Merdeka.com - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Pegandikan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten menangis dan ingin dipulangkan dari tempat kerjanya di Riyadh, Arab Saudi. Dalam pengakuannya, wanita tersebut mengaku tidak tahan karena diperlakukan tidak layak oleh majikan. Videonya kemudian viral di media sosial.

Dalam tayangan yang beredar, TKW bernama Juriyah itu kerap dimarahi oleh tuan rumah. Tak hanya itu, dirinya juga sering direndahkan hingga mendapat fasilitas yang tidak memadai di sana.

“Pembantu juga manusia bu,” terang Juriyah sembari meneteskan air matanya di sebuah video yang ia buat dan tersebar di media sosial, melansir YouTube Fokus Indosiar, Kamis (4/8).

Ditempatkan di Dalam Gudang

©2022 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com

Dengan lirih Juriyah bercerita jika selama dua tahun bekerja di rumah majikannya di Riyadh, ia kerap mendapat perlakukan yang tidak manusiawi. Bahkan ia juga ditempatkan di gudang untuk ruangan tidurnya sehari-hari.

Dalam tayangan tersebut, Juriyah mengaku tidak tahan, dan meminta agar bisa segera dipulangkan ke Indonesia oleh pihak yang berwenang.

“Seharusnya mendapatkan yang layak, jangan tidur di tempat gudang begini,” katanya. 

Mendapat Perlakuan Tak Menyenangkan.

Selain itu, dirinya juga menyebut jika kerap disalahkan ketika bekerja dan tak jarang direndahkan secara verbal.

“Badan kamu itu kotor. Terus saya bilang balikin saya, kenapa saya dipelihara di sini kalau saya kotor,” katanya lagi.

Ia menjelaskan, jika selama ini sudah mencoba sabar untuk tetap bertahan, hingga masa bekerjanya habis dalam dua tahun. Namun nyatanya ia masih belum juga dipulangkan setelah beberapa bulan habis kontrak.

Ia pun mengaku tak memikirkan gaji, dan hanya ingin kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Serang.

Tanggapan Pihak Keluarga

Sementara itu, anggota keluarga Juriyah bernama Rospitasari mengakui jika anggota kerabatnya di kampung halaman sudah mengetahui keadaannya di Arab Saudi.

Dirinya pun membenarkan jika Juriyah belum dipulangkan, walaupun kontrak bekerjanya di Riyadh sudah habis.

“Dari dua tahun lebih ke sini itu, karena nggak dipulangin, mungkin dia berontak dan dibuatlah video ini,” katanya.

Sebelumnya Juriyah berangkat menjadi tenaga kerja di Arab Saudi secara ilegal, dengan meninggalkan tiga orang anaknya. Hal itu dipilih lantaran ingin membantu perekonomian keluarganya di rumah.