Pentingnya Dana Darurat di Tengah Pandemi Corona, Ini Penjelasannya
Merdeka.com - Saat ini Indonesia tengah di landa wabah pandemi virus corona. Bahkan pemerintah Indonesia telah memberikan imbauan untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan. Masyarakat juga diminta untuk melakukan sosial distancing.
Tentu dengan adanya wabah virus corona membuat pendapatan menjadi tidak menentu. Terlebih hampir sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki pekerjaan informal yang mempengaruhi perekonomian warganya menjadi tidak setabil.
Menurut Ligwina Hananto dalam video Youtube QM Financial, Ligwina Hananto menjelaskan pentingnya menyiapkan dana darurat bagi siapa pun. Simpanan dana tersebut bisa digunakan dalam keadaan terdesak. Berikut ini alasan pentingnya dana darurat untuk menghadapi pandemi.
Dana Darurat Bisa di Gunakan Saat Terdesak
2020 Merdeka.com
Ligwina Hananto yang merupakan seorang perencana keuangan atau financial planner menjelaskan pentingnya dana darurat. Ia menggambarkan dana darurat sebagai jaring pengaman jika keadaan ekonomi sedang tidak menentu.
"Dana darurat ini tentu berfungsi jadi jaring pengaman, kalo kondisi hidup kita, sedang gonjang-ganjing atau amit-amit nggak punya penghasilan maka kita hidup dengan dana darurat" ucap Ligwina Hananto.
Kumpulkan Dana Darurat Sesuwai Kebutuhan
www.ivandimitrijevic.com
Ligwina Hananto dalam videonya menjelaskan bahwa kebutuhan jumlah dana yang di siapkan untuk menyiapkan dana darurat tentu bervariasi sesuai dengan kebutuhan masing.
"Jumlah dana darurat tentu bervariasi, minimal kamu punya satu bulan pengeluaran sebagai dana darurat. Kalo teorinya sih kalo kamu singel, kamu punya empat kali pengeluaran bulanan, kalo kamu sudah berpasangan kamu perlu enam kali pengeluaran bulanan, dan kalo punya anak satu, kali sembilan pengeluaran, dan kalo punya anak dua atau lebih sudah pensiun, freelance dua belas kali pengeluaran bulanan. Tentu ini jumlahnya sangat menakutkan tapi nggak usah kuatir bisa di kumpulkan secara bertahap" jelas Ligwina Hananto.
Cara Mengumpulkan Dana Darurat
2014 Merdeka.com
Ligwina Hananto juga menjelaskan bagaimana cara mengumpulkan dana darurat. Dana darurat dapat dikumpulkan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Dana tersebut tidak harus terkumpul dalam waktu singkat.
"Cara mengumpulkannya nggak usah terlalu stres, kalau biaya kamu sepuluh juta sebulan kali dua belas bulan itu kan seratus dua puluh juta, nggak berarti kita harus memenuhi dana seratus dua puluh juta itu dalam waktu yang singkat.
Jadi sebetulnya mengumpulkannya menabung secara rutin, sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit. Jangan lupa bonus THR insentif juga disisihkan sebagian supaya menambah pundi-pundi dana darurat, kalo sampe kepakek dana daruratnya jangan lupa di isi kembali" terang Ligwina Hananto.
Cara Menyimpan Dana Darurat
2012 Merdeka.com/Shutterstock/Bevan Goldswain
Dalam unggah video di youtube QM Financial, Ligwina Hananto juga menjelaskan bagaimana seharusnya menyimpan uang dengan resiko yang redah. Hal itu wajib juga jadi perhatian agar uang tetap aman dan bisa digunakan sewaktu-waktu.
"Menyimpan dana darurat itu harus pada produk yang resikonya rendah dan super likuid, karena saat terjadi kondisi darurat, kita tentu saja nggak bisa toleransi resiko sama sekali, maka biasanya menyimpan dana darurat itu kayak kue lapis, lapisan paling atas adalah tabungan.
Jadi begitu darurat langsung akses uang yang ada di tabungan, lapisan ke dua biasanya menggunakan seperti yang deposito walupun deposito tidak bisa segera dicairkan tapi masih perlu waktu pergi ke bank untuk mencairkannya, yang ke tiga bisa menggunakan reksa dana yang pasar uang.
Nah saat kita menyusun uang di dalam reksa dana di dalam pasar uang ini bisa mencairkannya dalam waktu satu hari, tiga hari atau tujuh hari yang ke empat emas dan logam mulia sebetulnya ini mudah untuk dicairkan hari itu juga kamu pergi ke toko emas bisa langsung cair." jelas Ligwina Hananto.
(mdk/mif)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaCerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungan Kerja ke Inggris, Gibran Bakal Bawa Pulang 'Oleh-Oleh' Ini
Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya terus mendorong optimalisasi peran diaspora Indonesia dalam membangun ekonomi berbasisinovasi.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan
Hingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Ungkap Banyak Orang Indonesia Tak Siapkan Rencana Keuangan Masa Depan, Apa Solusinya?
Sebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca Selengkapnya