Intip Gedung Indonesia Menggugat, Saksi Bisu Peradilan Soekarno di Bandung
Merdeka.com - Kota Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat dengan beragam destinasi sejarah yang menarik. Salah satunya, Gedung Sate, Gedung KAA, Monumen Bandung Lautan Api dan masih banyak lagi.
Jika Anda sedang berkunjung ke kota kembang ini, jangan lupa pula untuk singgah dan menapaki jejak sejarah di bangunan bernama Gedung Indonesia Menggugat.
Gedung ini, dahulu kerap digunakan sebagai ‘landraad’, atau tempat mengadili para pejuang kemerdekaan yang tertangkap dan memberontak terhadap kebijakan pemerintah kolonial Belanda, termasuk Presiden Soekarno. Ada apa saja di dalamnya?
Berawal Dari Protes Soekarno
Salah satu hal menarik dari gedung yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, No. 5, Babakan Ciamis, Sumurbandung, Kota Bandung ini, adalah keterkaitan antara nama dengan jejak pengadilan Soekarno.
Soekarno pernah diadili di gedung ini, atas dakwaan melakukan aksi 'pemberontakan'. Proklamator Indonesia ini menganjak anggotanya untuk menyerang pemerintahan kolonial Belanda.
©2020 Merdeka.com
Dalam pembacaan dakwaannya, hakim menyebutkan jika upaya yang dilakukan oleh Soekarno serta beberapa aktivis dari Partai Nasional Indonesia seperti Gatot Mangkupradja, Maskun Sumadireja dan Supriadinata, berpotensi menimbulkan dampak kekacauan di masyarakat pada saat itu.
Pembacaan Pledoi Soekarno dan Cikal Bakal Nama Indonesia Menggugat
Dalam dakwaan di pertengahan tahun 1930 tersebut, Presiden pertama RI ini, melakukan pembelaan dengan membacakan pledoi. Pembelaan ini berkaitan dengan penderitaan rakyat Indonesia berjudul (Indonesie Klaagt Aan = Indonesia Menggugat), yang tak cukup dibacakan dalam satu hari.
Dilansir dari laman Kebudayaan Indonesia, Soekarno cs dijatuhi hukuman penjara selama 4 tahun 6 bulan di Penjara Sukamiskin. Karena peristiwa itu, nama gedung bersejarah ini diresmikan dengan nama Gedung Indonesia Menggugat.
Beralih Fungsi Beberapa Kali
Dikutip dari infobdg, gedung tersebut telah beralih fungsi beberapa kali seperti menjadi kantor PMI di tahun 1947 sampai 1949. Lalu menjadi kantor KPP Pusat di tahun 1949 – 1953. Berikutnya menjadi Kantor Perjalanan dan Kas Otonom Bagian Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat pada 1953 - 1970.
Kemudian di tahun 1970 – 2002, menjadi kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Hingga saat ini digunakan sebagai lokasi wisata sejarah yang bisa didatangi mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB sore.
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaSejarah Pesanggrahan Menumbing, Saksi Bisu Pengasingan Tokoh Nasional dan Perjanjian Roem-Royen
Bangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaMenilik Rumah Fatmawati di Bengkulu, Jadi Saksi Bisu Kisah Percintaan Bersama Presiden Soekarno
Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaSejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda
Kolonel Soeprayogi, diangkat sebagai menteri urusan stabilisasi ekonomi oleh Presiden Sukarno, memainkan peran kunci dalam peraturan untuk pengambilan keputusan
Baca SelengkapnyaSyahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang
Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaSejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra
Di pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaSejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera
Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.
Baca Selengkapnya