Rangkul Tokoh Masyarakat, Pemkot Depok Bentuk 'Juru Kampanye' Basmi Covid-19
Merdeka.com - Bagi Pemerintah Kota Depok, juru kampanye tidak hanya digunakan saat menjelang Pilkada semata. Tetapi pihaknya juga menggunakan pola persuasi tersebut untuk membasmi virus Covid-19 yang masih belum mereda.
Seperti melansir dari ANTARA, Pemkot melalui Sekretariat Daerah (Setda) berupaya membuat kampanye perihal edukasi di masa pandemi bersama tokoh masyarakat serta tokoh agama. Hal ini bertujuan untuk menyukseskan penerapan sarana protokol kesehatan kepada masyarakat.
"Untuk meningkatkan kesadaran warga terhadap pencegahan COVID-19 kami mengajak 15 tokoh masyarakat dan agama di Kota Depok melakukan syuting video untuk edukasi COVID-19," kata Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Sosial (Kesos) Setda Kota Depok, Eka Firdaus di Depok.
Memiliki Pengaruh yang Kuat di Masyarakat
Kota Depok
©2020 Liputan6.com/Immanuel Antonius
Dirinya menyebut jika tokoh masyarakat serta tokoh agama cukup memiliki peran besar di kalangan warga terutama di Kota Depok. Sehingga diharapkan masyarakat bisa lebih aktif untuk bersama-sama menekan angka persebaran dari virus asal negara China tersebut.
“Ini sebagai respons lanjutan dari arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kita menggandeng tokoh masyarakat dan agama yang memiliki pengaruh di lingkungan untuk menyampaikan edukasi mengenai COVID-19," papar Eka.
Berbentuk Audio Visual
Menurut Eka, salah satu bentuk persuasi yang akan disampaikan nantinya akan melalui audio visual (video). Dari situ ia berharap pesan-pesan mengenai protokol kesehatan dan lainnya bisa lebih mudah dipahami dan diterima masyarakat.
"Dalam hal ini, kita menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok, untuk pengambilan konten video. Kemarin sudah kita mulai sebanyak enam orang di masjid, sisanya hari ini kita lakukan di lantai III, ruang Bagian Kesos Kantor Setda Depok," katanya.
Merangkul Semua Kalangan
Sementara itu demi merangkul semua kalangan, ia menyebutkan jika sudah ada belasan orang yang diikutsertakan dari berbagai organisasi keagamaan serta organisasi kemasyarakat berbagai latar belakang.
Orang-orang tersebut diambil dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Depok, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, dan Komunitas Orang-Orang Depok (KOOD).
"Kita juga mengambil dari kalangan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Selain itu, lima di antara mereka juga ada yang dari kalangan non-Muslim," demikian kata Eka Firdaus.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika bertemu pertama kalinya, pelaku dan korban langsung memutuskan untuk berpacaran sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaKapolsek Limapuluh Kompol Bagus Harry Priyambodo, mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Masjid Jamiatuzzahidin, Selasa (9/1) malam
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnya