Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 5 September 1984: Meninggalnya Wakil Presiden Ketiga, Adam Malik

Peristiwa 5 September 1984: Meninggalnya Wakil Presiden Ketiga, Adam Malik Adam Malik. thefamouspeople.com

Merdeka.com - Adam Malik Batubara atau lebih dikenal dengan nama Adam Malik merupakan sosok pahlawan nasional Indonesia yang pernah menjabat sebagai wakil presiden ketiga pada masa pemerintahan Soeharto. Beliau menjabat sebagai wakil presiden dari tahun 23 Maret 1978 sampai 11 Maret 1983.

Adam Malik lahir di Pematangsiantar, pada 22 Juli 1917. Beliau merupakan putra ketiga dari sepuluh anak dari pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Ayahnya yang bernama Abdul Malik adalah seorang pedagang kaya di Pematangsiantar.

Adam Malik merupakan salah satu pendiri dari kantor Berita Antara tahun 1937. Pada 16 Agustus 1945, beliau termasuk orang yang membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia.

Tepat di tanggal ini, 5 September, Adam Malik Batubara mengembuskan napas terakhirnya di Bandung pada tahun 1984 karena kanker liver.

Biografi Singkat Adam Malik

Adam Malik lahir di tengah keluarga yang berkecukupan secara materi. Melansir dari laman museumnusantara.com, orang tuanya berprofesi sebagai pedagang yang sukses dan terbilang kaya.

Itulah kenapa, kehidupan Adam Malik dari tidak pernah kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, dirinya juga tak pernah memandang rendah orang lain dan bahkan bersimpati kepada orang-orang tidak mampu secara finansial.

Pendidikan Adam Malik diawali dari sekolah Hollandsch-Inlandsche School atau dikenal dengan istilah HIS Pematang Siantar. Setelah menamatkan pendidikannya di HIS, Adam Malik melanjutkan pendidikan ke sekolah Agama parabek di Bukittinggi. Namun, pendidikan beliau harus berhenti saat baru berjalan sekitar satu setengah tahun untuk pulang ke kampung halaman dan membantu pekerjaan orang tua.

Perjuangan Melawan Belanda

Semangat perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda telah ada dalam diri Adam Malik semenjak dirinya masih belia. Dirinya bahkan pernah ditangkap dan dipenjarakan saat berumur belasan tahun selama kurang lebih dua bulan karena melanggar aturan yang ditetapkan oleh Belanda tentang larangan berkumpul.

Kobaran semangat di dalam dirinya untuk berbakti kepada tanah air tercinta membawanya pergi merantau ke Jakarta. Di Jakarta, Adam Malik mulai merintis karirnya dalam dunia kepenulisan sebagai jurnalis atau wartawan, sekaligus sebagai tokoh pergerakan kebangsaan.

Di Jakarta ia mulai mengikuti beberapa pergerakan nasional dan ikut andil dalam proses pendirian sebuah kantor berita yang diberi nama kantor berita Antara di Jakarta Pusat. Ia juga dipercaya mengemban tugas sebagai redaktur yang merangkap sebagai wakil direktur.

Selain bekerja di kantor berita Antara, Beliau aktif menulis artikel untuk beberapa surat kabar seperti koran Pelita Andalas dan majalah Partindo. Barulah pada tahun 1934, Ia dipercaya oleh pihak Partai Indonesia (Partindo) Pematang Siantar dan Medan sebagai pemimpin.

Pasca Kemerdekaan

Adam Malik semakin aktif setelah Indonesia merdeka. Ia berkontribusi dalam pendirian beberapa partai dan juga sebagai anggotanya. Tak hanya berkutat di lingkungan nasional, Adam Malik juga mulai melangkah ke ranah Internasional.

Ia membangun koneksi internasional pada saat dirinya diberi amanah untuk menjabat sebagai Duta Besar dan berkuasa penuh atas segala urusan yang terjadi antara Uni Soviet dan negara Polandia dengan Indonesia. Kemudian dirinya juga ditunjuk sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam perundingan Indonesia dengan Belanda terkait wilayah Irian Barat yang bertempat di Washington D.C, Amerika Serikat pada tahun 1962.

Kariernya semakin gemilang ketika pada tahun 1966 ia diminta untuk menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri II (Waperdam II) yang sekaligus merangkap sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada masa kabinet Dwikora II.

Ketika menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, ia berkontribusi dalam berdirinya ASEAN. Pendirian tersebut terjadi pada 8 Agustus 1967 dan dilaksanakan di Bangkok. Oleh karena itu, kita mengenal Deklarasi ASEAN dikenal sebagai Deklarasi Bangkok.

Wafatnya Adam Malik

Adam Malik menjabat sebagai wakil presiden Indonesia mulai dari tahun 23 Maret 1978 – 11 Maret 1983. Lalu, pada 5 September 1984, Adam Malik harus berpulang kepada Sang Pencipta. Ia meninggal di Bandung karena penyakit liver yang dideritanya. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Atas jasa-jasanya terhadap Bangsa Indonesia, Adam Malik diberi berbagai penghargaan, di antaranya sebagai Bintang Mahaputera kl. IV pada tahun 1971, Bintang Adhi Perdana kl. II pada tahun 1973, dan dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1998.

(mdk/ank)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peristiwa 23 Maret: Adam Malik Menjadi Wakil Presiden ke-3 Menggantikan Sri Sultan HB IX

Peristiwa 23 Maret: Adam Malik Menjadi Wakil Presiden ke-3 Menggantikan Sri Sultan HB IX

Tepat hari ini, 23 Maret pada 1978 silam, Adam Malik dilantik menjadi Wakil Presiden Indonesia ketiga.

Baca Selengkapnya
Pemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya

Pemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya

Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Presiden Soeharto di Jerman, Sosok Didit Anak Prabowo-Titiek dengan Rambut Tebal Belah Tengah Jadi Sorotan

Momen Lawas Presiden Soeharto di Jerman, Sosok Didit Anak Prabowo-Titiek dengan Rambut Tebal Belah Tengah Jadi Sorotan

Potret Didit saat masih remaja dengan rambut tebal dan belah tengah banjir pujian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Yusof Ishak, Presiden Pertama Singapura yang Menjabat hingga Akhir Hayatnya, Ternyata Keturunan Minangkabau

Sosok Yusof Ishak, Presiden Pertama Singapura yang Menjabat hingga Akhir Hayatnya, Ternyata Keturunan Minangkabau

Dalam sejarah berdirinya negara Singapura, sosok presiden pertama yang menjabat adalah keturunan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Sesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sebut Kenal Dekat Presiden ke-2, Pendukung Teriaki Balikan, Titiek Soeharto Senyum-senyum Malu Sambil Melirik Sang Anak

Prabowo Sebut Kenal Dekat Presiden ke-2, Pendukung Teriaki Balikan, Titiek Soeharto Senyum-senyum Malu Sambil Melirik Sang Anak

Menegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya
Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto

Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto

Titiek pernah menjadi istri Prabowo Subianto. Namun keduanya memutuskan berpisah.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Wartawan Indonesia yang Disandera di Irak Disambut Presiden SBY, Kini Sosoknya Jadi Pejabat & Politikus Terkenal

Momen Lawas Wartawan Indonesia yang Disandera di Irak Disambut Presiden SBY, Kini Sosoknya Jadi Pejabat & Politikus Terkenal

Momen lawas Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid setelah dipulangkan ke Indonesia setelah disandera di Irak.

Baca Selengkapnya