Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pekerja di Jabar Terdampak PHK Resesi Bakal Dapat BLT, Begini Kata Ridwan Kamil

Pekerja di Jabar Terdampak PHK Resesi Bakal Dapat BLT, Begini Kata Ridwan Kamil Ilustrasi uang. ©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/rineca

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan subsidi Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada para pekerja yang terkena PHK perusahaan terdampak resesi ekonomi. Diperkirakan, resesi akan terjadi di tahun 2023.

Disampaikan Gubernur Jabar, Mochamad Ridwan Kamil pada Jumat (18/11), pemicu resesi karena turunnya pesanan barang yang berdampak ke pengurangan produksi akibat perputaran ekonomi yang lambat.

“Kepada yang terdampak langsung, kena PHK oleh perusahaan yang perdagangannya global karena pesanan turun, pabrik kurangi produksi. Nah, nanti ada Bantuan Langsung Tunai (BLT)," beber Ridwan Kamil, mengutip ANTARA.

Resesi Berdampak ke Perusahaan Padat Karya

012 siti rutmawati

www.ivandimitrijevic.com

Turunnya minat beli dari konsumen ini dimungkinkan akan menghantui perusahaan-perusahaan di sektor padat karya, seperti pabrik tekstil dengan penjualan global. Dampaknya, pekerja di sektor itu berpotensi terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hal ini dikarenakan tidak adanya pemasukan dari produk yang dijual, sehingga pabrik akan mengurangi jumlah produksi dan berujung ke pengurangan karyawan.

"Yang terdampak biasanya yang berhubungan dengan padat karya, tekstil dan lainnya," ujar dia.

Disalurkan Ketika Ada Pengumuman Resmi Kedaruratan

Disampaikan Ridwan Kamil, penyaluran BLT masih menunggu pengumuman resmi kedaruratan.

Walau begitu, dirinya menyebut jika anggaran BLT sudah dialokasikan, dari sejumlah post seperti biaya tak terduga, dan dana transfer umum sebesar dua persen.

"BLT ini sesuai dengan kondisi saat ada pengumuman kondisi kedaruratan, anggarannya dari BTT (Biaya Tak Terduga) dan Dana Transfer Umum dua persen sudah dialokasikan," ujarnya.

Soal resesi di Indonesia, mantan Wali Kota Bandung itu menyebut bahwa tidak akan terlalu signifikan lantaran pertumbuhan ekonominya masih terjaga. Hal ini juga didasarkan pada pendapat ekonom dunia bahwa Indonesia hanya akan terdampak kecil dibanding negara di luar zona Asia. "Diprediksi tahun depan terjadi resesi, khususnya negara di luar zona Asia. Zona Asia relatif tak akan terlalu terkena resesi. Dari 100 persen ekonom dunia yang dimintai pendapat pun 90 persennya menyatakan, Indonesia tak akan terdampak terlalu besar," kata Ridwan Kamil.

Pertumbuhan di Jabar Capai 6 Persen

Dilanjutkannya, saat ini pertumbuhan ekonomi di Jabar terpantau tumbuh secara positif di angka 6 persen pada kuartal III tahun 2022 sehingga kesenjangan dengan angka inflasi tidak terlalu jauh.

"Pertumbuhan ekonomi kita masih positif, gap dengan inflasi juga tidak terlalu jauh, artinya kenaikan harga masih terkendali," ujarnya.

Menurut dia, meningkatnya inflasi karena terpengaruh oleh harga BBM. Di luar itu seperti kebutuhan pokok, harganya masih terkendali di pasar-pasar tradisional. "Jabar juga mewakili, kita tumbuh tertinggi di kuartal III hampir 6 persen pertumbuhan ekonominya. Inflasi tinggi lebih karena BBM, bukan sembako," katanya.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Subsidi Angkutan Barang Perintis Naik Jadi Rp22 Miliar di 2024

Subsidi Angkutan Barang Perintis Naik Jadi Rp22 Miliar di 2024

Layanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.

Baca Selengkapnya
6 Daerah di Jateng Banjir, BPBD Evakuasi Warga: Harta Benda Ditinggal Dulu

6 Daerah di Jateng Banjir, BPBD Evakuasi Warga: Harta Benda Ditinggal Dulu

BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda

Jambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda

Di tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Ingat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda

Ingat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda

Denda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran

3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran

Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, BLT Mitigasi Pangan Senilai Rp600.000 untuk 18,8 Juta Keluarga Cair Sebelum Lebaran

Siap-Siap, BLT Mitigasi Pangan Senilai Rp600.000 untuk 18,8 Juta Keluarga Cair Sebelum Lebaran

Bantuan BLT Mitigasi akan diberikan kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Baca Selengkapnya
Akibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter

Akibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter

Warga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.

Baca Selengkapnya