Remaja Ini Diterima di UNPAD di Usia 15 Tahun, Ternyata Begini Awalnya
Merdeka.com - Prestasi membanggakan diraih oleh Maziyah Sakinah, yang lolos di kampus Universitas Padjajaran (UNPAD) melalui jalur SNMPTN. Menariknya, ia berhasil diterima di Fakultas Teknologi Industri Pertanian di usia yang masih sangat muda, yakni 15 tahun 11 bulan.
Mengutip laman resmi UNPAD, Minggu (10/4), May, sapaan akrabnya, mengaku hanya dia seorang yang berhasil lolos SNMPTN UNPAD dari sekolahnya. Ia bersekolah di SMA Islam Assyafi’iyah 02, Bekasi, Jawa Barat.
“Awalnya ragu waktu mau buka pengumuman, karena di sekolah sudah banyak yang tidak diterima,” kata May.
Ia kemudian menceritakan kisah inspiratifnya ini. Bagaimana awal perjuangannya sejak masa sekolah, hingga bisa lolos ke kampus yang sudah ia impikan itu. Berikut kisah selengkapnya.
Sudah Masuk SD di Usia 4 Tahun
Keberhasilannya ini bermula saat sekolah, ia mendapat banyak prestasi akademik. Bahkan, May didaftarkan di Taman Kanak-kanak saat usianya masih menginjak 3 tahun. Satu tahun kemudian, May masuk ke Sekolah Dasar (SD).
Kendati terbilang dini, May mampu mengikuti pelajaran dengan baik. Ini ia tunjukkan dengan keberhasilannya dalam meraih peringkat satu sejak kelas 1 hingga kelas 6. Ia sempat ditawari guru untuk mengikuti akselerasi dan diperbolehkan langsung mengikuti Ujian Nasional saat kelas 4.
Meski demikian, May menolak dan melanjutkan sekolah sesuai tahapan. Tawaran akselerasi juga diterima ketika duduk di bangku SMP. Sekali lagi, ia memilih untuk menempuh pendidikan dengan waktu normal. Di bangku SMP hingga SMA, dia terus menduduki peringkat pertama hingga menjuarai beberapa lomba da’iyah di tingkat Jabodetabek. Menjadi dai’yah adalah satu satu keinginan dari May.
Semangat Mengejar Beasiswa
Sebagai calon mahasiswa dengan latar belakang keluarga biasa saja, May bertekad ingin serius meraih cita-citanya di kampus impiannya. Ia berjanji akan terus bersemangat dalam mengejar berbagai beasiswa.
Beruntung, selepas lulus, May menjadi salah satu penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP K), yang dimungkinkan untuk mendukung perkuliahannya di perguruan tinggi.
“Aku berupaya jangan sampai prestasi turun, biar terus-terusan dapat beasiswa dan meringankan beban orang tua. Karena nanti kalau kuliah pasti bakal banyak pengeluaran,” terangnya.
Ia sempat ragu dan berpikir berkali-kali saat akan mendaftar SNMPTN. Namun, ibunya terus mendukung dan menguatkan langkah May untuk mendaftar. Dukungan ini yang membuat May yakin untuk mengurus pendaftaran SNMPTN.
Pasca dinyatakan diterima di UNPAD, Ia optimistis bisa menyelesaikan studinya dengan baik, dan mencoba aktif di kegiatan organisasi kemahasiswaan.
“Semoga saya tidak mengecewakan dan masih bisa berprestasi,” pungkasnya.
Ingin Memakai Toga UNPAD
Maziyah Sakinah lolos SNMPTN UNPAD di usia 15 tahun ©2022 unpad.ac.id/ Merdeka.com
Alasannya masuk ke program studi tersebut lantaran memiliki prospek yang luas, dengan materi pengajaran yang ia sukai.
“Sudah riset banyak, pas lihat studinya saya sangat tertarik,” imbuhnya.
Perempuan asal Kota Bekasi, Jawa Barat ini juga mantap memilih UNPAD sebagai perguruan tinggi untuk melanjutkan studi, karena menjadi kampus favorit.
“Salah satu yang saya suka, UNPAD punya ciri khas baju toganya yang unik. Saya ingin memakai toga itu,” selorohnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaAlam Jamaaluka Tentua, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara berhasil juara suara rendah pria dan tampil di Istana Negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban diketahui bernama SA (21) yang merupakan mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
Baca SelengkapnyaPesantren ini terkenal dengan program pemberdayaan masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaNegara diminta mengakomodasikan peningkatan sumber daya manusia bagi anak-anak Suku Dayak.
Baca SelengkapnyaLahirnya PSSI tidak lepas dari semangat untuk menentang penjajahan.
Baca SelengkapnyaKedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca SelengkapnyaMa'ruf pun menyatakan saat ini sedang mempersiapkan pembangunan universitas di Pesantren An Nawawi Tanara, Banten, yang diasuhnya.
Baca Selengkapnya