Merdeka.com - Berbicara tentang gangguan tidur, banyak orang mungkin akan langsung menghubungkannya dengan insomnia. Tak mengherankan, karena insomnia adalah gangguan tidur yang banyak dialami. Insomnia membuat seseorang menjadi sulit untuk tertidur. Tapi, bagaimana jika seseorang justru mengalami rasa kantuk yang berlebihan?
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia. Kondisi ini membuat seseorang merasa kantuk secara berlebihan di siang hari dan tidur berlebihan di waktu malam. Hal ini membuat penderita hipersomnia kesulitan untuk tetap terjaga di siang hari. Orang yang mengalami hipersomnia bahkan dapat tertidur kapan saja dan di mana saja, seperti di tempat kerja atau saat sedang mengemudi.
Hipersomnia terbagi atas kondisi primer atau kondisi sekunder. Hipersomnia sekunder adalah hipersomnia yang terjadi akibat kondisi medis lain. Orang dengan hipersomnia akan sering merasa lelah dan dapat memengaruhi konsentrasi dan tingkat energi seseorang.
Hipersomnia sebenarnya juga banyak dialami, namun banyak yang tidak menyadarinya. Ya, ini adalah salah satu jenis gangguan tidur, jadi Anda perlu segera berkonsultasi jika mengalaminya.
Berikut kami sampaikan pembahasan lebih lanjut tentang hipersomnia yang dikutip dari laman Healthline.
Hipersomnia terbagi menjadi primer atau sekunder. Hipersomnia primer terjadi tanpa kondisi medis lain. Satu-satunya gejala dari hipersomnia primer adalah adalah rasa lelah yang berlebihan.
Hipersomnia sekunder disebabkan oleh kondisi medis lainnya, bisa termasuk sleep apnea, penyakit Parkinson, gagal ginjal, dan sindrom kelelahan kronis. Kondisi ini menyebabkan kurang tidur di malam hari, dan membuat Anda merasa lelah di siang hari.
Hipersomnia tidak sama dengan narkolepsi, yaitu kondisi neurologis yang menyebabkan serangan tidur tiba-tiba yang tidak dapat dicegah di siang hari. Orang dengan hipersomnia dapat tetap terjaga dengan sendirinya, tetapi mereka akan merasa lelah.
Hipersomnia primer kemungkinan disebabkan oleh masalah pada sistem otak yang mengontrol fungsi tidur dan bangun.
Hipersomnia sekunder adalah akibat dari kondisi yang menyebabkan kelelahan atau kurang tidur. Misalnya, sleep apnea dapat menyebabkan hipersomnia karena dapat membuat seseorang kesulitan bernapas di malam hari, sehingga memaksa orang untuk terbangun beberapa kali sepanjang malam.
Beberapa obat juga dapat menyebabkan hipersomnia. Penggunaan narkoba dan alkohol dapat memicu kantuk di siang hari. Kemungkinan penyebab lainnya adalah fungsi tiroid yang rendah dan cedera kepala.
Advertisement
Orang dengan kondisi yang membuat mereka lelah di siang hari adalah orang yang paling berisiko mengalami hipersomnia. Kondisi ini termasuk sleep apnea, kondisi ginjal, kondisi jantung, kondisi otak, depresi atipikal, dan fungsi tiroid yang rendah.
American Sleep Association menyatakan bahwa kondisi ini lebih banyak menyerang pria daripada wanita. Orang yang merokok atau minum secara teratur juga berisiko mengalami hipersomnia. Obat-obatan yang menyebabkan kantuk juga dapat memiliki efek samping yang mirip dengan hipersomnia.
Gejala utama hipersomnia adalah kelelahan yang konstan. Orang dengan hipersomnia dapat tidur siang sepanjang hari tanpa pernah menghilangkan rasa kantuk. Mereka juga mengalami kesulitan bangun dari tidur yang lama.
Gejala lain dari hipersomnia meliputi:
Penanganan untuk kondisi ini dapat bervariasi, tergantung pada penyebab hipersomnia. Banyak obat yang ditujukan untuk narkolepsi dapat mengobati hipersomnia. Ini termasuk amfetamin, methylphenidate, dan modafinil. Obat-obatan ini adalah stimulan yang membantu Anda merasa lebih terjaga.
Perubahan gaya hidup juga menjadi bagian penting dari proses pengobatan. Dokter mungkin merekomendasikan Anda untuk membuat jadwal tidur yang teratur. Menghindari aktivitas tertentu juga dapat memperbaiki gejala, terutama menjelang di waktu tidur.
Kebanyakan orang dengan hipersomnia tidak boleh minum alkohol atau menggunakan obat-obatan. Dokter juga dapat merekomendasikan diet bergizi tinggi untuk mempertahankan tingkat energi secara alami.
Advertisement
44 Tahun Berkarier, Intip Potret Unang Bagito Pemain Senior FTV Pintu Berkah Indosiar
Sekitar 1 Jam yang laluSegera Menikah, Ini 4 Fakta Sosok Letkol Nur Wahyudi Calon Suami Juliana Moechtar
Sekitar 1 Jam yang laluKini Jadi Komedian Terkenal, Begini Cerita Bopak Castello Awal Merintis Karier
Sekitar 2 Jam yang lalu7 Makanan Sumber Omega 3 Selain Ikan, Cocok untuk Vegetarian
Sekitar 2 Jam yang lalu40 Unit Komputer di SMAN 25 Bandung Hilang Digondol Maling, Kerugian Capai Rp400 Juta
Sekitar 3 Jam yang laluMengenal Skizoid, Gangguan Kepribadian yang Membuat Orang Suka Menyendiri
Sekitar 3 Jam yang laluImalah Artinya Memiringkan Bacaan Fathah ke Kasrah, Begini Penjelasannya
Sekitar 4 Jam yang laluPentingnya Melestarikan Lingkungan Hidup, Kenali Cara dan Metode yang Bisa Dilakukan
Sekitar 4 Jam yang laluBacaan Ketika Bertemu Ayat Sajdah, Berikut Arti dan Penjelasannya
Sekitar 4 Jam yang laluCara Mengajari Anak Bicara Secara Efektif, Orang Tua Wajib Tahu
Sekitar 6 Jam yang laluBerat Badan Turun, Ricky Cuaca Berharap yang Dilakukannya Bisa Memotivasi Orang Lain
Sekitar 6 Jam yang laluKisah Inspiratif Warga Depok Tampung Sampah dari Warga, Dikelola untuk Bantu Sesama
Sekitar 7 Jam yang laluCerita Denny Cagur hingga Jadi Pelawak Terkenal, Sudah Lucu dari SD
Sekitar 7 Jam yang laluResep Kerupuk Seblak Kering yang Enak dan Sederhana, Cocok untuk Camilan Bersantai
Sekitar 7 Jam yang laluKejagung Jebloskan Lin Che Wei, Tersangka Kasus Ekspor CPO ke Rutan Salemba
Sekitar 2 Jam yang laluBlusukan ke Bogor, Jokowi Tinjau Harga Minyak Goreng di Pasar dan Bagikan Bansos
Sekitar 2 Jam yang laluKejagung Tetapkan Lin Che Wei Tersangka Kasus Ekspor CPO, Ini Perannya
Sekitar 3 Jam yang laluAksi Petani Sawit Protes Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO
Sekitar 9 Jam yang laluInflasi Indonesia 2022 Diproyeksi Bisa Capai 6 Persen, ini Alasannya
Sekitar 4 Hari yang laluKonsumsi Pertalite Naik 46 Persen Saat Arus Mudik Lebaran 2022
Sekitar 6 Hari yang laluSyarat Target Pertumbuhan Ekonomi 2022 5,2 Persen Bisa Tercapai
Sekitar 6 Hari yang laluHati-Hati Ada Solar Tumpah di Tanjakan Gentong
Sekitar 1 Minggu yang laluKonflik Rusia-Ukraina Rugikan Indonesia, Neraca Perdagangan Alami Defisit
Sekitar 7 Jam yang laluMcDonald's Tutup Seluruh Restorannya di Rusia
Sekitar 10 Jam yang laluBanjir Jadi Strategi Ukraina Menahan Laju Pasukan Rusia Masuk Kota Kiev
Sekitar 1 Hari yang laluKeluarga Tentara Ukraina yang Terjebak di Mariupol Minta Bantuan China
Sekitar 2 Hari yang laluDPR Dukung Izin Lepas Masker: Percayalah, Pemerintah Tak Ingin Pelihara Pembatasan
Sekitar 25 Menit yang laluData 17 Mei 2022: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 247
Sekitar 1 Jam yang laluSatgas Covid-19 soal Izin Lepas Masker: Momentum Pemulihan Ekonomi
Sekitar 1 Jam yang laluKemenhub Catat 16 Masalah Lalu Lintas saat Arus Mudik Lebaran 2022
Sekitar 2 Jam yang laluImbas One Way saat Mudik, Bus Antar Kota Telat Datang hingga Semalam
Sekitar 4 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami