New Normal, Sekolah di Sukabumi Terapkan Pembagian Jadwal Masuk 3 Hari dalam Sepekan
Merdeka.com - Memasuki masa new normal, seluruh sekolah di Kota Sukabumi, Jawa Barat, akan menerapkan kebijakan khusus untuk memulai kembali aktivitas pendidikannya. Nantinya kebijakan tersebut akan meliputi seluruh lapisan pendidikan, mulai dari mulai dari SD, SMP hingga SMA.
Menurut Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menuturkan jika pihaknya saat ini masih menyusun program yang sesuai agar sekolah sekolah tersebut bisa mengupayakan kegiatan belajar di dalam kelas secara tatap muka.
Dibatasi Hanya Tiga Hari Dalam Sepekan
Ilustrasi anak masuk sekolah
©2020 ctaagency.com
Terkait teknis, yang perlu diperhatikan adalah perihal jadwal yang akan dibatasi hanya untuk tiga hari dalam sepekan dan terbagi ke dalam dua shift sesuai nomor absen. Semisal nomor urut 1-18 masuk dari Senin hingga Rabu dan untuk nomor absen 18-36 masuk pada Kamis hingga Sabtu atau sebaliknya.
"Sesuai dengan edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, setiap kelas maksimal hanya diisi oleh 18 pelajar, baik di tingkat SD, SMP maupun SMA sederajat, sehingga dalam pelaksanaan KBM tatap muka di sekolah dibagi menjadi dua shift," katanya di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu via ANTARA.
Segera Selesai di Bulan Juli
Ia juga menjelaskan perihal waktu penerapannya. Menurutnya saat ini pihaknya tengah mengkaji dan sesegera mungkin untuk segera disahkan di awal Juli 2020.
Menurutnya, pembagian tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan. Bahwasanya di wilayah Kota Sukabumi terdapat sejumlah sekolah yang dalam satu kelasnya diisi lebih dari 36 murid dan bisa disesuaikan di masa new normal.
Belum Menentukan Jadwal Penerapan
Namun, ia mengungkapkan bahwa program tersebut belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat. Mengingat saat ini sektor pendidikan merupakan sektor terakhir yang akan diterapkan setelah semuanya kembali berjalan dengan normal.
Penerapan Pembelajaran di Pondok Pesantren
Terkait pondok pesantren, saat ini sudah bisa menerapkan pendidikan sesuai hasil penilaian dan pertimbangan pihaknya. Tetapi yang perlu menjadi catatan adalah pesantren tersebut harus melaksanakan isolasi terhadap para santrinya.
Selain itu, syarat lainnya adalah pesantren harus menyiapkan protokol kesehatan terhadap santrinya seperti menunda kegiatan penjengukan dari para orang tua maupun kerabat lainnya.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaKondisi Sekolah MAN di Desa Munjungan Trenggalek Usai Banjir Menerjang, Dipenuhi Lumpur Tebal
Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaDiduga Kelelahan Kerja hingga Tengah Malam, Seorang Pengawas TPS di Serang Meninggal
Kondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaNadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah
Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.
Baca SelengkapnyaModus Pura-Pura Disuruh Menjemput dari Sekolah, Pria Berjaket Ojol Diduga Cabuli Siswa SD
Seorang bocah perempuan yang masih duduk di bangku SD diduga dicabuli pemuda di sebuah rumah kosong di Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Baca SelengkapnyaMata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca Selengkapnya