-muntah.

“Kalau waktu dimakan, rasanya biasa saja. Mungkin tertutup rasa pedasnya dari tumis kangkung itu. Setelah itu langsung mual-mual, pusing dan tidak enak perut” terangnya.

Enam Orang Jadi Korban

Sejauh ini para korban ‘kangkung oli’ yang tercatat berjumlah enam orang, yakni Dedeh Rosita (43), Ewin (12), Deandra (14), Firla (20), Reniada (2) dan Entin Hartini (25) yang kini tengah hamil.

Sementara itu Dahlan Indrayana, selaku Humas RSUD Kabupaten Sumedang menyatakan jika kondisi korban sudah berangsur membaik dan bisa segera pulang kembali ke Wado.

“Jadi karena muntah-muntah, korban sempat dibawa ke Puskesmas Wado, namun akhirnya korban dilarikan ke RSUD Sumedang, Informasinya, karena saat memasak si Ibu tidak mengetahui kalau yang di atas kulkas itu adalah Oli mesin yang ia kira sebagai minyak bekas pakai” terang Dahlan, dikutip dari inisumedang.