Cegah Penculikan Anak, SD di Tangsel Ini Minta Penjemput Tunjukkan KTA
Merdeka.com - Isu penculikan anakkini tengah marak di berbagai daerah. Sejumlah sekolah menanggapi masalah ini dengan meningkatkan kewaspadaan.
Upaya mencegah terjadinya penculikan anak dilakukan oleh SDN Pakualam Satu di Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan memberlakukan penjemputan siswa menggunakan KTA.
KTA merupakan Kartu Tanda Anggota yang dimiliki oleh orang tua maupun wali siswa di sekolah tersebut. KTA ini wajib dibawa saat melakukan penjemputan terhadap murid di sana.
“Bersama komite sekolah itu kami menyepakati untuk menggunakan identitas yang dimiliki oleh para siswa (KTA)” kata Kepala SDN Pakualam Satu, Ratu Yuliana, mengutip kanal YouTube Liputan6 SCTV, Rabu (8/2)
Hasil Rapat dengan Komite Sekolah
KTA bagi penjemput siswa di SDN Pakualam Satu Tangsel ©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Menurut Ratu, keberadaan KTA ini merupakan hasil kesepakatan dari rapat dengan dua pihak yakni para orang tua dan komite sekolah. Ini merupakan respons akan maraknya isu penculikan anak yang meresahkan. Cara ini dinilai aman karena hanya anggota keluarga yang bisa memegang kartu ini.
Ratu mengatakan jika saat ini seluruh siswa mulai dari kelas 1 sampai 6 sudah memiliki KTA ini, karena merupakan tanda keanggotaan pramuka. KTA bisa digunakan sebagai identitas untuk menjemput anak didiknya oleh wali yang bersangkutan.
“Jadi alhamdulillah, siswa di sini dari kelas 1 sampai kelas 6 sudah memegang KTA sebagai syarat menjemput,” kata Ratu lagi.
Langkah Penjemputan Ketat
Untuk menjemput anak menggunakan KTA di SDN Pakualam Satu, terdapat langkah pengamanan yang ketat dari pihak sekolah.
Pertama, para penjemput siswa di sekolahnya wajib menunjukkan KTA kepada penjaga gerbang di sekolah sebelum diizinkan masuk. Kedua, pemeriksaan lanjutan kembali dilakukan di area sekolah oleh guru dan ketiga penjemput diperbolehkan membawa anaknya pulang ke rumah masing-masing.
Pihak sekolah mengaku ingin menekan dan mencegah kasus penculikan menimpa peserta didiknya, sehingga upaya ini diharapkan menjadi jalan agar peserta didik dan orang tua di sekolah tersebut merasa aman.
“Dengan adanya KTA ini kami mendukung sekali dan kita sebagai orang tua jadi lebih tenang,” kata salah satu orang tua siswa bernama Yati.
Penjemputan Jadi Lebih Jelas
SDN Pakualam Satu Tangsel ©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Yati menambahkan, KTA dianggap tepat diterapkan di sekolah-sekolah lantaran orang tua, pihak sekolah, maupun siswa di sana akan mengetahui secara jelas, siapa pihak yang akan melakukan penjemputan.
Orang tua yang membawa KTA juga akan disesuaikan terkait nama dan kelas dari anaknya sehingga terdapat upaya pengawasan juga dari sekolah.
“Ini menurut saya baik diterapkan, karena penjemputan si anak ini akan lebih jelas, apakah dari orang tua sendiri, atau keluarga sendiri dan ini sangat baik sekali diterapkan sistem seperti ini,” lanjut Yati.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
95 TPS di Tangerang Selatan Gelar Perhitungan Suara Ulang, 475 Kotak Suara Dihitung Lagi
Penghitungan ulang dilakukan setelah Bawaslu menjatuhkan saksi akibat kelalaian anggota KPPS membuka kotak suara sebelum jadwal pleno rekapitulasi.
Baca SelengkapnyaAnggota KPPS di Tangsel Meninggal Setelah Sakit Seusai Kawal TPS
Seorang anggota KPPS di Tangerang Selatan, Pedrik (37) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca Selengkapnya16 TPS Kebanjiran di Tangsel Akan Gelar Pemungutan Suara Akhir Pekan Ini
Bawaslu Kota Tangerang Selatan merekomendasikan pelaksanaan pencoblosan pada 16 TPS yang tertunda akibat banjir, dilaksanakan pada akhir pekan ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaSiksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca SelengkapnyaBerkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur
Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaKPU Tangerang Musnahkan Puluhan Ribu Surat Suara di H-1 Pemilu, Ini Penyebabnya
Surat suara untuk Capres Cawapres juga turut dibakar
Baca SelengkapnyaBawaslu Ungkap Sempat Ada Kampanye Caleg DPR saat Pemungutan Suara Ulang di TPS Kuala Lumpur
Bawaslu mengatakan sempat ada kampanye di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ajak Masyarakat Dokumentasikan Proses Pemilu di TPS
Masyarakat juga dapat mendokumentasikan proses penghitungan suara yang akan dilakukan sebelum TPS tutup.
Baca Selengkapnya