Pekerja di Jabar Terdampak PHK Resesi Bakal Dapat BLT, Begini Kata Ridwan Kamil
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan subsidi Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada para pekerja yang terkena PHK perusahaan terdampak resesi ekonomi. Diperkirakan, resesi akan terjadi di tahun 2023.
Disampaikan Gubernur Jabar, Mochamad Ridwan Kamil pada Jumat (18/11), pemicu resesi karena turunnya pesanan barang yang berdampak ke pengurangan produksi akibat perputaran ekonomi yang lambat.
“Kepada yang terdampak langsung, kena PHK oleh perusahaan yang perdagangannya global karena pesanan turun, pabrik kurangi produksi. Nah, nanti ada Bantuan Langsung Tunai (BLT)," beber Ridwan Kamil, mengutip ANTARA.
Resesi Berdampak ke Perusahaan Padat Karya
www.ivandimitrijevic.com
Turunnya minat beli dari konsumen ini dimungkinkan akan menghantui perusahaan-perusahaan di sektor padat karya, seperti pabrik tekstil dengan penjualan global. Dampaknya, pekerja di sektor itu berpotensi terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Hal ini dikarenakan tidak adanya pemasukan dari produk yang dijual, sehingga pabrik akan mengurangi jumlah produksi dan berujung ke pengurangan karyawan.
"Yang terdampak biasanya yang berhubungan dengan padat karya, tekstil dan lainnya," ujar dia.
Disalurkan Ketika Ada Pengumuman Resmi Kedaruratan
Disampaikan Ridwan Kamil, penyaluran BLT masih menunggu pengumuman resmi kedaruratan.
Walau begitu, dirinya menyebut jika anggaran BLT sudah dialokasikan, dari sejumlah post seperti biaya tak terduga, dan dana transfer umum sebesar dua persen.
"BLT ini sesuai dengan kondisi saat ada pengumuman kondisi kedaruratan, anggarannya dari BTT (Biaya Tak Terduga) dan Dana Transfer Umum dua persen sudah dialokasikan," ujarnya.
Soal resesi di Indonesia, mantan Wali Kota Bandung itu menyebut bahwa tidak akan terlalu signifikan lantaran pertumbuhan ekonominya masih terjaga. Hal ini juga didasarkan pada pendapat ekonom dunia bahwa Indonesia hanya akan terdampak kecil dibanding negara di luar zona Asia. "Diprediksi tahun depan terjadi resesi, khususnya negara di luar zona Asia. Zona Asia relatif tak akan terlalu terkena resesi. Dari 100 persen ekonom dunia yang dimintai pendapat pun 90 persennya menyatakan, Indonesia tak akan terdampak terlalu besar," kata Ridwan Kamil.
Pertumbuhan di Jabar Capai 6 Persen
Dilanjutkannya, saat ini pertumbuhan ekonomi di Jabar terpantau tumbuh secara positif di angka 6 persen pada kuartal III tahun 2022 sehingga kesenjangan dengan angka inflasi tidak terlalu jauh.
"Pertumbuhan ekonomi kita masih positif, gap dengan inflasi juga tidak terlalu jauh, artinya kenaikan harga masih terkendali," ujarnya.
Menurut dia, meningkatnya inflasi karena terpengaruh oleh harga BBM. Di luar itu seperti kebutuhan pokok, harganya masih terkendali di pasar-pasar tradisional. "Jabar juga mewakili, kita tumbuh tertinggi di kuartal III hampir 6 persen pertumbuhan ekonominya. Inflasi tinggi lebih karena BBM, bukan sembako," katanya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSubsidi Angkutan Barang Perintis Naik Jadi Rp22 Miliar di 2024
Layanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca Selengkapnya6 Daerah di Jateng Banjir, BPBD Evakuasi Warga: Harta Benda Ditinggal Dulu
BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda
Di tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaIngat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda
Denda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.
Baca Selengkapnya3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, BLT Mitigasi Pangan Senilai Rp600.000 untuk 18,8 Juta Keluarga Cair Sebelum Lebaran
Bantuan BLT Mitigasi akan diberikan kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca SelengkapnyaAkibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter
Warga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.
Baca Selengkapnya