Pasien Covid-19 di Cirebon Nyaris Diusir Warga karena Ini, Sempat Diisolasi di Hotel
Merdeka.com - Seorang pasien positif Covid-19 yang berada di Kelurahan Kejaksan, Kota Cirebon nyaris diusir para tetangganya pada Rabu, (20/1) kemarin.
Berdasarkan informasi, keresahan warga tersebut diketahui akibat kepulangan si pasien yang sebelumnya menjalankan isolasi mandiri di hotel yang telah ditunjuk pemerintah untuk menampung pasien Covid-19.
Lurah Kejaksan Kota Cirebon, Caturwulan Anggraeni mengungkapkan bahwa keberadaan pasien tersebut dianggap meresahkan sehingga memicu reaksi dari sejumlah warga untuk berdemo di sekitar kediaman pasien.
“Sejumlah warga di wilayah kerja kelurahan sempat ingin demo bahkan mengusir warga yang positif covid-19 itu” Ujar Caturwulan, Rabu (20/1/2021), seperti melansir dari Liputan6.
Ketahuan Pulang Setelah Sebelumnya Menjalani Isolasi di Hotel
Catur mengungkapkan, keresahan warga tersebut diduga bermula saat sang pasien ketahuan dijemput pulang oleh sang anak saat warga yang tengah melaksanakan ronda pada Rabu (20/1) dini hari.
Penjemputan itu dilakukan lantaran sang pasien merasa trauma saat mengetahui dirinya akan dirujuk ke rumah sakit, lantaran kondisi kesehatannya menurun.
"Pasien sebenarnya sudah ada di hotel isolasi yang disediakan pemerintah tapi karena ada gejala dirujuk ke rumah sakit, si pasien sepertinya ada trauma tidak mau ke rumah sakit. Sehingga meminta kepada anaknya menjemput paksa pasien untuk isolasi mandiri," ungkap.
Dimediasi Lurah
Sebelumnya sang anak yang menjemput, sudah membuat surat pernyataan yang ditujukan kepada petugas Covid-19 di Hotel Langensari (tempat isolasi pasien). Surat tersebut intinya menyatakan akan menjemput pasien untuk isolasi mandiri di rumahnya.
Dirinya pun mencoba melakukan mediasi kepada masyarakat yang menolak kepulangannya pasca isolasi. Menurutnya, pasien tersebut tidak ke mana-mana selama di rumah.
"Sejak di rumah pasien tidak ke mana-mana, petugas RT/RW pun menjaga ketat. Tapi warga sekitar resah bahkan mengancam untuk mengusir pasien. Saya dapat laporan dari RT/RW setempat langsung bergerak panggil pihak terkait untuk mediasi dengan keluarga," ujar dia.
Pasien Kembali Isolasi di Hotel
Kemudian upaya mediasi pun berhasil, dan saat ini pasien sudah kembali menjalankan isolasi mandiri di hotel. Mediasi yang dijalankan oleh pasien, keluarga pasien dan petugas pun sudah menjaga jarak sesuai protokol kesehatan
"Warga sekitar menolak keras karena di wilayah Kejaksan memang padat penduduk. Ini untuk kebaikan bersama bukan hanya pasien tapi lingkungan sekitar," kata dia.
Pasien yang diketahui berusia 65 tahun tersebut diketahui tertular dari majikan di tempat pasien tersebut bekerja. Sang majikan pun saat ini sudah meninggal dunia karena Covid-19.
Berdasarkan hasil swab, hanya sang pasien lah yang terkonfirmasi positif Covid. Sedangkan pihak keluarga lainnya dinyatakan negatif.
"Jadi majikannya waktu meninggal itu keluarganya katanya tidak ada yang mau urus. Karena pasien kasihan dan sudah lama bekerja dengan majikannya itu akhirnya membantu. Hasil tracing akhir negatif hanya pasien itu saja yang positif," kata dia.
Upaya Pencegahan
©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com
Namun demikian, Catur mengaku pihaknya akan melakukan penyemprot cairan disinfektan di lingkungan permukiman pasien dalam waktu dekat. Selain itu, Kelurahan Kejaksan juga akan melakukan tracing imbas aksi penolakan yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat tersebut.
"Hasil swab keluarga pasien sudah negatif tapi kami akan tracing lagi koordinasi dengan Puskesmas Kejaksan," imbuh Catur.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaRamadan 2024, 13 Pasangan Tanpa Nikah di Banjarmasin Digerebek Dalam Hotel
Polisi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap pelaku kejahatan dan laporkan apabila mengalami ataupun mengetahui adanya aksi kejahatan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaCurhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi
Para pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya