Merdeka.com - Pembelian bahan bakar bersubsidi secara digital akan diberlakukan serentak di beberapa daerah, termasuk Kota Bandung mulai 1 Juli 2022 mendatang. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) setempat memastikan bahwa penerapan akan terlebih dahulu diujicobakan kepada pemilik kendaraan beroda empat (mobil).

Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, ada hal yang perlu diperhatikan sebelum masyarakat membeli bahan bakar tersebut, yakni harus melakukan pendaftaran melalui platform MyPertamina.

“Jadi pemilik kendaraan yang akan membeli bahan bakar jenis pertalite atau solar, itu harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu” kata Elly, dilansir dari laman ANTARA, Kamis (30/6).

Tak Perlu Pakai Aplikasi

©2014 Merdeka.com/Imam Mubarok

Saat penerapannya, para pengguna bahan bakar bersubsidi jenis pertalite dan solar nantinya harus terdaftar melalui platform MyPertamina. Caranya pengguna tinggal mengakses website dengan alamat subsiditepat.mypertamina.id, kemudian ikuti petunjuk yang tersedia.

Pendaftaran tersebut, kata Elly, saat ini masih belum diwajibkan terhadap para pengguna kendaraan roda dua (motor).

“Untuk sementara ini, hanya diberlakukan bagi pemilik kendaraan roda empat. Sedangkan untuk pemilik kendaraan roda dua belum diwajibkan melakukan pendaftaran melalui website pertamina” kata Elly

Diharapkan BBM Bersubsidi Bisa Tepat Sasaran

Elly menambahkan jika saat ini terdapat sebanyak 94 gerai SPBU di Kota Bandung, dan 81 di antaranya siap menerapkan uji coba pembelian secara digital bahan bakar bersubsidi jenis pertalite dan solar.

Menurutnya ke-81 SPBU tersebut telah bekerja sama dengan PT Pertamina, sehingga sangat mungkin untuk diterapkan. Sedangkan 13 sisanya Ia belum bisa pastikan akan ikut menerapkan atau tidak.

Sebelumnya PT Pertamina melalui anak usahanya Pertamina Patra Niaga mewajibkan pengguna BBM berjenis pertalite dan solar untuk mendaftarkan kendaraannya pada website MyPertamina, per tanggal 1 Juli 2022.

Hal ini dilakukan agar konsumsi BBM jenis penugasan dan subsidi lebih tepat sasaran. Di dalam web tersebut nantinya akan dijelaskan kriteria kendaraan yang tidak berhak membeli bahan bakar jenis tersebut