Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Raup Omzet hingga Puluhan Juta, Ini Alasan Petani Lebak Beralih ke Tanaman Porang

Raup Omzet hingga Puluhan Juta, Ini Alasan Petani Lebak Beralih ke Tanaman Porang Porang. ©2020 https://pertanian.go.id/

Merdeka.com - Tren tanaman porang sejak 2020 lalu turut dimanfaatkan oleh para petani di Kabupaten Lebak untuk dikembangkan. Pemanfaatan budidaya dari komoditas umbi-umbian tersebut banyak digiatkan mengingat nilai jual yang cukup besar.

Wawan (61), salah seorang petani di Blok Narimbang, Rangkasbitung mengungkapkan, jika pemanfaatan porang bisa turut mendongkrak perekonomian keluarganya.

"Kami yakin dengan tingginya permintaan ekspor dipastikan menguntungkan dari tanaman porang itu," terangnya, Kamis (18/02) lalu.

Memiliki Nilai Ekspor Tinggi

Menurutnya pengembangan tanaman porang di Lebak memiliki potensi keuntungan yang cukup menjanjikan. Mengingat tanaman porang memiliki peminat yang tinggi di pasar ekspor.

Umbi porang sendiri bisa diolah menjadi sejenis tepung, untuk dijadikan bahan baku kosmetik, obat, hingga bahan pembuat ramen. Beberapa negara di Asia pun menjadi pelanggan olahan porang seperti Jepang, China, Taiwan dan Korea Selatan.

Wawan sendiri biasa membawa umbi-umbian tersebut ke pemasok yang ada di Jakarta.

Meraup Omzet hingga Rp80 Juta

Para petani di Kabupaten Lebak biasanya akan memanen umbi porang setelah dua tahun, dengan rata-rata produktivitas sebanyak delapan ton per hektare.

Saat ini, harga buah porang dijual Rp250 ribu/kg untuk dibudidayakan benih oleh para petani. Apabila, buah porang itu sebanyak 20 kilogram/hektare dengan harga Rp250 ribu maka dapat dipastikan petani bisa menghasilkan Rp5juta/hektare.

"Jika harga umbi porang itu Rp10 ribu/Kg maka pendapatan petani mencapai Rp80 juta dengan biaya produksi sekitar Rp20 juta/hektare," katanya menjelaskan.

Membuka Lapangan Pekerjaan

Senada dengan Wawan, Iwan (40) turut mengembangkan budidaya porang untuk memperbaiki perekonomian keluarga. Menurutnya pengelolaan porang tak bisa dilakukan oleh satu orang, sehingga peluang tersebut turut membuka lapangan pekerjaan baru.

"Kami mengelola tanaman porang itu tentu bisa membantu ibu-ibu di sini bisa bekerja, sebab jika dikelola sendiri sangat kerepotan," katanya.

Lebih lanjut menurut dia tanaman porang itu relatif besar nilai investasi hingga Rp20-25 juta/ hektare juga perawatan dan pemeliharaan harus baik. Saat ini proses penanaman sudah berjalan selama tiga bulan, terhitung sejak November 2020.

Membantu Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

porang

Petani porang ©2020 http://www.litbang.pertanian.go.id/

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan pemerintah daerah terus mendorong kepada para petani agar dapat mengembangkan tanaman porang. Hal tersebut tentu akan membantu peningkatan pendapatan ekonomi para pembudidaya terlebih di masa pandemi Covid-19.

"Kami berharap petani bisa mengembangkan budidaya tanaman porang menjadikan andalan ekonomi, selain pertanian pangan itu," katanya.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam

Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam

Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Tersenyum Lebar, Petani di Lahan Transmigrasi Menikmati Hasil Panen Padi yang Berlimpah

Tersenyum Lebar, Petani di Lahan Transmigrasi Menikmati Hasil Panen Padi yang Berlimpah

Cerita petani berhasil panen padi hingga 1 ton di lahan transmigrasi yang ia garap.

Baca Selengkapnya
Pria Banyuwangi Ajak Para Tetangga Ternak Kambing Perah, Awalnya 10 Ekor Kini Jadi 600 Ekor Auto Kaya Berjemaah

Pria Banyuwangi Ajak Para Tetangga Ternak Kambing Perah, Awalnya 10 Ekor Kini Jadi 600 Ekor Auto Kaya Berjemaah

Setiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan

Baca Selengkapnya
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.

Baca Selengkapnya
Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik

Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik

Polres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya