Merdeka.com - Pria paruh baya di Pandeglang, Provinsi Banten, baru-baru ini membuat heboh khalayak. Pemicunya, ia mengaku sebagai raja dan mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Angling Darma di Kampung Salanghari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi.

Salah satu pengikut Raja Angling Dharma, Aki Jamil, mengatakan bahwa pria yang mengaku raja itu lebih banyak dikenal masyarakat dan penduduknya dengan sebutan Baginda Sultan Iskandar Jamaluddin Firdaus.

Usut punya usut, Aki Jamil mengklaim jika rajanya kerap membangunkan rumah untuk warga di sana. Selain itu, ia juga masih memiliki jalur nasab dengan Sultan Hasanuddin, pemimpin Kesultanan Banten yang berkuasa di tahun 1552-1570. Melansir dari dream.co.id, Rabu (22/9), berikut informasi selengkapnya.

Punya Kebiasaan Bangun Rumah Warga

Dalam pernyataannya, Aki Jamil mengatakan jika rajanya dikenal sebagai sosok yang adil dan bijaksana. Tak sampai di situ, ia juga mengatakan jika pemimpinnya merupakan pribadi yang dermawan.

Menurutnya, Baginda Sultan Iskandar Jamaluddin Firdaus itu kerap membangunkan rumah warga yang tidak layak. Tak hanya rumah kalangan janda, warga yang memiliki keluarga lengkap dan dirasa membutuhkan pun tak luput dari bantuannya. Total sudah ada 35 rumah yang dibangun Baginda.

"Tidak hanya untuk janda tapi yang punya suami juga tetapi rumahnya yang tidak layak Baginda bangun dengan anggaran tidak dari manapun, tidak dibantu Pemerintah, sumbangan proposal dan lainnya, itu murni (dana) punya Baginda," kata dia.

Dana Pembangunan Murni dari Biaya Sendiri

Menurut Jamil, pemimpinnya itu mengeluarkan uang sumbangan untuk membantu warga yang membutuhkan murni dari kantong pribadinya. Bahkan ia menegaskan jika di sana tak ada bantuan pemerintah maupun instansi tertentu.

Selain itu, karena rekam  jejaknya yang merupakan mantan murid di sebuah Pondok Pesantren, uang tersebut juga dikumpulkannya dari sumbangan para santri hingga sejumlah pengikut kerajaan Angling Dharma miliknya.

"Memang ada keturunan Sultan Banten di Baginda, dan karena Baginda ini banyak santri dan muridnya di mana-mana, jadi ada yang peduli yang ini membeli keramik, jadi semuanya jatuh ke Baginda," kata dia.

Panggilan Baginda Datang dari Masyarakat

Terkait asal mula panggilan Baginda, Jamil mengungkapkan jika sebutan itu bukan atas keinginan junjungannya. Tetapi, julukan itu datang dengan sendirinya dari masyarakat di sekitar kerajaannya.

Mirip-mirip dengan sebelumnya, istilah Angling Dharma juga tidak datang dari dirinya, melainkan bermakna simbol sebagai bentuk bakti kepada Sang Pencipta maupun sesama. Diharapkan penamaan tersebut bisa bermanfaat terhadap pihak yang membutuhkan.

"Kalau silsilah Baginda itu karena sudah dari sananya bukan keinginan dari Baginda atau gimana, sedangkan Angling Darma itu anging mendarma dan membakti. Jadi bukan hanya Baginda saja, kita harus mendarma sama Yang Maha Kuasa, membakti sama Yang Maha Kuasa dan yang diciptakan juga," kata dia. 

Miliki Istri Empat dan Dikenal Tertutup

©2021 Youtube Arek Pati/ Merdeka.com

Seperti yang ramai beredar di masyarakat, Baginda Raja Angling Dharma tersebut diketahui memiliki 4 orang istri. Dalam foto ia tampak duduk di tengah, dengan diapit dua wanita masing-masing di kanan dan kirinya.

Namun sayangnya, kerajaan tersebut dikenal tertutup untuk warga di luar pengikutnya. Bahkan Masi Kesejahteraan Desa Pandat, Dimas Febrian mengatakan jika keraton tersebut sebenarnya memiliki beragam kegiatan bernuansa Islam seperti seperti perayaan Maulid Nabi, kesenian tradisional dan Islam, hingga kegiatan zikir.

Namun lanjut Dimas, selama kurang lebih 10 tahun berdiri di wilayahnya, kerajaan tersebut diketahui tidak pernah melakukan kegiatan atau ritual yang menyimpang, sehingga tetap dibiarkan keberadaannya oleh masyarakat