Menengok PLTP Kamojang, Pembangkit Listrik dan Wisata Panas Bumi Pertama di Indonesia
Merdeka.com - Indonesia selama ini dikenal sebagai wilayah dengan sumber daya alam yang melimpah. Kegiatan eksplorasinya sudah dilakukan sejak zaman Belanda, termasuk di kawasan geothermal Kamojang Jawa Barat.
Pada awal 1900-an, kawasan tersebut mulai diaktivasi sebagai sumber energi berkelanjutan (sustainable energy) yang bermanfaat bagi kebutuhan industri.
Melansir laman esdm.go.id, Minggu (24/10), kini lokasi sumur panas bumi pertama di Indonesia itu tak hanya digunakan sebagai lokasi tambang, melainkan juga dikenal sebagai objek wisata. Tepatnya di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, dengan ketinggian mencapai 1.730 MDPL.
Punya Julukan Kawah Kereta Api
Wisata dan PLTP Kamojang di Jawa Barat ©2021 YouTube BMQSAlAM/ Merdeka.com
Dikenal memiliki semburan yang kuat, sumur pertama yang ditemukan Belanda tahun 1918 itu memiliki julukan yang unik yakni Kawah Kereta Api.
Ini dikarenakan dengan kepulan asap putih pekat dari lubang sumur, diiringi suara bising yang mirip kereta api. Uniknya lagi, kawah kereta api ini hanya memiliki kedalaman 60 meter dan tidak terlalu dalam.
Kamojang dianggap pelopor pengembangan panas bumi di nusantara, karena di delapan tahun setelah penemuannya, pemerintah kolonial Belanda berupaya mengembangkannya. Walaupun harus terhenti di tahun 1928.
Berdasarkan informasi dari Kementerian ESDM, para insinyur lawas saat itu melakukan pengeboran dangkal sebanyak 5 sumur. Sebagai area wisata, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan bukit dan kawah yang ciamik dengan kondisi udara yang sejuk dan menyegarkan.
Pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertama di Indonesia
©2021 YouTube BMQSAlAM/ Merdeka.com
Usai terhenti setelah tahun 1928, di tahun-tahun berikutnya yakni pada 1978, penggalian potensi kembali dilanjutkan dengan menggaet Pemerintah New Zealand untuk mencari sumber sumur tambahan.
Akhirnya di tahun 1982, PLTP Kamojang resmi beroperasi di kawasan Gunung Gajah, Gunung Guntur Bandung, dengan potensi setara dengan 300 MW. Sampai saat ini, sumur-sumur tersebut masih mengeluarkan uap panas bumi.
PLTP Kamojang mulanya beroperasi hanya dengan 1 unit pembangkit, hingga bertambah menjadi 7 plant dengan total kapasitas terpasang 375 MW.
PLTP Kamojang memiliki 3 unit pembangkit berkapasitas sebesar 140 MW, PLTP Darajat dengan 1 unit sebesar 55 MW, dan PLTP Gunung Salak dengan 3 unit pembangkit sebesar 180 MW.
Miliki 23 Kawah dan Disebut Bisa Obati Penyakit
Mengutip laman digarut.com, kawasan seluas 10 hektar tersebut diketahui memiliki 23 kawah dengan 2 di antaranya menyerupai kubangan mirip danau.
Selain memiliki dua kawah unggulan yakni Kamojang dan Kereta Api, di lokasi, wisatawan juga bisa menikmati kawah lainnya yakni Kawah Hujan dan Kawah Manuk.
Kawah Hujan menjadi salah satu spot yang banyak dikunjungi karena memiliki khasiat untuk mengobati beberapa penyakit seperti asma, stroke, rematik hingga kanker payudara. Untuk menjalani pengobatan, pengunjung bisa melakukannya hanya dengan berdiri dan menghirup aromanya.
Cara Kerja PLTP Kamojang
Wisata dan PLTP Kamojang di Jawa Barat ©2021 YouTube PT. Indonesia Power - Kamojang POMU/ Merdeka.com
Sistem produksi energi dari PLTP Kamojang yakni dengan memanfaatkan energi uap panas bumi dan diperoleh dari sumur-sumur produksi yang ada. Uap tersebut kemudian dialirkan ke steam receiving header, yang berfungsi menjamin pasokan uap agar tetap stabil meskipun terjadi perubahan pasokan dari sumur produksi.
Selanjutnya, uap dialirkan ke pipa melalui flow meter untuk memisahkan zat padat berupa silica, dan molekul air yang terbawa di dalamnya. Uap yang telah bersih kemudian dialirkan melalui main steam valve ( MSV ) - governor valve menuju ke turbin.
Dari proses double flow condensing yang dipompa dengan generator, pada kecepatan 3000 rpm di dalam turbin maka energi listrik bisa tercipta dengan arus 3 fasa, frekuensi 50 Hz, dengan tegangan 11,8 KV.
Melalui mekanisme transformer step-up tersebut, arus listrik dinaikkan tegangannya hingga 150 KV dan selanjutnya dihubungkan secara paralel dengan sistem penyaluran Jawa-Bali (interkoneksi).
Kawasan geothermal Kamojang saat ini dikelola oleh PLTU Kamojang, Pertamina dan Indonesia Power sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
10 Wisata Pangalengan Bandung Populer, Tawarkan Panorama Asri dan Sejuk
Wisata Pangalengan menghadirkan pengalaman seru bagi para pencinta alam dan penikmat petualangan.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Pantai Parang Semar Banyuwangi, Dulu Tempat Pembuangan Sampah Kini Destinasi Wisata Cantik
Salah satu daya tarik pantai ini adalah musim penyu bertelur.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Kampung Pandai Besi di Cisolok Sukabumi, Pompa Apinya Masih Pakai Tenaga Manusia
Sebanyak enam belas gubug produksi pandai besi menjadi pemandangan unik di kampung tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 Fakta Gunung Tanggamus di Provinsi Lampung, Panorama Indah hingga Cerita Tikungan Mbah Jenggot
Gunung ini menjadi salah satu primadona bagi wisatawan yang gemar mendaki dan menjadi gunung tertinggi kedua di Provinsi Lampung.
Baca SelengkapnyaMenguak Situs Batu Megalitik Pasemah, Lanskap Peradaban Sumatra Selatan di Lereng Gunung Dempo
Kepercayaan orang-orang sekitar pun tumbuh dan mengakar kuat di benak mereka jika merusak salah satu peninggalan sejarah tersebut, maka dia akan menerima nasib
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaSungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaMenyantap Masakan Sunda di Rumah Makan Laksana, Hadirkan Suasana Perdesaan dengan Menu Oseng Legendaris Andalan
Pengunjung dijamin akan puas menyantap berbagai hidangan khas bumi Parahyangan yang otentik.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Pulau Penyengat, Sajikan Wisata Budaya hingga Kuliner Khas Tanjung Pinang
Di Pulau Penyengat ini, wisatawan bisa menikmati pesona alam seperti indahnya senja sore hari dari pinggir pantai.
Baca Selengkapnya