Mengenal Dependent Personality Disorder, Gangguan yang Membuat Orang Tak Bisa Mandiri
Merdeka.com - Dependent personality disorder (DPD) adalah salah satu jenis gangguan kepribadian. Orang dengan gangguan ini sering merasa tidak berdaya, kesulitan, atau tidak mampu mengurus diri sendiri. Mereka mengalami kesulitan membuat keputusan sederhana.
Dependent personality disorder adalah kondisi yang digambarkan sebagai kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk selalu ingin dijaga, yang mengarah pada perilaku patuh dan bergantung serta ketakutan akan perpisahan.
Pola ini dimulai pada masa dewasa awal dan hadir dalam berbagai konteks. Perilaku yang bergantung dan tunduk dirancang untuk memperoleh pengasuhan, dan muncul dari persepsi bahwa dirinya tidak mampu melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain.
Individu dengan dependent personality disorder memiliki kesulitan besar dalam membuat keputusan sehari-hari (seperti pakaian apa yang akan dikenakan) tanpa nasihat dan kepastian dari orang lain. Orang-orang ini cenderung pasif dan membiarkan orang lain untuk mengambil inisiatif dan memikul tanggung jawab dalam sebagian besar kehidupan mereka.
Berikut kami sampaikan pembahasan lebih lanjut tentang dependent personality disorder yang dilansir dari psychologytoday.com.
Gejala Dependent Personality Disorder
Orang dengan dependent personality disorder tidak mempercayai kemampuan mereka sendiri untuk membuat keputusan. Mereka mungkin merasa hancur karena sebuah kehilangan dan perpisahan, dan mungkin juga menderita pelecehan dalam menjalin hubungan.
Mereka akan meremehkan diri sendiri dan sering menyebut diri mereka bodoh. Tanda dan gejala lain dari dependent personality disorder adalah:
Mengalami kesulitan membuat keputusan sehari-hari jika tidak ada nasihat dan kepastian dari orang lain. Membutuhkan orang lain untuk menyelesaikan tanggung jawab dalam hidupnya. Kesulitan mengungkapkan ketidaksetujuan dengan orang lain karena takut kehilangan dukungan. Memiliki kesulitan memulai proyek atau melakukan sesuatu sendiri (karena kurangnya kepercayaan diri dalam penilaian atau kemampuan daripada kurangnya motivasi atau energi). Berusaha keras untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dari orang lain, sampai pada titik sukarela untuk melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan. Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya ketika sendirian karena ketakutan yang berlebih akibat tidak mampu merawat dirinya sendiri. Segera mencari hubungan lain sebagai sumber perhatian dan dukungan ketika hubungan dekat berakhir. Secara tidak realistis disibukkan dengan ketakutan akan ditinggalkan untuk mengurus dirinya sendiri.Penyebab Dependent Personality Disorder
Penyebab dependent personality disorder masih belum diketahui. Gangguan ini biasanya muncul pada awal masa dewasa. Individu yang mengalami gangguan kecemasan akan perpisahan atau penyakit fisik kronis di masa kanak-kanak atau remaja berisiko lebih tinggi terkena dependent personality disorder.
Prevalensi gangguan ini pada populasi umum diperkirakan kurang dari 1 persen. Dan gangguan ini lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria.
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang mungkin berkontribusi pada perkembangan gangguan ini meliputi:
memiliki pengalaman pernah diabaikan memiliki pola didikan yang kasar berada dalam hubungan jangka panjang yang kasar memiliki orang tua yang terlalu protektif atau otoriter memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kecemasanPenanganan
Orang yang mengalami dependent personality disorder harus mempertimbangkan psikoterapi untuk pengobatannya. Terapi kognitif-perilaku berfokus pada pola berpikir maladaptif, keyakinan yang mendasari pemikiran tersebut, dan mengatasi gejala atau ciri-ciri yang merupakan karakteristik dari gangguan, seperti ketidakmampuan untuk membuat keputusan yang penting dalam hidup atau ketidakmampuan untuk memulai hubungan. Gangguan ini seringkali membutuhkan terapi atau pengobatan jangka panjang.
Jika dimungkinkan ada kondisi lain yang mendasarinya, pengobatan mungkin bisa membantu. Antidepresan dan obat penenang sering diresepkan untuk pasien yang mengalami dependent personality disorder untuk mengobati kondisi yang terjadi bersamaan.
(mdk/ank)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerap Dianggap Gangguan Mental yang Sama, Kenali Perbedaan Antara Borderline Personality Disorder dan Bipolar
Sejumlah gangguan mental kerap dianggap sebagai hal yang sama. Hal ini lah yang kerap terjadi pada Borderline Personality Disorder dan Bipolar.
Baca SelengkapnyaPsikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya
Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai jenis kepribadian dan kondisi psikologi yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaPengertian Social Anxiety Disorder, Jenis dan Penyebabnya
Perasaan cemas dan takut ketika menghadapi sesuatu normal terjadi. Namun, harus diperhatikan apabila ketakutan berlanjut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca Selengkapnya8 Gejala Gangguan Bipolar yang Penting untuk Diwaspadai, dari Perilaku Impulsif Hingga Gangguan Tidur
Kesehatan mental adalah hal yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satu gangguan kesehatan mental yang memerlukan perhatian adalah gangguan bipolar.
Baca Selengkapnya15 Tanda dan Gejala ADHD pada Orang Dewasa
Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah gangguan mental berupa perilaku yang impulsif dan hiperaktif.
Baca SelengkapnyaDitanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara
Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaMengenal Erotomania, Delusi Merasa Dicintai Orang Lain Padahal Aslinya Tidak
Kondisi psikologis yang ditandai dengan delusi seseorang yang meyakini bahwa orang lain mencintainya secara diam-diam.
Baca Selengkapnya7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca Selengkapnya