Terinfeksi Cat Semprot, Manusia Silver di Jakarta Ini Harus Kehilangan Bola Matanya
Merdeka.com - Kisah tragis harus dialami oleh Tati (34), seorang wanita yang berprofesi sebagai manusia silver di Jakarta Pusat. Ia terpaksa kehilangan satu bola matanya karena terinfeksi cat semprot yang biasa dipakainya untuk mengais rezeki.
Bola mata sebelah kirinya mengalami infeksi setelah terpapar cat berbahan kimia hingga harus dilakukan operasi pengangkatan.
Sebagaimana dikutip dari press release Kemensos pada Senin (5/4), Tati sudah dua bulan terakhir merasakan sakit di mata sebelah kirinya. Ia pun belum mendapatkan penanganan medis karena keterbatasan biaya.
Selama ini, Tati juga tidak memiliki tempat tinggal. Sehingga ia harus hidup secara mengemper di pinggir jalan seorang diri setelah ditinggal oleh anggota keluarganya.
Berikut kisah pilu Tati selengkapnya.
Mata Harus Diangkat
Belum lama ini, Tati ditemui oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini saat tengah tertidur di pinggir jalan kawasan Petojo, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Risma pun langsung mengajak Tati ke Balai Karya Mulya Jaya Jakarta bersama Tim Reaksi Cepat Kementerian Sosial untuk dilakukan pendataan.
Tati juga sempat dibawa ke Poli Mata Rumah Sakit Harapan Bunda untuk menjalani pemeriksaan pada mata kirinya.
Menurut Ihda Ulfia, perawat di Balai Karya Mulya Jaya, berdasarkan hasil pemeriksaan mata Tati harus diangkat karena infeksinya berpotensi menjalar ke bagian tubuh lain.
“Berdasarkan analisis dokter terdapat infeksi pada bola mata Tati yang diakibatkan cairan kimia yang tidak sengaja masuk ke mata dari cat silver yang setiap hari menutupi seluruh tubuhnya. Saran dokter, mata Tati harus segera diangkat melalui operasi agar tidak menyebar dan membahayakan kesehatannya,” ujar Ihda.
Ditinggal Orang-orang Tersayang
©2021 kemensos.go.id/ Merdeka.com
Menurut keterangan Tati, sebelum hidup mengemper seperti saat ini, ia pernah tinggal di tanah milik PT KAI di kawasan Jakarta Barat. Namun nahas, bencana kebakaran melanda tempat tinggalnya hingga merenggut nyawa sang ibu.
Pasca kejadian itu, anggota keluarga Tati satu per satu meninggalkannya. Selain sang ibu yang meninggal dunia, Ia juga ditinggal oleh suami dan anaknya yang menghilang tanpa kabar.
Sejak saat itu, bungsu dari tujuh bersaudara itu hidup di jalanan bersama para komunitas jalanan. Tati mengaku, surat-surat penting seperti KTP, Kartu Keluarga, hingga BPJS Kesehatan pun turut lenyap saat kebakaran melanda tempat tinggalnya dulu.
Bantuan dari Kemensos
Prihatin dengan kisah yang dialami Tati, pihak Kemensos memberikan sejumlah bantuan, termasuk pembinaan kepada Tati agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ia juga mendapat bantuan untuk menjalani operasi di mata kirinya.
Pihak Kemensos juga berhasil mempertemukan Tati dengan salah satu kakaknya bernama Yuni. Ia turut berterima kasih karena berhasil mempertemukannya dengan sang adik. Ia pun siap mendampingi jika diperlukan.
“Saya berterima kasih kepada Kementerian sosial melalui Balai Mulya Jaya karena telah membantu adik saya untuk bisa dioperasi. Saya tidak punya uang untuk membayar operasinya sementara anak saya banyak masih kecil-kecil. Saya siap untuk mendampingi adik saya bila dibutuhkan,” terang Yuni.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma
Sebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaKisah Tragis, Pria Ini Selamat Usai Tersambar Petir tapi kemudian Meninggal karena Dilumuri Kotoran Sapi
Kotoran sapi diyakini bisa mengobati orang yang terkena sambaran petir.
Baca SelengkapnyaTragis! 2 Balita di Simalungun Tewas Terbakar di Rumahnya, saat Orang Tua Pergi ke Warung
Ketika kebakaran kedua balita malang tersebut sedang tertidur dengan kondisi rumah dikunci dari luar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengapa Beberapa Orang Tidak Mengalami Gangguan Tidur Meskipun Minum Kopi di Malam Hari
Minum kopi di malam hari bisa tidak berdampak pada sejumlah orang.
Baca SelengkapnyaDatangi Makam Ibu yang Terdampak Banjir, Aksi Perempuan Ini Curhat Kesepian Jalani Sahur Sendiri Tuai Haru
Kehilangan orang terkasih merupakan kondisi berat yang tak mudah untuk dilalui.
Baca SelengkapnyaSadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba
Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaGeger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaSakit Hati, Pria di Makassar Berkali-kali Tikam Tetangganya hingga Tewas
Kasus penganiayaan berujung kematian ini dipicu karena pelaku sakit hati
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnya