Dosen ITB Ciptakan Ventilator Portable untuk Pasien Corona
Merdeka.com - Seorang dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan sebuah alat ventilator sederhana untuk membantu pernapasan pasien Corona.
Di tengah mewabahnya Virus Corona seperti saat ini, keberadaan ventilator sangat dibutuhkan sebagai penanganan saat pertolongan pertama. Banyaknya pasien yang harus mendapat pertolongan membuat dosen ITB bernama Dr. Ir. Syarif Hidayat tergerak untuk membuat alat ventilator sederhana bernama Vent-I.
Berawal Saat Melakukan Physical Distancing
Dr. Syarif dari ITB penemu ventilator ITB
disway.id 2020 Merdeka.com
Dr. Syarif mengungkapkan bahwa pertama kali terpikirkan untuk menciptakan Vent-I saat dirinya melakukan Physical Distancing di Masjid Salman ITB beberapa waktu lalu. Saat itu Ia membaca informasi terkait krisis Alat Pelindung Diri (APD) di Amerika Serikat yang membuat Presiden Donald Trump berselisih dengan para menterinya.
Ia menjelaskan bahwa selama dua minggu belakangan Ia tidak pulang ke rumah dan fokus untuk mengerjakan ventilator rancangannya ini.
"Sudah dua minggu ini saya tidak pulang. Siang malam mengerjakan rancangan ventilator ini,' katanya dilansir dari Disway.id.
Faktor Mahalnya Ventilator di Indonesia
disway.id 2020 Merdeka.com
Selain itu alasan Syarif membuat ventilator portable ini adalah karena tingginya harga ventilator di Indonesia dan masih sedikitnya rumah sakit di Tanah Air yang memiliki alat tersebut.
Berdasarkan data kementerian Kesehatan tahun 2018, jumlah ruangan Intensive Care Unit (ICU) di rumah sakit per penduduk Indonesia adalah 2:100.000. Artinya, hanya ada dua tempat tidur di ruang ICU rumah sakit yang dilengkapi alat ventilator atau alat bantu pernapasan per tiap 100.000 penduduk Indonesia.
Berkolaborasi dengan Unpad dan Yayasan Masjid Salman ITB
Tim dari ITB, Unpad dan Masjid Salman sedang mengerjakan Vent-I
disway.id 2020 Merdeka.com
Dosen yang juga seorang doktor tersebut menjelaskan jika dalam pengerjaan Vent-I ini Ia berkolaborasi dengan Universitas Padjajaran Fakultas Kedokteran dan Yayasan Masjid Salman di kampusnya.
Menurutnya ini akan mempermudah pengerjaan karena semuanya berada di kawasan Bandung dan dekat dengan kampusnya.
Memiliki Sistem Khusus
disway.id 2020 Merdeka.com
Syarif menjelaskan jika temuannya memiliki keunggulan seperti CPAP (Continuous Positive Airway Pressure), CPC (Continuous Pressure Control), dan SPC (Synchronize Pressure Control).
Ia menjelaskan bahwa saat ini yang sangat dibutuhkan oleh pasien yang terpapar Corona adalah penggunaan fungsi CPAP yang bisa bekerja membantu pasien yang mengalami sesak napas namun masih bisa bernapas sendiri dengan mempermudah sistem sirkulasi napas pasien.
Akan Diproduksi Massal
Via Humas ITB 2020 Merdeka.com
Pihak kampus ITB sendiri melalui pernyataan resminya menjelaskan jika temuan dosennya ini akan ditindak lanjuti dengan melakukan serangkaian uji coba bersama Kementerian Kesehatan dan menugaskan Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan (BPFK) untuk melakukan serangkaian pengujian alat bantu Vent-I tersebut.
Target awal dari tim adalah membuat 100 buah Vent-I secara in house untuk disumbangkan ke rumah sakit yang membutuhkan.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Mencegah Heatstroke saat Cuaca Terik, Cegah Komplikasi pada Organ
Salah satu kondisi yang dapat muncul akibat paparan panas berlebih adalah heatstroke, yaitu kondisi yang terjadi saat tubuh tidak mampu mengatur suhu internal.
Baca SelengkapnyaKasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 Tips Menjaga Suasana Hati agar Tetap Stabil, Patut Dicoba
Menjaga suasana hati bukan hanya sekadar keinginan tetapi keterampilan yang baik dimiliki.
Baca SelengkapnyaAneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung
Para peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaJenis-Jenis IPTEK dan Contohnya, Menarik Dipelajari
Tanpa IPTEK, kehidupan manusia akan penuh dengan berbagai masalah dan kondisi yang tidak teratur.
Baca SelengkapnyaTidak Ada Korban Jiwa Buntut Ledakan di Semen Padang Hospital, 102 Pasien Dievakuasi
Sebanyak 102 pasien dievakuasi usai ledakan besar di Semen Padang Hospital
Baca SelengkapnyaKenapa Tubuh Berkeringat Saat Kepedasan?
Tubuh merespons dengan melepaskan keringat sebagai bagian dari mekanisme pendinginan alami.
Baca SelengkapnyaIDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca Selengkapnya