Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Usus Buntu pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua, Perhatikan Gejalanya

Penyebab Usus Buntu pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua, Perhatikan Gejalanya usus buntu pada anak. samitivejhospitals.com

Merdeka.com - Sakit perut mungkin menjadi penyakit yang umum dialami, terutama pada anak-anak. Meskipun begitu, sakit perut ini biasanya disebabkan oleh sesuatu yang tidak membahayakan, seperti sembelit, gas, atau telat makan.

Namun, jika rasa sakit yang dialami oleh anak berada di daerah pusar dan menyebar ke daerah perut bagian kanan bawah, ini bisa diakibatkan oleh radang usus buntu. Jika anak mengalami hal ini, segera bawa ke dokter agar si anak bisa mendapatkan perawatan yang tepat.

Usus buntu, atau apendisitis, adalah kondisi di mana terjadi pembengkakan dan infeksi pada usus buntu. Ini merupakan kondisi yang serius dan dapat menyebabkan infeksi lainnya. Jika tidak segera mendapat penanganan, penyakit ini bisa berakibat fatal.Usus buntu merupakan kantong kecil berbentuk jari yang menempel pada usus besar di daerah perut bagian kanan bawah.

Penyakit pada usus buntu bisa terasa sangat menyakitkan. Orang tua perlu mengetahui bagaimana gejala dan apa penyebab dari penyakit ini agar si anak bisa terhindar darinya. Berikut ini, akan kami sajikan penyebab usus buntu pada anak beserta gejalanya yang mungkin bisa muncul:

Penyebab Usus Buntu pada Anak

Apendisitis terjadi ketika bagian dalam usus buntu tersumbat oleh sesuatu, sehingga menyebabkan infeksi. Penyumbatan inilah yang juga bisa menjadi penyebab usus buntu pada anak.

Dilansir dari laman stlouischildrens.org, sumbat penyebab usus buntu pada anak bisa dikarenakan cairan hidung atau mulut, yang berupa lendir. Penyebab usus buntu pada anak bisa juga terjadi karena tinja yang keras atau parasit. Atau penyebab usus buntu pada anak juga bisa disebabkan oleh bengkokan atau putaran pada usus buntu itu sendiri.

Dengan kondisi tersebut, usus buntu bisa menjadi sakit dan meradang atau bengkak. Ini karena kuman (bakteri) di usus buntu mulai bertambah jumlahnya dengan cepat. Saat pembengkakan dan nyeri semakin parah, suplai darah ke usus buntu menjadi terputus.

Kita tahu bahwa setiap bagian tubuh membutuhkan jumlah aliran darah yang tepat agar tetap berfungsi dengan baik. Saat aliran darah berkurang, usus buntu mulai mati. Usus buntu akan pecah saat dindingnya mulai berlubang. Lubang-lubang ini yang nantinya memungkinkan tinja, lendir, dan zat lainnya keluar dan masuk ke dalam perut. Infeksi serius yang disebut peritonitis dapat terjadi di perut saat usus buntu pecah. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berakibat fatal.

Gejala Usus Buntu pada Anak

Penyebab usus buntu, memiliki gejala berbeda-beda. Di bawah ini adalah beberapa gejala usus buntu yang umumnya dialami.Nyeri di perut (abdomen) merupakan gejala yang paling umum. Nyeri di bagian ini mungkin akan terasa:

Bisa dirasakan mulai dari area sekitar pusar, dan pindah ke sisi kanan bawah perut. Atau mungkin dimulai di sisi kanan bawah perut. Seringkali semakin buruk seiring waktu Bisa menjadi lebih buruk saat anak bergerak, menarik napas dalam-dalam, disentuh, atau batuk dan bersin Bisa terasa sakit di seluruh perut jika usus buntu pecah

usus buntu

©2020 Merdeka.com

Gejala umum lainnya bisa berupa:

Sakit perut (mual) dan muntah Kehilangan selera makan Demam dan menggigil Perubahan perilaku Kesulitan buang air besar (sembelit) Tinja longgar (diare) Perut bengkak pada anak kecil

Pengobatan

Dalam pengobatannya, penyebab usus buntu tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak. Kondisi apendisitis adalah keadaan darurat medis. Kemungkinan usus buntu akan pecah dan menyebabkan infeksi yang serius dan mematikan.

Untuk alasan ini, penyedia layanan kesehatan anak kemungkinan akan memberi saran agar anak menjalani operasi untuk mengangkat usus buntu. Anak mungkin diberi antibiotik dan cairan melalui infus sebelum operasi dimulai.

usus buntu pada anak

mvppediatric.com

Operasi adalah cara penanganan yang paling umum untuk radang usus buntu. Tetapi untuk beberapa anak, penyedia layanan kesehatan mungkin memberikan antibiotik sebagai pengganti operasi. Apendiks, atau usus buntu, dapat diangkat dengan dua cara:

Operasi terbuka atau tradisional. Dengan cara ini, si anak akan diberi anestesi terlebih dahulu. Potongan atau sayatan dibuat di sisi kanan bawah perut. Dokter bedah menemukan usus buntu dan mengangkatnya. Jika usus buntu pecah, selang kecil atau pirau dapat dipasang untuk mengeluarkan nanah dan cairan lain dari perut. Pintasan akan diambil dalam beberapa hari, saat ahli bedah merasa infeksinya sudah hilang. Operasi laparoskopi. Sama dengan cara yang pertama, anak Anda akan diberi anestesi terlebih dahulu. Metode ini menggunakan beberapa sayatan kecil dan kamera yang disebut laparoskop untuk melihat ke dalam perut. Alat bedah ditempatkan melalui satu atau lebih sayatan kecil. Laparoskop dimasukkan melalui sayatan lain. Metode ini biasanya tidak dilakukan jika apendiks sudah pecah.

(mdk/ank)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Perut Buncit pada Bayi, Begini Cara Mengatasinya

Penyebab Perut Buncit pada Bayi, Begini Cara Mengatasinya

Perut buncit pada anak adalah kondisi di mana perut anak terlihat lebih besar atau menonjol dari biasanya.

Baca Selengkapnya
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

Bintitan pada anak adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada salah satu kelenjar minyak di kelopak mata.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Ketahui Cara Tepat Penanganan Batuk Pilek Biasa pada Anak

Ketahui Cara Tepat Penanganan Batuk Pilek Biasa pada Anak

Sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna serta usia anak menyebabkan kondisi batuk pilek rentan terjadi pada anak. Ketahui cara tepat untuk menanganinya.

Baca Selengkapnya
5 Cara Mengatasi  Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu

5 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu

Biang keringat pada bayi adalah kondisi di mana kelenjar keringat mengalami penyumbatan atau iritasi.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya