Kisah Tukang Parkir di Bandung Dirikan TK Gratis, Dulu Terkendala Biaya saat Sekolah
Merdeka.com - Sosok Undang Suryaman patut menjadi teladan. Pasalnya, Ia berhasil mendirikan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) gratis bagi masyarakat tak mampu di sekitar tempat tinggalnya. Tepatnya di Kampung Babakan Loa, Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Jerih payahnya membangun sekolah tersebut tidak didapatkan dengan mudah. Sebagai juru parkir, Ia harus berputar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membiayai operasional TK-nya. Namun di luar dugaan, semuanya bisa terselesaikan bahkan hingga tempat pendidikan tersebut berlantai tiga.
"Waktu itu sempat kebingungan, karena sebagai juru parkir tidak ada biaya. Belum lagi saya juga tidak punya kurikulum, masa sekolah tidak ada kurikulumnya. Tapi Alhamdulillah ada jalan" terang pria berusia 45 tahun tersebut. Dikutip YouTube Wakaf Salman (14/12)
Mendapat Bantuan secara Tak Terduga
©2021 Youtube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Saat awal-awal pendiriannya, Undang mengaku banyak cobaan yang datang silih berganti. Ia sempat mengatakan, pekerjaannya yang hanya sebagai tukang parkir membuatnya kerap dipandang sebelah mata. Bahkan warga di sekitar tempat tinggalnya sempat tak percaya Undang mendirikan lembaga pendidikan.
"Memang sempat dapat cobaan juga, ya karena mungkin para tetangga-tetangga yang mungkin melihatnya hanya dari saya yang sebagai juru parkir, tapi Alhamdulillah Allah kasih saya jalan. Jadi pas saya butuh buku buat perpustakaan ada yang kasih, lalu tiba-tiba dapat rezeki juga untuk tanah sampai gak kebayang. Allah kasih amanah buat orang-orang menitipkan sebagian hartanya buat sekolah ini" terangnya
Jadi Tukang Cuci Mobil Demi Operasional Sekolah
©2021 Youtube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Ketika sudah sekian waktu berjalan, cobaan masih ia alami. Undang mengaku di awal merintis, sempat kesulitan karena tidak adanya materi dan biaya operasional.
Demi menutup itu semua, ia mengaku pernah menjadi tukang cuci mobil hingga subuh hari. Bahkan ia juga mengusahakan pembiayaan dengan menjadi pembantu hingga rezeki kembali mendatanginya.
"Saat memerlukan pembiayaan, saya dan istri sempat menjadi tukang cuci mobil selama kurang lebih dua tahun. Waktu itu selalu pulangnya jam 2, jam 3 subuh dari Soekarno Hatta" terangnya
Peduli Pendidikan karena Dulu Tak Bisa Sekolah
Sebagai orang yang peduli pendidikan, Undang merasa setiap masyarakat berhak mendapat ilmu di bangku sekolah. Dari situ, pendirian lembaga RA.Nafilatul Husna miliknya berangkat dari keresahannya di masa lalu saat tak bisa bersekolah karena keterbatasan biaya.
Adapun misi dalam membangun sekolah ini adalah agar anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi bisa mudah menimba ilmu, termasuk Agama.
"Dulu waktu kecil saya memang tidak bisa sekolah karena tidak ada biaya, nah di situlah saya dan keluarga berinisiatif merekrut anak-anak untuk belajar karena menurut orang tua di lingkungan pas saya tanya, biaya TK dan RA itu sangat mahal sehingga sulit untuk sekolah" kata dia
Saat ini TK yang didirikan tahun 2012 itu telah memiliki 3 lantai. Lantai pertama untuk belajar, lantai ke dua tempat bermain dan lantai atas sebagai ruang serba guna. Jumlah siswa pun telah mencapai 50 anak, dengan empat tenaga pengajar, termasuk sang istri.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Syok Lihat Sekolah Tak Layak Berdinding Bilik Bambu Berlantai Tanah, Langsung Diam dan Merenung, Ending-nya Bantu Rp100 Juta
kondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk
Pasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah
Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaPerkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaSempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaKPU Siapkan 80 TPS Khusus di DKI Jakarta untuk Pemilu 2024, Berikut Rincian Lokasinya
Di Lokasi TPS Khusus tersebut tidak ada pengamanan khusus yang diberikan KPU
Baca SelengkapnyaDaya Tarik Situ Datar Pangalengan untuk Liburan Akhir Tahun, Ngadem di Pinggir Danau yang Dikelilingi Kebun Teh
Suasana syahdunya dijamin mampu melengkapi suasana libur akhir tahun di Bandung.
Baca SelengkapnyaPermukiman di Tengah Kota Bandung Ini Mampu Kelola Sampah Dua Ton Per Hari, Ini Kunci Suksesnya
"Kami satu-satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW Kawasan Bebas Sampah (KBS)."
Baca Selengkapnya