Pohon pisang umumnya memiliki tinggi tak sampai puluhan meter. Lain halnya dengan pohon pisang endemik di Pegunungan Arak, Papua Barat ini. Pohon pisang bernama ilmiah Musa Ingens diketahui memiliki tinggi 12 hingga 25 meter.
Ukuran buahnya pun memiliki panjang yang tak biasa, yakni sekitar 10 sampai 15 cm, dengan bentuk lingkar 4-6 cm. Ukuran daunnya juga memiliki panjang hingga 5 meter dengan lebar 1 meter.
Keunikannya sempat menjadi buah bibir bagi kalangan masyarakat umum hingga peneliti di tahun 2016 lalu. Mengingat hal tersebut hanya ada satu satunya di dunia.
“Pohon pisang tersebut satu-satunya pohon terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Sejauh ini tanaman tersebut tidak bisa ditemukan selain di beberapa daerah di wilayah Pegunungan Papua dan Papua Barat,” kata Kepala Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati (Puslit Kehati) Universitas Papua (Unipa) Manokwari, Charly Heatubun seperti yang Merdeka lansir di Liputan6.com pada Jumat (12/02).
Charly menjelaskan jika pohon tersebut memiliki banyak manfaat, mulai dari daun hingga buahnya. Namun, untuk buahnya tidak bisa dikonsumsi sembarangan, atau hanya bisa dimakan terbatas. Dikarenakan, terdapat unsur biji yang keras dan padat di dalam seratnya.
Masyarakat di Papua lebih banyak memanfaatkan pisang tersebut sebagai pengobatan dan menyembuhkan beberapa macam penyakit. Selain itu, beberapa bagian pohonnya juga kerap dimanfaatkan untuk membuat kerajinan.
"Selain itu, pelepahnya pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan. Selain ukurannya cukup lebar dan tebal berdiameter 50 cm, pelepah tersebut juga cukup kuat," kata dia.
Advertisement
Menurut Hadi Warsito dari BP2LHK Manokwari, jenis pisang ini hanya bisa tumbuh di pegunungan ketinggian 1.000-1.700 mdpl. Mayoritas wilayah tersebut berada di wilayah dataran tinggi Papua seperti Manokwari (Cagar Alam Pegunungan Arfak), Kaimana, Teluk Wondama dan Fak-Fak (Cagar Alam Fak-Fak Tengah).
Termasuk di Kabupaten Yapen (Cagar Alam Yapen Tengah) dan di Kabupaten Tambrauw (Banfot dan Esyom Muara Kali Ehrin).
“Pisang raksasa ini juga banyak ditemukan di sekunder atau hutan bekas kebun, dengan kondisi tanah bersubstrat atau solum tanah dalam. Dia tidak toleran dengan suhu rendah,” katanya, dilansir dari laman Mongabay.
©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com
Berdasarkan informasi dari kabartani.com, Pisang Musa Ingens pertama kali ditemukan oleh Womersley, J.S dan Simmonds N.W. di kawasan New Guinea (wilayah kepulauan Papua) pada 22 Desember 1954.
Kemudian, pisang tersebut sempat menjadi koleksi (spirit collection) Herbarium Kew Inggris.
Selanjutnya di tahun 1989, peneliti Jeff Daniels juga menemukannya di daerah yang sama (saat ini wilayah Papua Nugini). Ketika itu, ia memiliki misi penelitian untuk meneliti genetik tanaman tersebut, dengan dibiayai oleh Dewan Internasional Sumber Daya Genetik, agar tidak hilang.
Advertisement
Selain Keisya Levronka, 4 Penyanyi Indonesia Ini Tuai Sorotan saat Manggung
Sekitar 11 Jam yang laluWanita Ini Jatuh ke Rel dari Peron Stasiun saat Kereta Melintas, Begini Kondisinya
Sekitar 14 Jam yang lalu30 Kata-Kata William Somerset Maugham, Penuh Makna Mendalam
Sekitar 14 Jam yang laluFakta Baru Bus Pariwisata Masuk Jurang di Tasikmalaya, Korban Hilang Masih Dicari
Sekitar 15 Jam yang laluSejarah 26 Juni 1945: Penandatanganan Piagam PBB oleh 50 Negara
Sekitar 22 Jam yang laluPolisi Tidur Terbanyak di Tangerang Akhirnya Dihancurkan Usai Viral, Ini Alasannya
Sekitar 1 Hari yang laluViral Motor Matic Pria Ini Patah saat Digunakan, Bikin Netizen Bingung
Sekitar 1 Hari yang laluManfaat Tomat untuk Wajah Berjerawat dan Berminyak, Ketahui Cara Pemakaiannya
Sekitar 1 Hari yang laluMUI Kota Tangerang Bolehkan Hewan Terjangkit PMK untuk Dikurbankan, Simak Syaratnya
Sekitar 1 Hari yang laluCara Masak Udang yang Perlu Diperhatikan, Mulai dari Memilih hingga Menyimpannya
Sekitar 1 Hari yang laluMengenal Kucing Burma: Ciri-ciri, Kepribadian, serta Masalah Kesehatannya
Sekitar 1 Hari yang laluWisata Bandung Selatan yang Wajib Dikunjungi, Indah dan Sejuk
Sekitar 1 Hari yang laluHeboh Kemunculan Buaya di Sungai Cisadane Kota Bogor, Begini Respons BKSDA
Sekitar 2 Hari yang laluAksi Bocah SMP Ini Viral, Ngamuk dan Obrak-Abrik Isi Rumah karena Minta Motor
Sekitar 2 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 4 Hari yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 6 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluJokowi: Saya akan Ajak Negara G7 untuk Upayakan Perdamaian di Ukraina
Sekitar 16 Jam yang laluKedekatan Jokowi dan Luhut, Hingga Merasa Selalu Dilindungi
Sekitar 1 Hari yang laluElite Parpol Ramai Lobi-Lobi buat Pencapresan, PSI Kutip Jokowi 'Ojo Kesusu'
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Pasukan Elite TNI di Paspampres Kawal Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Sekitar 2 Hari yang laluMenkes Minta Bantuan Jepang Jaga Kualitas Mesin Pendingin Vaksin
Sekitar 7 Jam yang laluUpdate 26 Juni 2022: Kasus Positif Covid-19 Tambah 1.726 Orang
Sekitar 11 Jam yang laluKasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Naik, Menkes: Rate Nasional Masih Terkendali
Sekitar 12 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Bulan yang laluRusia Serang Ibu Kota Ukraina, Satu Orang Tewas
Sekitar 8 Jam yang laluRusia Berhasil Rebut Wilayah Severodonetsk dari Pasukan Ukraina
Sekitar 12 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami