Merdeka.com - Ketika kita berpikir tentang meditasi, kita membayangkan suatu kegiatan di mana seseorang akan duduk dalam keheningan dan memusatkan perhatian pada sesuatu yang cukup netral seperti napas atau sensasi fisik.
Dalam hal ini, fokus latihan kita adalah untuk menyadari kapan dan di mana pikiran mengembara dan dengan lembut mengembalikan perhatian kita ke objek meditasi.
Metta sendiri adalah bentuk meditasi aktif di mana, alih-alih berfokus pada napas, kita fokus pada pengiriman pikiran dan harapan yang baik pada dunia, dan membayangkan bahwa orang-orang—atau makhluk lain—dalam pikiran kita tersentuh dengan niat baik kita.
Dalam beberapa bentuk meditasi ini, kita akan melangkah lebih jauh dan membayangkan bahwa siapa pun objek metta kita (termasuk diri kita sendiri) terbebas dari bentuk ketidaknyamanan, kegelisahan, atau rasa sakit tertentu saat mereka disentuh oleh kekuatan niat baik kita.
Dalam artikel kali ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang meditasi metta beserta manfaatnya bagi tubuh.
Meditasi metta adalah jenis meditasi Buddhis. Dalam bahasa Pali — bahasa yang berkaitan erat dengan bahasa Sansekerta dan digunakan di India utara — “metta” berarti energi positif dan kebaikan terhadap orang lain.
Dikutip dari healthline.com, latihan ini juga dikenal sebagai meditasi cinta kasih, yang berusaha mengembangkan emosi positif seperti perasaan sukacita, saling percaya, cinta, rasa syukur, kebahagiaan, apresiasi, dan kasih sayang.
Tujuan meditasi metta adalah untuk menumbuhkan kebaikan bagi semua makhluk, termasuk diri sendiri dan orang-orang hingga makhluk sekitar, seperti keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, dan hewan.
Teknik utama meditasi metta melibatkan pengucapan frase positif terhadap diri sendiri dan makhluk-makhluk ini. Beberapa contoh frase yang bisa digunakan dalam meditasi metta antara lain:
Penting untuk mengulangi setiap frasa dengan perhatian penuh. Ini membantu Anda fokus pada frasa dan emosi yang terkait.
Seperti jenis meditasi lainnya, latihan ini bermanfaat untuk kesehatan mental, emosional, dan fisik. Selain itu, meditasi metta juga sangat berguna untuk mengurangi emosi negatif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Advertisement
Mempromosikan rasa kasih pada diri sendiri
Karena meditasi metta melibatkan pengucapan frase-frase yang baik terhadap diri sendiri, meditasi ini dapat menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap diri sendiri. Idenya adalah bahwa Anda harus mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain.
Self-compassion juga dapat mengurangi emosi negatif terhadap diri sendiri, antara lain:
Manfaat ini diamati dalam sebuah studi kecil tahun 2014. Peserta yang berlatih meditasi metta jadi tidak terlalu kritis terhadap diri mereka sendiri dibandingkan mereka yang tidak menggunakan latihan ini.
Studi lain tahun 2013 menemukan bahwa meditasi metta yang rutin dilakukan memiliki efek untuk meningkatkan belas kasih dan kesadaran diri pada orang dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Efek ini membantu mengurangi gejala PTSD.
Mengurangi stres dan kecemasan
Menurut penelitian dari tahun 2013, meditasi mindfulness dapat mengurangi gejala kecemasan secara signifikan. Selain itu, bukti klinis telah menunjukkan bahwa meditasi mindfulness, bila dilakukan secara teratur, juga dapat mengurangi respons peradangan yang disebabkan oleh stres.
Meditasi metta dapat memberi manfaat yang bahkan lebih jauh, menurut praktisi meditasi. Saat Anda mengembangkan self-compassion, Anda melihat diri Anda dalam cahaya yang lebih positif. Ini mempromosikan emosi seperti cinta dan rasa syukur dan terima kasih.
Emosi ini dapat meningkatkan tingkat kepuasan hidup, sehingga mengurangi stres dan kecemasan.
Mengurangi rasa sakit fisik
Ada beberapa bukti bahwa meditasi metta dapat mengurangi beberapa jenis rasa sakit fisik. Dalam sebuah penelitian tahun 2005, praktik tersebut mengurangi nyeri punggung bawah yang persisten.
Sebuah studi tahun 2014 menemukan efek serupa pada orang yang sering menderita migrain. Para peneliti di kedua studi menghubungkan tingkat rasa sakit yang lebih rendah dengan efek penghilang stres dari meditasi metta. Stres emosional, bagaimanapun, dapat memperburuk rasa sakit fisik.
Emosi negatif juga dapat mengurangi toleransi Anda terhadap rasa sakit. Emosi positif, seperti yang dikembangkan melalui meditasi metta, memiliki efek sebaliknya.
Umur panjang
Telomer adalah struktur DNA di ujung setiap kromosom. Mereka bekerja untuk melindungi informasi genetik. Seiring bertambahnya usia, telomere kita secara alami memendek. Stres kronis dapat mempercepat proses ini, dan menyebabkan penuaan biologis yang lebih cepat.
Aktivitas penghilang stres, seperti meditasi metta, dapat mengurangi efek ini. Sebuah studi kecil tahun 2013 menemukan bahwa meditasi metta dikaitkan dengan telomer yang lebih panjang. Para peneliti berspekulasi bahwa praktik tersebut dapat membantu meningkatkan umur panjang.
Meningkatkan koneksi sosial
Meditasi metta juga dapat memelihara hubungan sosial yang lebih kuat. Setelah Anda melafalkan ungkapan-ungkapan baik terhadap diri sendiri, Anda menyampaikan kebaikan itu kepada orang lain. Ini memungkinkan Anda untuk menunjukkan belas kasih dan empati terhadap mereka.
Ini juga mendorong Anda untuk memikirkan orang lain dan mengenali bagaimana perasaan mereka terhadap Anda.
Plus, saat Anda mengembangkan cinta terhadap diri sendiri, Anda cenderung tidak memandang diri sendiri secara negatif. Ini membuatnya lebih mudah untuk memberikan ruang bagi orang lain, yang dapat menumbuhkan lebih banyak koneksi positif.
Advertisement
Jika Anda baru mengenal meditasi, cara meditasi metta mungkin tidak mudah. Beberapa sesi pertama mungkin juga terasa tidak produktif. Perlu diingat, bagaimanapun, bahwa dibutuhkan waktu untuk mencapai efek yang diinginkan.
Pertimbangkan tips berikut ini:
Mengenal Clinomania, Kelainan yang Ditandai Kesulitan Beranjak dari Kasur
Sekitar 30 Menit yang lalu10 Tempat Wisata Terindah di Indonesia, Sajikan Panorama yang Manjakan Mata
Sekitar 14 Jam yang laluManfaat Membaca Buku bagi Kesehatan Mental, Bantu Redakan Stres dan Tingkatkan Memori
Sekitar 14 Jam yang laluGagal Atraksi, Pendekar Pencak Silat di Sukabumi Alami Luka Akibat Goloknya Sendiri
Sekitar 14 Jam yang laluPemkot Bandung Siap Kembalikan Fungsi Trotoar, Ini Sanksi Tegas bagi Pelanggar
Sekitar 17 Jam yang laluPenyebab ISK pada Pria, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Sekitar 17 Jam yang lalu55 Kata-Kata Menyindir Teman, Halus Menusuk Hati
Sekitar 19 Jam yang lalu3 Jambret Ini Bernasib Nahas, Beraksi di Cirebon dan Ditangkap di Surabaya
Sekitar 19 Jam yang laluMenjajal Kereta Panoramic Rute Baru Jakarta-Bandung, Siap Beroperasi Februari
Sekitar 20 Jam yang laluContoh Surat Cerai yang Baik dan Benar, Perhatikan Jangan Sampai Salah
Sekitar 21 Jam yang lalu8 Manfaat Lidah Mertua, Tanaman Hias yang Ampuh Tingkatkan Kualitas Udara
Sekitar 23 Jam yang lalu3 Fakta Terkini Pembakaran Masjid oleh ODGJ di Garut, Ada Hikmah Tersembunyi
Sekitar 1 Hari yang laluBikin Resah Orang Tua, Begini Pengakuan Dua Siswi yang Selamat dari Aksi Penculikan
Sekitar 1 Hari yang laluResmi Jadi Suami Istri, Intip Perjalanan Cinta Julian Jacob dan Mirriam Eka
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Pengakuan Sopir Audi Penabrak Mahasiswi, Ada Izin Ikut Rombongan Polisi
Sekitar 12 Jam yang laluAudi Tabrak Selvi Amalia Bukan Rombongan Polisi, Penetapan Tersangka Hasil Metode TAA
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Kemarahan Ibu Mahasiswa UI, Anak Sudah Tiada Sama Polisi Dijadikan Tersangka
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Anggota Berlutut Minta Maaf ke Kapolres Manggarai Barat Hingga Berpelukan
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa Ungkap Kuasa Hukum Bersikeras Pertahankan Kebohongan Ferdy Sambo
Sekitar 9 Jam yang laluVIDEO: Mirip Sambo, Jaksa Nilai Agus Nurpatria Coreng Citra Polri
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Kembali Singgung Kasus KM50 di Sidang Tuntutan Hendra Kurniawan
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sebut Pengacara Sambo Gagal Fokus, Ricky & Kuat Pengikut Setia Berdusta
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa Ungkap Kuasa Hukum Bersikeras Pertahankan Kebohongan Ferdy Sambo
Sekitar 9 Jam yang laluVIDEO: Mirip Sambo, Jaksa Nilai Agus Nurpatria Coreng Citra Polri
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Kembali Singgung Kasus KM50 di Sidang Tuntutan Hendra Kurniawan
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sebut Pengacara Sambo Gagal Fokus, Ricky & Kuat Pengikut Setia Berdusta
Sekitar 17 Jam yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 23 Jam yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 1 Hari yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 2 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 4 Hari yang lalu5 Juta Dosis Vaksin IndoVac Sudah Disebar ke Masyarakat, 2 Juta Sudah Disuntikkan
Sekitar 5 Hari yang laluPrediksi BRI Liga 1 PSM Vs RANS: Saatnya Kembali ke Jalur Kemenangan
Sekitar 56 Menit yang lalu5 Fakta Persebaya Pecundangi Madura United: Dominasi di Derbi Suramadu Jilid 16
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami