Protes PPKM dengan Masak Batu, Pemilik Kafe di Kota Cilegon Minta Ini ke Pemerintah
Merdeka.com - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kembali diperpanjang hingga 9 Agustus mendatang menuai protes dari para pemilik kafe dan pengusaha makanan di Kota Cilegon, Banten.
Dalam aksinya, mereka melakukan penolakan secara simbolis dengan memasak batu di halaman depan salah satu kafe.
"Bentuk kita tidak bisa masak apa-apa lagi di rumah karena kebijakan pemerintah. PPKM tidak berpihak kepada kami, pedagang, karena sudah tidak ada jalan keluar. Mungkin cuma ini yang bisa kita gunakan," kata Irfan Hidayat, perwakilan pedagang saat ditemui di depan Caldera Cafe, Selasa (3/8), seperti dilansir dari Liputan6.
Irfan mengatakan, kebijakan PPKM yang terus diperpanjang hingga 9 Agustus 2021 tak berpihak kepada kalangan pemilik usaha tempat makan dan minum.
Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Pengusaha Kafe
Dalam aksinya, perwakilan pedagang dan pemilik kafe ini mengenakan pakaian serba hitam serta membentangkan kain putih. Pakaian hitam menandakan matinya bisnis mereka, sedangkan bentangan kain putih sebagai tanda menyerah dengan keputusan pemerintah yang terus memperpanjang PPKM.
"Pendapatan kita cuma Rp30 ribuan sehari. Menurut kami, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia pada Pancasila, sudah tidak lagi kami rasakan. Kita berduka, tidak ada yang memperhatikan," terangnya.
Minta Usaha Tidak Ditutup
Ilustrasi PPKM Darurat
©2021 Merdeka.com/probolinggokab.go.id
Irfan juga meminta kepada pemerintah agar menemukan solusi tanpa menutup lokasi berjualan. Menurutnya, penutupan kafe di masa PPKM amat berpengaruh terhadap keadaan pedagang kecil dan masyarakat lapisan bawah karena hidupnya makin terimpit.
Menyinggung soal bansos berupa uang tunai maupun sembako yang diberikan pemerintah, Irfan menyebut bantuan tersebut tidak mampu membuat pedagang dan pemilik kafe bertahan dari krisis akibat pandemi Covid-19 dan keterpurukan ekonomi.
"Tolong lah, pemerintah peka terhadap pedagang di lapangan, apapun redaksinya nanti tidak ada solusi buat kita. Kita coba berdikari, tapi dibatasi, coba cari solusi bukan menutup. Banyak teman-teman pengusaha yang tutup, gulung tikar," ujarnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PNS Kecamatan Berkomplot Bareng Petani Jual Kulit Harimau, Belum Dapat Pembeli Sudah Ditangkap Polisi
Sebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Kaki Lima Respons Begini
Pemerintah diingatkan untuk tidak mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan apabila masih terdapat pasal-pasal yang merugikan para pedagang.
Baca SelengkapnyaKasus Pengeroyokan Pengunjung hingga Tewas, Polisi Tangkap MC dan Sekuriti Kafe MB Kemang Jaksel
AM sebelumnya tewas usai mengalami luka tusuk pada tangan kanan dan pinggang kiri, setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perjuangan Petugas KPPS di Kebon Kacang, Tewas Kecelakaan saat Antar Surat Suara ke GOR Tanah Abang
Korban meninggal setelah sepeda motor bermuatan logistik yang dikendarai menabrak trotoar.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Eceran Bakal Dilarang, Pemilik Warung Kelontong: Omzet Kami Turun Drastis
UMKM di Indonesia baru saja bangkit dari pandemi dan memiliki peran penting dalam perekonominan nasional.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Tarik Pajak Rokok Elektrik Mulai 1 Januari 2024, Ini Aturan Resminya
Tujuan diterbitkannya PMK tersebut yaitu sebagai upaya mengendalikan konsumsi rokok oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemuda Jakbar Nekat Bakar Warung Kelontong setelah Ditolak Utang Rokok
Karena tak dikasih untuk utang rokok, IM membakar warung kelontong di Jakarta Barat
Baca SelengkapnyaPerusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal
Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya