Merdeka.com - Saat Anda terluka, sinyal saraf bergerak dari tempat yang bermasalah di tubuh melalui sumsum tulang belakang ke otak Anda, yang berperan untuk merasakan sinyal ini sebagai rasa sakit. Ini juga menjadi peringatan bahwa ada yang salah pada tubuh. Saat Anda sembuh, rasa sakitnya akan menjadi lebih baik, dan seiring waktu mulai menghilang.

Tetapi, akan lain ceritanya jika Anda menderita fibromyalgia. Karena seluruh tubuh Anda akan sakit bahkan saat Anda sedang tidak sakit atau terluka, dan rasa sakitnya tidak kunjung hilang. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya kesalahan dalam cara otak dan sumsum tulang belakang dalam menangani sinyal rasa sakit.

Fibromyalgia adalah kelainan yang ditandai dengan nyeri muskuloskeletal yang meluas disertai dengan masalah kelelahan, tidur, ingatan, dan suasana hati. Para peneliti percaya bahwa fibromyalgia dapat memperkuat sensasi nyeri dengan memengaruhi cara otak dan sumsum tulang belakang memproses sinyal yang sakit dan tidak sakit.

Wanita lebih mungkin mengalami fibromyalgia daripada pria. Banyak orang yang menderita fibromyalgia juga mengalami sakit kepala tegang, gangguan sendi temporomandibular (TMJ), sindrom iritasi usus besar, kecemasan dan depresi.

Penyebab Fibromyalgia

Penyedia layanan kesehatan dan peneliti masih belum mengetahui apa yang menjadi penyebab fibromyalgia.

Menurut penelitian terbaru, penyebab fibromyalgia tampaknya adalah teori multi-hit yang melibatkan disposisi genetik (karakteristik herediter) yang dilengkapi dengan pemicu, atau serangkaian pemicu, seperti infeksi, trauma, dan stres.

Melansir dari healthline.com, meski penyebab fibromyalgia masih belum diketahui, terdapat faktor-faktor yang dapat memengaruhi perkembangan fibromyalgia pada seseorang.

Infeksi

Penyakit masa lalu dapat menjadi pemicu atau penyebab fibromyalgia, atau bahkan memperburuk gejalanya. Flu, pneumonia, infeksi GI, seperti yang disebabkan oleh bakteri Salmonella dan Shigella, dan virus Epstein-Barr semuanya kemungkinan memiliki hubungan dengan fibromyalgia.

Gen

Fibromyalgia juga bisa diturunkan dalam keluarga. Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan kondisi ini, Anda berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan fibromyalgia.

Peneliti berpikir mutasi gen tertentu mungkin berperan. Mereka telah mengidentifikasi beberapa kemungkinan gen yang memengaruhi transmisi sinyal nyeri kimiawi antar sel saraf.

Trauma

Trauma fisik atau emosional yang parah dapat menjadi penyebab fibromyalgia. Seseorang yang memiliki trauma tersebut memang lebih mungkin untuk mengembangkan fibromyalgia. Kondisi ini telah dikaitkan dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Stres

Seperti trauma, stres dapat meninggalkan efek jangka panjang pada tubuh Anda. Stres telah dikaitkan dengan perubahan hormonal yang dapat menjadi penyebab fibromyalgia.

Penyedia layanan kesehatan tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan sifat kronis dari nyeri fibromyalgia yang meluas. Satu teori mengatakan bahwa otak menurunkan ambang nyeri. Sensasi yang tidak menyakitkan sebelumnya akan menjadi sangat menyakitkan seiring waktu.

Gejala Fibromyalgia

©2012 Merdeka.com/Shutterstock/Melodia plus photos

Mengutip dari mayoclinic.org, gejala utama dari fibromyalgia meliputi:

Nyeri yang meluas. Nyeri yang terkait dengan fibromyalgia sering digambarkan sebagai nyeri tumpul yang terasa terus-menerus, dan telah berlangsung setidaknya selama tiga bulan. Untuk dianggap meluas, rasa sakit harus terjadi di kedua sisi tubuh dan di atas serta di bawah pinggang Anda. Kelelahan. Orang dengan fibromyalgia sering terbangun dengan rasa lelah, meskipun mereka melaporkan tidur dalam jangka waktu yang lama. Tidur sering kali terganggu oleh rasa sakit, dan banyak pasien fibromyalgia mengalami gangguan tidur lainnya, seperti sindrom kaki gelisah dan apnea tidur. Kesulitan kognitif. Gejala yang biasa disebut sebagai "kabut fibro" merusak kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi pada tugas-tugas mental.

Fibromyalgia sering muncul bersamaan dengan kondisi lain, seperti:

Sindrom iritasi usus Sindrom kelelahan kronis Migrain dan jenis sakit kepala lainnya Sistitis interstisial atau sindrom kandung kemih yang nyeri Gangguan sendi temporomandibular Kegelisahan Depresi Sindrom takikardia postural

Komplikasi Fibromyalgia

Fibromyalgia dapat menyebabkan nyeri, kecacatan, dan kualitas hidup yang lebih rendah. Dari laman Centers for Disease Control and Prevention, orang dewasa dengan fibromyalgia mungkin mengalami komplikasi seperti:

Lebih banyak rawat inap. Jika Anda menderita fibromyalgia, Anda dua kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit daripada seseorang tanpa fibromyalgia. Kualitas hidup yang lebih rendah. Wanita dengan fibromyalgia mungkin mengalami kualitas hidup yang lebih rendah. Tingkat depresi mayor yang lebih tinggi. Orang dewasa dengan fibromyalgia 3 kali lebih mungkin mengalami depresi berat dibandingkan orang dewasa tanpa fibromyalgia. Skrining dan pengobatan depresi sangat penting. Tingkat kematian yang lebih tinggi karena bunuh diri dan cedera. Tingkat kematian akibat bunuh diri dan cedera lebih tinggi di antara pasien fibromyalgia, tetapi kematian secara keseluruhan di antara orang dewasa dengan fibromyalgia serupa dengan populasi umum. Tingkat yang lebih tinggi dari kondisi rematik lainnya. Fibromyalgia sering terjadi bersamaan dengan jenis arthritis lain seperti osteoartritis, rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, dan ankylosing spondylitis.

Cara Menangani Fibromyalgia

Fibromyalgia harus dirawat oleh dokter atau tim profesional perawatan kesehatan yang berspesialisasi dalam pengobatan fibromyalgia dan jenis arthritis lainnya, yang disebut rheumatologists. Dokter biasanya mengobati fibromyalgia dengan kombinasi perawatan, yang mungkin termasuk:

Obat-obatan, termasuk obat resep dan pereda nyeri yang dijual bebas Latihan aerobik dan latihan penguatan otot Kelas pendidikan pasien, biasanya di perawatan primer atau pengaturan komunitas Teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, dan pijat Kebiasaan tidur yang baik untuk meningkatkan kualitas tidur Terapi perilaku kognitif (CBT) untuk mengobati depresi yang mendasari. CBT adalah jenis terapi bicara yang dimaksudkan untuk mengubah cara orang bertindak atau berpikir

(mdk/ank)