Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ramai Isu Beras Plastik di Cianjur, Begini Respon Bulog

Ramai Isu Beras Plastik di Cianjur, Begini Respon Bulog Ilustrasi Bulog. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Beberapa hari belakangan ramai pemberitaan terkait penemuan biji plastik di dalam karung beras dari bantuan sosial (bansos), kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Indonesia.

Beras yang dibagikan lewat program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah tersebut dikeluhkan warga di dua RT di Kampung Margaluyu, Desa Sukratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Terkait kemunculan informasi tersebut, Perusahaan Umum, selanjutnya disingkat Perum Bulog pun akhirnya mengonfirmasi terkait kejadian penemuan beras plastik tersebut.

Melewati Manajemen Kontrol Kualitas

ilustrasi beras

©Pixabay/allybally4b

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal menjelaskan, jika beras yang didistribusikan untuk bantuan tersebut merupakan beras dengan kondisi baik dan telah melewati manajemen kontrol kualitas.

"Bulog telah menetapkan quality control management yang bertugas memastikan kualitas beras Bulog sesuai standar kualitas terbaik," kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal di Jakarta, Selasa via ANTARA.

Setelah melewati petugas pengawas kualitas beras di gudang Bulog, berikutnya beras program Bansos itu langsung diserahkan kepada jasa pengangkut atau transporter yang telah ditunjuk Kemensos RI untuk didistribusikan kepada keluarga yang membutuhkan.

Tidak Ada Kaitan Dengan Bulog

Selain itu menurut Awaludin, jika ramainya isu soal beras plastik pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang ramai dibicarakan ini, pihaknya menjelaskan bahwa program tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan Bulog.

Ia mengatakan bahwa BUMN saat ini hanya dipercaya menyediakan beras untuk program Bansos Beras BPNT tersebut. Beras tersebut pun sudah disiapkan oleh seluruh jajaran Bulog seluruh Indonesia dengan kualitas yang sesuai standar ketentuan.

Melibatkan Tim Monitoring

Selain itu, dalam melakukan pendistribusian ke seluruh Indonesia, Bulog juga telah menerjunkan tim monitoring dan evaluasi guna memastikan semua pelaksanaan bantuan sosial di seluruh wilayah berjalan dengan baik.

Program tersebut dilaksanakan agar kebutuhan pokok pangan dari beras bagi masyarakat terdampak dari Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) bisa terpenuhi sehingga tetap terjaga ketahanan logistik di masa pandemi Covid-19.

"Manfaat dari Program Bansos Beras ini bukan hanya dirasakan oleh Keluarga Penerima Manfaat saja, namun juga para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak Covid-19," kata dia.

Sebelumnya, Bulog juga mendapatkan tugas dari pemerintah untuk membantu program Bantuan Presiden kepada 3,23 juta warga Jabodetabek terdampak Corona sejak Mei hingga Juni 2020, melalui dua gelombang dan berlangsung lancar.

Program yang dilaksanakan dalam dua tahapan itu dalam proses penyediaannya berjalan lebih cepat dari waktu yang ditentukan, sehingga penyalurannya juga berlangsung lebih cepat.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya
Bulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun

Bulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun

Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024

Dapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024

Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.

Baca Selengkapnya
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi

Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi

Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.

Baca Selengkapnya
Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik

Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik

Polres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Ratusan Karung Beras Bansos Rusak Terbakar Saat Kantor Balai Desa Sarirejo Kendal 'Dilalap' Api

Ratusan Karung Beras Bansos Rusak Terbakar Saat Kantor Balai Desa Sarirejo Kendal 'Dilalap' Api

Kades menambahkan, hasil komunikasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Kendal, ratusan kantong beras yang rusak itu telah diklaimkan ke Badan Urusan Logistik (Bulog)

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Anies Balas Kritikan Gibran soal Botol Plastik di Debat Cawapres: Bisikannya Salah Itu

Anies Balas Kritikan Gibran soal Botol Plastik di Debat Cawapres: Bisikannya Salah Itu

Anies mengaku tidak bisa menemukan botol plastik yang dimaksud Gibran.

Baca Selengkapnya