Merdeka.com - Kisah sedih ini berawal ketika Siti (27) meninggal pada hari Minggu (23/2). Namun, disaat yang bersamaan hanya ada suaminya Yaya (33) dan ke enam orang anaknya yang berada di rumah. Sedangkan Ibunda Siti, Dian (48) sedang berbelanja di pasar. Dian sangat kaget saat tiba di rumahnya, dan melihat para tetangganya sudah mengangkat jenazah Siti.

Dilansir dari berbagai sumber, Siti meninggal karena penyakit darah tinggi. Baru satu bulan yang lalu Siti melahirkan anak ke enamnya. Menurut penuturan Dian, setiap hamil Siti akan mengalami darah tinggi yang mencapai angka 200 lebih.

Sayangnya kesedihan keluarga ini tidak sampai di sini. Saat Siti akan diberangkatkan menuju peristirahatan terakhirnya, secara tiba-tiba Yaya, suami Siti jatuh tersungkur. Ketika itu juga Yaya merasakan sakit tepat di jantungnya. Rasa sakit itu menjadikan Yaya tidak bisa bernapas.

Hal itu menyebabkan Dian panik dan langsung memerintahkan suaminya untuk membawa Yaya ke rumah sakit terdekat. Ketika upacara pemakaman Siti selesai digelar, secara bersamaan Dian menerima kabar dari suaminya bahwa Yaya juga meninggal dunia menyusul kepergian istrinya.

Finansial Keluarga yang Pas-Pasan

Sumber Foto Facebook: Mila Astiyanna

Keluarga Yaya-Siti dan ke enam anaknya hanya menumpang di tempat Dina dan Mustafa. Kehidupan keluarganya hanya ditopang Siti sebagai ibu rumah tangga dan Yaya yang sehari-harinya menjadi porter di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.

Sedangkan Mustafa sendiri sehari-harinya berprofesi sebagai tukang ojek. Dengan begitu Dian dan Mustafa harus tetap mengasuh ke enam cucunya. Apalagi cucu terakhirnya baru berusia satu bulan.

Saling Mencintai Sampai Ajal Memisahkan

Cinta sehidup semati sebagai sepasang suami istri memang dibuktikan oleh Yaya dan Siti. Dian bercerita, bahwa dahulu Siti diberi larangan tidak boleh menikah muda karena masih mengenyam bangku sekolah. Larangan itu tidak dipedulikan oleh Siti.

Kemudian Yaya dan Siti nekat untuk pergi dari rumah. Meninggalkan pesan bahwa Siti mencintai sangat mencintai Yaya sampai mati, sampai ajal memisahkan. Kemudian mereka melangsungkan pernikahan dan mempunyai anak yang diberinama Ali Mardani (10), Alika Aira Mardani (8), Alifa Alfira Mardani (6), Aldo Lila Mardani (4), Dira Naura Mardani (2) dan Safayanti Bulan Mardani (1 bulan).

Diasuh dan Ditopang Dinas Sosial

Walaupun merasa keluarganya mempunyai kondisi finansial yang pas-pasan, Dian dan Mustafa akan tetap mengasuh ke enam cucunya yang sudah yatim piatu. Terlebih mereka tidak mau membuat orang lain kerepotan jika nantinya cucu-cucunya dibebankan kepada orang lain.

Tidak hanya Dina dan Mustafa saja yang bertanggung jawab atas anak-anak yang ditinggalkan ke dua orang tuanya itu, dinas sosial akan memberikan jaminan kesehatan dan juga beasiswa untuk melangsungkan pendidikan. Sedangkan perihal yang berkaitan dengan pencatatan sipil, ke enam anak itu akan ikut ke kartu keluarga sang nenek.

Mereka juga berharap Pemerintah Kota Balikpapan berkenan untuk menopang perihal pendidikan dan tanggung jawab atas jaminan kesehatan bagi mereka.