Melihat Jejak Kerajaan Majalengka di Museum Talagamanggung, Peninggalan Tahun 1300
Merdeka.com - Museum Talagamanggung, di Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga, menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Di sana tersimpan barang-barang sisa kejayaan masa lalu yang diperkirakan berusia 600 tahun lebih.
Mengutip laman resmi Museum Talagamanggung, Senin (26/9), barang-barang tersebut merupakan peninggalan sekaligus petilasan, sisa kejayaan dari kerajaan Talaga Manggung yang pernah berkuasa di Majalengka, medio 1371 – 1819.
Saat itu, kerajaan tersebut berdiri sendiri alias tidak di bawah pengaruh siapa pun, dengan corak Budhisme. Pusat pemerintahannya terletak di barat daya Gunung Ciremai, tepatnya di Kecamatan Talaga, saat ini.
Barang-barang yang Tersimpan di Museum
©2022 YouTube Tika Puspita Sariningsih/Merdeka.com
Mengutip laman direktoripariwisata.id, setidaknya terdapat 11 barang peninggalan sejarah dari Kerajaan Talaga Manggung yang masih bisa diselamatkan. Beberapa di antaranya, yaitu kereta kencana, peralatan perang sampai peralatan kesenian berupa seperangkat gamelan ada alat tetabuhan khas kerajaan.
Beberapa barang sendiri, berupa keris hingga perkakas kecil lainnya disimpan ke dalam sebuah tempat berlapis kaca agar terlindungi dari debu dan kotoran luar.
Selain itu di sana juga terdapat sisa bangunan keraton, seperti wuwung (bagian atap), pakaian anggota kerajaan, alat pembayaran yang berlaku pada masa itu, batu-batuan menhir dan bandring, sampai kerajinan gerabah.
Terdapat Tiga Ruangan Museum
Mengutip kanal YouTube Tika Puspita Sariningsih, di dalam bangunan Museum Talagamanggung, terdapat tiga ruangan penyimpan benda bersejarah.
Untuk ruangan pertama, menyimpan barang-barang yang merupakan milik dari keluarga Kerajaan Talaga Manggung. Di ruangan ke dua, terdapat gamelan, serta senjata milik panglima kerajaan dan di ruangan lain terdapat benda-benda yang juga milik kerajaan, termasuk tersimpan juga kereta kencana.
Sebelumnya, terdapat banyak peninggalan sisa Kerajaan Talaga Manggung, namun beberapa di antaranya diambil oleh pihak Hindia Belanda, dan lainnya juga rusak karena termakan usia ratusan tahun.
Tidak ada patokan harga tiket untuk memasuki museum, pengunjung hanya dikenakan biaya seikhlasnya sebagai bentuk sumbangan.
Kerajaan Talaga Manggung
©2022 YouTube Tika Puspita Sariningsih/Merdeka.com
Sebelumnya, Kerajaan Talaga Manggung sendiri didirikan oleh keturunan Kerajaan Galuh, Ciamis yakni Sunan Talaga Manggung putra Pandita Prabu Darmasuci, putra Batara Gunung Picung l, putera Suryadewata yang merupakan anak terakhir dari Maharaja Sunda yang bernama Ajiguna Linggawisesa di tahun 1333.
Penamaan Kerajaan Talaga Manggung sendiri karena letaknya yang tidak jauh dari sebuah talaga atau situ sangiang yang lebih dikenal masyarakat.
Saat ini, pihak pengelola museum bersama kalangan keturunan Kerajaan Talaga Manggung masih memiliki tradisi kerajaan yang rutin digelar di area museum, yakni “Nyiramkeun Benda Pusaka Talaga”
Upacara ini merupakan prosesi membersihkan benda peninggalan kerajaan talaga yang biasa digelar pada hari Senin, setiap tanggal akhir di bulan Safar. Acara ini bertujuan untuk menghormati dan melestarikan adat turun temurun masyarakat Talaga.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat Jejak Etnis Tionghoa Tangerang di Museum Benteng Heritage, Ada Produk Kecap Tertua di Indonesia
Di museum ini pengunjung seakan diajak menapaki jejak masa silam kejayaan peranakan Tionghoa di Tangerang.
Baca SelengkapnyaMenengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18
Kota Palembang memiliki ragam bangunan kuno yang sampai sekarang masih bisa dijumpai.
Baca SelengkapnyaMenguak Sejarah Stasiun Mertoyudan Magelang, Dulunya Stasiun yang Ramai Namun Kini Terbengkalai
Stasiun itu merupakan salah satu stasiun penting di jalur kereta api Jogja-Magelang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaPeninggalan Kerajaan Tarumanegara, Berikut Daftar dan Sejarahnya
Peninggalan-peninggalan ini dapat memberi pandangan yang menarik tentang peradaban kuno kala itu.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Kampung Kapitan, Tempat Tinggal Etnis Tionghoa Pertama Masa Kolonial di Palembang
Kawasan yang saat ini menjadi cagar budaya di Palembang dulunya sebuah lingkungan tempat tinggal bagi warga Tionghoa era kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaMengenal Ngidang-Ngobeng, Tradisi Memuliakan Tamu ala Orang Palembang
Adab menghormati serta memuliakan tamu itu sudah melekat pada diri orang di Indonesia, mereka dianggap sebagai 'raja'.
Baca SelengkapnyaMenilik Sejarah Bekasi, dulu Pusat Kerajaan Tarumanegara kini Ditemukan Sumber Minyak Baru
Bekasi sudah dikenal sebagai kota industri sejak zaman kerajaan. Kini di sana juga ditemukan sumber minyak baru.
Baca SelengkapnyaSejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca Selengkapnya