Mengenal Prof. Kusnandi Rusmil, Sang 'Pahlawan' Vaksin Covid-19 di Indonesia
Merdeka.com - Saat ini, vaksin menjadi hal paling ditunggu masyarakat dunia, terlebih saat pandemi Covid-19. Untuk mempersiapkan pembasmi virus tersebut, dibutuhkan pengawasan yang ketat sebelum sampai ke tangan masyarakat.
Di Indonesia, diketahui ada salah seorang ahli yang terlibat penuh dalam proses penciptaan vaksin Covid-19, yakni Prof. Kusnandi Rusmil.
Menurut catatan dari laman Dream, Guru Besar Kesehatan Anak dari Universitas Padjadjaran tersebut, kerap menjadi tokoh yang dicari media untuk memberi keterangan terkait keamanan serta keampuhan vaksin yang dimaksud. Siapa sebenarnya sosok ini?
Berpengalaman 26 Kali Mengawal Uji Klinis
©2020 Dream.co.id/Editorial Merdeka.com
Menduduki jabatan sebagai Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, tak serta merta ia dapatkan begitu saja. Selama karier profesionalnya, profesor ini diketahui telah melakukan percobaan vaksin serupa sebanyak 26 kali.
Dalam dialog Produktif bertema 'Berjuang Tanpa Lelah Menyiapkan Vaksin' yang digelar di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (10/11/2020) lalu, dirinya menceritakan jika pernah menangani hepatitis hingga pneumonia.
"Saya mendapat kepercayaan untuk melaksanakan hampir semua imunisasi. Jadi mulai dari imunisasi DPT, Hepatitis B, uji klinis fase I-II, kemudian pentabio, kemudian bersama Prof. Sri meneliti vaksin Dengue, kemudian vaksin pneumococcus," kata ahli asal Payahkumbuh, Sumatera Barat tersebut.
Mengawali Bakti di Puskesmas hingga Blusukan 8 Tahun
Dalam sesi tersebut, Kusnandi bercerita jika dahulu ia mengawali baktinya di salah satu puskesmas di Lampung. Sebelumnya, ia berhasil menyelesaikan pendidikan dokter di tahun 1976.
Saat itu, dirinya bekerja di pelosok Lampung selama 8 tahun, dan menemukan banyak hal. Ia melihat bahwa masalah kesehatan menjadi permasalahan kompleks untuk ditangani.
“Betapa kompleks permasalahan kesehatan anak-anak saat itu. Apalagi, vaksin belum berkembang dengan baik," tambahnya.
Ia juga sempat dipindah tugaskan ke Sumatera Barat, kemudian menyelesaikan pendidikan spesialisnya. Setelah itu, dirinya kembali ke Universitas Padjajaran (Unpad) menjadi pengajar pediatri sosial.
Kusnandi memberikan mata kuliah dengan materi pengajaran yang terfokus seputar imunisasi sebagai spesialis bidangnya.
Terus Berupaya Mengawal Vaksin Covid-19
Selama berkarier, Kusnandi selalu dilibatkan dalam proses pembuatan vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma. Termasuk vaksin Covid-19, yang tengah dinanti ini. Hal tersebut bukan tanpa alasan, mengingat pengalamannya yang sudah dikenal sejak lama.
"Kita harus bekerja keras. Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga harus bekerja keras agar cakupan imunisasi di Indonesia meningkat. Karena penyakit yang kerap mewabah itu, penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi," pungkasnya menutup pembicaraan.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaTA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus
Baca SelengkapnyaBeberapa kegiatan keseharian Febriy yang diunggah di akun medsosnya sering menjadi viral hingga dibanjiri beragam pujian dari publik.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDulu ia ingin jadi dokter demi mengobati ibunya yang sakit-sakitan, kini ia menjadi profesor.
Baca SelengkapnyaDua Jenderal TNI kini tidak lagi pegang Komando Kodam, pindah ke mana sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Baca Selengkapnya