Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Patut Diperhatikan, Ini Tanda Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri Harus Segera ke RS

Patut Diperhatikan, Ini Tanda Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri Harus Segera ke RS . Liputan6.com/©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di Indonesia sampai saat ini masih terus bertambah. Berdasarkan data dari Satgas Covid-19, per Jumat (30/07) terdapat penambahan kasus sebanyak 41.168. Sehingga akumulasinya menjadi 3.372.374 kasus.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa pasien Covid-19 tidak boleh melakukan isolasi mandiri (isoman) secara sembarangan. Hanya pasien dengan gejala ringan dan tanpa penyakit bawaan (komorbid) yang boleh melakukan isoman.

"Pastikan anda adalah pasien tanpa gejala atau gejala ringan, berusia kurang dari 45 tahun, tidak memiliki komorbid," kata Wikudalam konferensi pers pada Kamis (29/07), dikutip merdeka.com dari YouTube Sekretariat Presiden.

Selain itu, Wiku menuturkan, tempat atau lokasi isoman pasien yang terpapar Covid-19 harus memadai guna menghindari kontak antara yang sakit dengan anggota keluarga lain yang tinggal serumah.

"Pastikan selama isolasi mandiri untuk makan, makanan yang bergizi, minum obat dan secara berkala mengecek temperatur serta saturasi oksigen," tambahnya.

Namun, pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah juga tetap harus waspada. Pasalnya, ada beberapa tanda pasien yang isoman harus segera pergi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Ketua Umum Pengurus Besar IDI, dr. Daeng M Faqih mengatakan pasien Covid-19 maupun keluarga pasien harus memahami 'alarm' atau tanda tubuh jika terjadi perburukan gejala. Di antaranya adalah gejala yang terjadi pada gangguan pernapasan.

“Pertama, sebenarnya secara keseluruhan kalau terjadi perburukan atau gejala yang tampak berat. Biasanya gejala yang dikaitkan dengan gangguan pernapasan. Karena gangguan pernapasan sebagai tanda terjadi gejala pneumonia atau radang paru," jelasnya saat diskusi virtual dalam aplikasi telemedis Good Doctor pada (22/07).

Gejala pneumonia di antaranya membuat napas jadi lebih cepat dan pendek. Jika diukur respiratori atau kecepatan napas mencapai 24 kali per menit. Dengan gejala tersebut, dikatakan Daeng bahwa pasien sudah tidak lagii layak menjalani isoman di rumah.

"Itu sudah menunjukkan gejala gangguan napas, berarti dia sudah ada gejala pneumonia. Sudah masuk gradasi gejala sedang, bukan lagi gejala ringan, jadi tidak boleh lagi dilakukan isoman," tambahnya

Gejala gangguan pernapasan lainnya adalah pasien merasa sesak atau dada seperti tertekan dan sakit meskipun napas tidak cepat. Selain itu, tanda bahaya lainnya adalah kondisi sianosis atau kulit yang membiru pada pasien isoman.

Bibir, ujung tangan dan ujung kuku yang membiru menjadi salah satu indikasinya. Daeng menjelaskan bahwa sianosis menunjukkan kekurangan oksigen, dan jika diperiksa dengan oximeter kemungkinan saturasinya telah di bawah 94 persen.

Untuk itu, Daeng menekankan bahwa pasien Covid-19 yang melakukan isoman tidak boleh dibiarkan sendiri, harus ada pengawasan oleh tenaga kesehatan meskipun mulanya hanya bergejala ringan ataupun tanpa gejala.

Daeng pun menyampaikan bahwa telemedis yang bisa diakses oleh pasien melalui gawainya masing-masing sangat berperan penting membantu perawatan pasien yang isoman. Pasalnya, tenaga kesehatan tidak selalu bisa datang langsung ke rumah pasien.

"Karena kebanyakan masyarakat belum mengetahui gejala alarm tadi. Ini bisa tercegah kalau dia selalu terhubung, selalu konsultasi ke dokter atau tenaga kesehatan. Ada pendamping tenaga kesehatan atau dokter yang terus ditanyakan," ucapnya.

Tanda Lainnya Pasien Covid-19 yang Isoman Harus Segera ke RS

Sementara itu, melansir dari Twitter resmi Indonesia Baik (@IndonesiaBaik), beberapa tanda lain pasien harus segera dibawa ke RS selain tanda yang disebutkan di atas adalah jika pasien Covid-19 isoman mengalami kondisi yang memburuk. Seperti terus-menerus mengalami demam tinggi di atas 37,8 derajat Celcius dan tidak menunjukkan tanda-tanda membaik meskipun sudah diberi obat.

Selain itu, pasien Covid-19 yang isoman hilang kesadaran. Hilangnya kesadaran bisa terjadi karena kurang asupan nutrisi pada pasien selama melakukan isoman di rumah. Oleh sebab itu, pasien harus segera mendapat penanganan di rumah sakit.

(mdk/anf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya