Pakai Modus Loker di Medsos, Disnaker Cianjur Minta Warga Waspadai Perdagangan Orang
Merdeka.com - Warga yang tengah mencari pekerjaan di luar negeri diminta waspada akan keberadaan informasi lowongan kerja palsu yang saat ini marak beredar. Pasalnya akan berpotensi ke tindak perdagangan orang, karena keberadaan pekerjaan biasanya ilegal. Media sosial menjadi tempat tersebarnya lowongan bodong tersebut.
Diwanti-wanti Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Tohari Sastra, Senin (8/5), kewaspadaan perlu ditingkatkan bagi masyarakat yang tengah mencari kerja khususnya ke luar negeri.
"Bupati Cianjur sudah menindaklanjuti pernyataan Dinaskertrans Jabar terkait maraknya media online yang membuka lowongan kerja keluar negeri tanpa prosedur resmi atau ilegal sehingga ketika pekerja yang diberangkatkan bermasalah mereka lepas tangan," katanya, dikutip dari ANTARA.
Menghubungi Disnakertrans
Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia ©2023 Dokumentasi Pemkab Lumajang/Merdeka.com
Tohari kemudian mengarahkan para pencari kerja di wilayahnya agar mencari tahunya secara jeli. Jika mendapati lowongan kerja ganjil harap melaporkannya ke Disnakertrans Cianjur guna memastikan kebenaran loker tersebut.
Pencari kerja juga bisa mendalami keberadaan lowongan tersebut, dan mencari tahunya lebih dalam.
Berdasarkan data yang ia peroleh, selama beberapa pekan terakhir pihaknya mendapati lebih dari 8 laporan dari warga yang terjebak lowongan kerja palsu di luar negeri.
Laporan itu masuk dari anggota keluarga, maupun pekerja migran yang terkena masalah akibat sponsor atau pihak yang memberangkatkan dengan itikad tidak baik (nakal) di luar negeri.
Tertipu Iming-Iming Gaji Besar
Para korban kemudian berangkat secara ilegal atau non prosedural melalui sponsor yang nakal tersebut. Korbannya lalu tergiur, terlebih dalam promosinya di media sosial terdapat iming-iming gaji besar.
"Ketika pekerja migran mengalami masalah pihak sponsor yang memberangkatkan menghilang dan lepas tanggung jawab, sehingga kami kesulitan untuk memberikan bantuan, sehingga kami ingatkan lebih jeli dan waspada ketika ingin bekerja keluar negeri," katanya.
Diungkap Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan, Ali Hildan, saat ini masih banyak sponsor yang memberangkatkannya secara tidak resmi, terutama dari wilayah Cianjur ke negara-negara rawan.
"Setelah diberangkatkan dan mendapat masalah di negara penempatan, pihak sponsor menghilang. Karena mereka masih banyak mencari mangsa di berbagai wilayah termasuk di Cianjur, kami minta dinas dan institusi hukum segera melakukan tindakan karena sudah banyak korban," katanya.
Dalam satu pekan ini saja, lanjutnya, terdapat banyak laporan yang masuk akan adanya pekerja migran yang bermasalah di Cianjur karena tertipu dan meminta untuk dipulangkan.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disnakertrans Jateng Soal Kurir dan Ojol Berhak Dapat THR Lebaran: Sifatnya Imbauan
Kedua jenis pekerjaan itu berhak mendapat THR Idulfitri 2024 sebagaimana tertuang dalam SE Menaker Nomor M/2/HK.04/III/2024
Baca SelengkapnyaPersiapan Debat Capres Ketiga, Ganjar: Jangan Bicara Muluk-Muluk Kalau Pekerja Migran Tak Diurus
Terkait pertahanan, Ganjar menyinggung soal alutsista dan kebutuhan dasar yang mesti terpernuhi.
Baca SelengkapnyaLindungi Pekerja Migran di Luar Negeri, Prabowo: Saya Setuju dengan Anies dan Ganjar
Selama ini, banyak pekerja migran yang mengalami masalah, mulai dari keberangkatan sampai saat bekerja di luar negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil
Sampai saat ini, Kemnaker belum menerima keluhan mengenai pengusaha yang menolak membayar THR bagi karyawannya.
Baca SelengkapnyaSempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing
Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
Baca SelengkapnyaBersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024
Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca SelengkapnyaGanjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu
Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaPesan Ganjar ke Relawan: 14 Februari Arahkan Masyarakat Dukung Kita
Ganjar ingin masyarakat menelisik lebih dalam program ditawarkan masing-masing paslon dengan menonton debat capres-cawapres digelar KPU.
Baca Selengkapnya