Pemimpinnya Mengaku Rasul, Ini 4 Fakta Dugaan Aliran Sesat di Bandung
Merdeka.com - Sebuah yayasan di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung Jawa Barat Rabu (23/6) malam lalu digeruduk masyarakat. Diduga di lokasi tersebut kerap diadakan aktivitas keagamaan yang melanggar syariat.
Dikabarkan, pemimpin yayasan berinisial R dianggap menyimpang lantaran mengaku sebagai Rasul. Atas kejadian itu, pihak Polrestabes Bandung langsung bergerak ke lokasi dan mengamankan delapan orang pengikut kelompok yang diduga penganut aliran sesat.
"Kita mengamankan delapan orang pengurus yayasan tersebut dalam arti kita untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi friksi atau gesekan antara warga dengan pengurus yayasan atau jemaah yayasan Baiti Jannati ini," kata Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Adanan Mangopang, dikutip dari Antara.
Untuk saat ini, ke delapan orang yang berperan sebagai ketua, wakil ketua, hingga staf organisasi itu masih menjalani pemeriksaan di Kantor Satreskrim. Jika terbukti melakukan pelanggaran terhadap Pasal 165 A KUHP tentang penodaan agama, pihaknya akan memproses lebih lanjut.
Sempat Dilaporkan ke MUI
Saat dikonfirmasi, Camat Buahbatu Edi Juhendi membenarkan penggerudukan warganya pada Rabu (23/6) malam lalu. Menurutnya, warga emosi lantaran pemimpin kelompok itu mengaku sebagai utusan Tuhan.
Sebelumnya, warga sudah melaporkan aktivitas tersebut ke MUI setempat, namun Edi mengatakan bahwa fatwanya belum jadi. Usai penggerebekan, polisi melakukan pertemuan dengan dua belah pihak.
"Pihak kepolisian dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Buahbatu langsung turun tangan dan menggelar pertemuan usai insiden tersebut," kata Edi.
Pemimpinnya Mengaku Rasul
Edi mengungkapkan, dari hasil rapat, MUI menilai lembaga tersebut sesat atau menyimpang dari ajaran Islam karena pemimpinnya mengaku sebagai Rasul. Selain itu, terdapat indikator perbedaan pelaksanaan ibadah yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Di dalam kelompok itu juga memiliki aturan keagamaan yang menuntut para anggotanya untuk tidak melakukan aktivitas apapun di lingkungan tersebut.
"Kemarin kita sudah berkumpul juga dengan MUI kecamatan yang pada prinsipnya boleh dikatakan (lembaga) tersebut menyimpang. Salah satu indikatornya dia mengaku rasul, pimpinan yayasannya itu," ujarnya.
Sudah Berjalan Sejak Tahun 2017
Menurut salah satu mantan pengikut, kelompok itu sudah berdiri sejak tahun 2017. Di sana, sang pemimpin organisasi selalu mengukuhkan diri sebagai Rasul, bahkan sempat dibuatkan video sebagai bukti dirinya benar-benar utusan Tuhan. Sejak berdiri, masyarakat sudah curiga hingga melaporkan berbagai aktivitas mencurigakan di kelompok itu ke pihak berwenang.
"Sempat ada laporan dari mantan anggota, katanya di sana ibadahnya tidak sesuai ajaran agama Islam. Malahan ketua R kerap mengaku Rasul, dirinya adalah Rasul ke-26. Sempat juga dilaporkan ke MUI Kecamatan sampai ke MUI Kota Bandung dan MUI Jabar cuman saat itu belum diberi fatwa apapun," tambah Edi.
Kondisi Sudah Aman Pasca Penggerebekan
©2021 Instagram @dapat_ccan/editorial Merdeka.com
Pasca bentrokan Rabu (23/6) malam lalu, kondisi di sekitar lokasi yayasan sudah kembali kondusif. Sejak Kamis (24/6) kemarin, pihak kepolisian melakukan penjagaan, guna menghindari kericuhan di lokasi.
Sementara itu, sekitar 150 jemaah lainnya yang sempat berada di lokasi sudah diamankan ke kawasan Cijawura.
Bentrokan mulanya menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @dapat_ccan Kamis (24/6) kemarin. Terlihat para warga melakukan penggerudukan di Pusdiklat Dai, Yayasan Baiti Jannat pada pukul 23.30 WIB.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaTak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPolisi mengumpulkan ratusan pebalap. Tujuannya untuk deklarasi berantas balap liar yang meresahkan masyarakat di sana.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien akhirnya dipindahkan ke rumah sakit lain
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya