Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Masjid Cijawura di Bandung, Saksi Bisu Gugurnya 200 Pejuang

Kisah Masjid Cijawura di Bandung, Saksi Bisu Gugurnya 200 Pejuang Masjid Pesantren Cijawura Bandung. ©2023 Dokumentasi Pemkot Bandung/Merdeka.com

Merdeka.com - Masjid Cijawura di Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat menjadi lokasi bersejarah bagi umat Islam tatar Sunda. Dulunya, diperkirakan sebanyak 200 pejuang gugur usai ditembaki dari segala penjuru oleh tentara kolonial Belanda.

Usia masjid ini mencapai 98 tahun atau hampir satu abad. Selain jadi tempat ibadah, kawasan itu juga merupakan pondok pesantren, sehingga aktivitas keagamaan selalu tampak, terlebih di bulan Ramadan. Arsitekturnya juga unik, dengan desain bangunan yang menampilkan gaya pendudukan Eropa di Indonesia.

Pimpinan Pondok Pesantren Cijawura, Asep Usman Rosadi sempat menceritakan kisah masjid tersebut dengan rinci beberapa waktu lalu. Berikut selengkapnya.

Awalnya Merupakan Musala

masjid pesantren cijawura bandung

Masjid Pesantren Cijawura Bandung ©2023 Dokumentasi Pemkot Bandung/Merdeka.com

Dituturkan Asep, pendirian bangunan ini dilakukan di sekitar tahun 1920-an silam. Kemudian tahun 1925, bangunan tersebut langsung difungsikan sebagai musala yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Menurut Asep yang merupakan generasi ketiga pemilik masjid sekaligus pondok pesantren ini, dulunya bangunan didirikan oleh Abah H. Abdul Syukur yang ingin membina keagamaan dari masyarakat setempat. Pengambilan nama Cijawura berasal dari nama tempat di sana, agar lebih melekat di hati warga.

“Saat itu dibuatlah menjadi masjid sebagai upaya untuk membina masyarakat dalam bidang agama di Cijawura. Masjid ini pun didirikan oleh Abah H. Abdul Syukur," katanya, merujuk laman Pemkot Bandung, Rabu (29/3).

Membawa Misi Dakwah di Cijawura

masjid pesantren cijawura bandung

Masjid Pesantren Cijawura Bandung ©2023 Dokumentasi Pemkot Bandung/Merdeka.com

Lambat laun, Masjid Cijawura membawa misi dakwah. Untuk menjalankan kegiatan tersebut, abah kemudian mencari sosok yang bisa menjadi panutan di sana.

Saking seriusnya mencari sosok, ia sampai mencari sampai ke ponpes di Sukamiskin hingga bertemu dengan tokoh bernama Burhan. Berdasarkan pengalaman Burhan, ia dijadikan sebagai mantu dan pemegang amanah dakwah tersebut.

"Abah memilih mantu yang juga ia percayai memegang amanah tersebut. Terpilihlah K.H.R.M Burhan untuk menjalankan dakwah di Cijawura," katanya.

Dijadikannya Burhan sekaligus menandai perubahan fungsi musala menjadi sebuah pondok pesantren, sekaligus pengembangan bangunan menjadi masjid di tahun 1930.

Dari Tempat Dakwah Jadi Posko Pertahanan

Beberapa waktu setelahnya, masjid ini semakin aktif mengadakan kegiatan bahkan sampai dijadikan sebagai posko pertahanan dari serangan Belanda di masa kedatangan sekutu tahun 1945. Lokasi ini dijadikan sebagai posko pertahanan, karena dianggap kosong dari jangkauan penjajah.

Ketika itu banyak pejuang-pejuang asal Jawa Barat singgah di masjid itu saat melawan tentara Belanda di Bandung. Otomatis, keberadaannya menjadi sasaran kemarahan Belanda.

Setahun kemudian pada 1946, saat para pejuang dan warga tengah melaksanakan salat jumat, Belanda mendatangi lokasi untuk melakukan penyerangan menggunakan tembakan ke segala penjuru. Alhasil 200 pejuang gugur di sana.

"Tahun 1946 ketika salat Jumat, terjadi penyerangan oleh tentara Belanda dari segala penjuru. Akibat kejadian itu, sekitar 200 syuhada gugur," tandasnya.

Dilakukan Perbaikan Pertama di Tahun 1957

Masuk masa pasca perang, bangunan masjid diperbaiki dan diperlebar sehingga mampu menampung jemaah dalam jumlah banyak. Luas area yang sebelumnya hanya 20x10 meter diperlebar jadi 40x30 meter.

Untuk mengenang sejarahnya sebagai tempat pertahanan, bangunan asli dari masjid itu tetap dipertahankan.

"Sekarang ini ukurannya 40x30 meter dan dibangun sampai tiga tingkat atau tiga lantai," kata Takmir Masjid Pesantren Cijawura, Ridwan.

Sekolah juga didirikan di sana sebagai saranan pendidikan inklusif, siapapun bisa masuk.

"Sekarang pesantren itu harus ada sekolah. Kalau tidak ada sekolahnya, santri yang masuk sedikit,” ujarnya.

Ciri khas dari Masjid Pesantren Cijawura adalah terdapatnya kolam di sisi pintu masuk masjid untuk menjaga dari najis.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Unik Masjid Jami Assuruur Kebon Jeruk, Bangunannya Khas Belanda Berhias Kayu Jepara

Sisi Unik Masjid Jami Assuruur Kebon Jeruk, Bangunannya Khas Belanda Berhias Kayu Jepara

Masjid Jami Assuruur memiliki daya tampung yang besar. Saat penuh, 1.500 sampai 2.000 jemaah bisa melaksanakan salat di sini.

Baca Selengkapnya
Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar

Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar

Saat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.

Baca Selengkapnya
8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Kisah perjalanan seorang pengusaha sukses asal Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Setelah 40 Tahun Lebih, Keinginan Ayah Bangun Masjid Diwujudkan Anaknya Pensiunan Jenderal AU

Setelah 40 Tahun Lebih, Keinginan Ayah Bangun Masjid Diwujudkan Anaknya Pensiunan Jenderal AU

Di balik kemegahannya, ternyata masjid tersebut merupakan gagasan dari ayah seorang pensiunan jenderal TNI Angkatan Udara.

Baca Selengkapnya
Berusia 332 Tahun, Begini Kisah Beduk di Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu yang Suaranya Konon Terdengar Sampai Cirebon

Berusia 332 Tahun, Begini Kisah Beduk di Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu yang Suaranya Konon Terdengar Sampai Cirebon

Konon beduk ini jadi bolong setelah tak jadi dipinjam oleh pangeran asal Cirebon.

Baca Selengkapnya
Berusia Dua Abad, Begini Kisah Masjid An Nawier di Jakarta Barat yang Kerap Umumkan Wafatnya Keluarga Keraton Solo

Berusia Dua Abad, Begini Kisah Masjid An Nawier di Jakarta Barat yang Kerap Umumkan Wafatnya Keluarga Keraton Solo

Begini kisah unik Masjid An Nawier yang sudah ada sejak abad ke-18 di Tambora Jakarta Barat

Baca Selengkapnya
Sambut Puasa Ramadan, Ini Momen Khusyuk Salat Tarawih Pertama di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta

Sambut Puasa Ramadan, Ini Momen Khusyuk Salat Tarawih Pertama di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta

Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta menggelar salat tarawih perdana pada Minggu (10/3) malam.

Baca Selengkapnya
Bukan Arab, di Masjid Indonesia ada Tarawih dengan Durasi Terlama, Lafalkan 30 Juz Alquran

Bukan Arab, di Masjid Indonesia ada Tarawih dengan Durasi Terlama, Lafalkan 30 Juz Alquran

Tak biasa, di masjid tersebut telah melaksanakan salat tarawih dengan durasi terlama.

Baca Selengkapnya