Kisah Jamilah 10 Tahun Tempati Hutan Tol Jagorawi, Tolak Tempat Tinggal karena Ini
Merdeka.com - Kondisi pilu setidaknya sudah dirasakan Jamilah selama 10 tahun terakhir ini. Ia merupakan seorang wanita paruh baya pengais sayuran di pasar yang memilih tinggal di sebuah bangunan gubug tak layak huni, di kawasan hutan kota jalan tol Jagorawi, Jakarta.
Kisahnya yang memprihatinkan sempat menjadi viral, terlebih usai ditinggalkan suami tercintanya, Saepulah belum lama ini akibat penyakit diabetes yang 12 tahun dideritanya.
Di sebuah video yang diunggah @berbagisemangat, Jamilah terlihat mencurahkan isi hatinya kepada warga yang menengoknya usai kepergian sang suami. Termasuk alasannya ingin tetap tinggal di gubuk tersebut meski kerap ditawari tempat tinggal.
“Saya bukannya ngga mau pulang kampung, Bapak (pak Saepullah) udak ngga ada. Jadi saya pengen hidup sendiri, biarin hidup sehidup-hidupnya, mau nyari makan kaya gimana juga sehidup-hidupnya” terang Jamilah, di dalam video yang diunggah Sabtu (17/7) lalu.
Sudah Tak Punya Siapa-siapa
Semenjak ditinggal sang suami, kehidupan Jamilah langsung berubah. Ia harus mencari nafkah sendiri untuk bertahan hidup dengan bekerja apapun, mulai dari memungut sayur di pasar hingga menjadi juru parkir.
Ia mengaku sedih lantaran saat ini dirinya merasa tak punya siapa-siapa lagi, sehingga ia bersikukuh untuk tetap tinggal di gubug tengah hutan tersebut.
“Saya udah ga punya siapa-siapa, rumah juga udah ga punya. Ada saudara jauh (di Blitar), itu juga mungkin udah ngga peduli dengan saya. Sedangkan saya di jakarta cari nafkah, hidup sendiri biarin” tuturnya.
Sempat Kemalingan hingga KTP Hilang
Sebelumnya diketahui jika Jamilah bersama Saepullah sempat mengontrak rumah di daerah Gongseng Jakarta Timur. Namun karena kehabisan biaya keduanya memutuskan untuk mendirikan tenda di hutan kota sebagai tempat berlindung.
Namun kejadian nahas menimpanya, belum lama tinggal di sana ia sudah menjadi korban pencurian sehingga kartu identitasnya hilang.
"Kalo saya pulang, identitas undah ngga punya, KTP juga nggak punya jadi siapa yang bantu saya, bikin identitas buat saya siapa yang peduli terhadap saya walaupun sebenarnya saya bener-bener butuh bantuan" ujarnya lagi.
Cuma Ingin Sehat dan Memiliki KTP
Dengan mata yang berkaca-kaca, Jamilah pun merasa sudah pasrah lantaran sudah tidak ada yang bisa dimintai tolong lagi. Ia pun hanya bisa memasrahkan kehidupannya kepada Tuhan agar bisa mendapat rezeki untuk kehidupannya sehari-hari.
Selain itu, ia juga terus berdoa dengan harapan sederhana agar bisa tetap sehat dan bisa bekerja apapun demi mencukupi kehidupannya.
"Ngga tau ya, saya jalani hidup dan cari nafkah yang ada saja. Dan saya yakin, Insya Allah, Allah mungkin kasih rezeki buat saya, yang penting saya tetap sehat. Dan kalau ada rezeki buat saya untuk menolong saya buat identitas saya lebih bersykur karena bisa ke mana-mana" katanya.
Merasa Sedih Kehilangan Suami Tercinta
Almarhum Saepullah, suami Jamilah saat berada di dalam gubug tak layak huni di tengah hutan tol Jagorawi ©2021 Instagram @berbagisemangat & @info.indonesia/editorial Merdeka.com
Dalam video tersebut, Jamilah juga ditawari tempat tinggal oleh si pemilik video. Namun ia tetap kukuh untuk tinggal di gubug tersebut. Jamilah merasa tidak enak lantaran tak memiliki uang untuk membayar tempat tersebut, walau sang pemilik telah menggratiskannya.
Di sana juga disebutkan jika ingin tetap tinggal di gubug tak layak itu lantaran masih sedih pasca kepergian sang suami beberapa waktu lalu.
Sebelumnya kisah Jamilah dan Saepullah sempat viral di berbagai platform media sosial, lantaran kondisinya yang memprihatinkan. Dalam tampilan tersebut terlihat keduanya tengah duduk bersama di dalam sebuah tenda terpal, berdining ranting dan kayu yang sangat tidak layak.
"Sebelum terserang stroke, Pak Saepullah mampu menafkahi Jamilah dengan menjebak burung dan dijual kepada warga. Kini, satu jari Pak Saepullah telah hilang karena sakit gula dan keadaannya sekarat karena lingkungan serta makanan di hutan kota tidak memadai." seperti ditulis di akun @info.indonesia.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulu Tinggal di Rumah Kayu, Pria Ini Bagikan Perubahan Hidupnya Setelah Jadi TKI Jepang
Abdul menghabiskan waktu kurang lebih 7 tahun untuk mengubah hidupnya di kampung.
Baca SelengkapnyaKisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaPerempuan Bersatu, Ungkap Banyak Suara Caleg Wanita yang Hilang di Pemilu 2024
Misalkan, caleg Dapil Jabar 3 mengaku suaranya hilang saat penghitungan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaBikin Haru Perjalanan Ibu Persit Bersama Sang Suami Berpangkat Kolonel, Kini Sang Putri Kuliah di UI 'Aku Bersyukur Pada Allah'
Kisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,
Baca SelengkapnyaDiurus dari Kecil, Kakak Perempuan Ini Bahagia Sang Adik Pulang Pakai Seragam Loreng TNI AL
Video mengharukan pertemuan kakak perempuan dan adiknya yang merupakan prajurit TNI AL viral di media sosial. Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Sentilan Pedas Gibran "Anak Muda Diremehkan Biasa, Jangan Sampai Menyerah!"
Cawapres Gibran Rakabuming Raka menyentil pihak-pihak yang meremehkan dirinya maju di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo
Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca SelengkapnyaCinta Tidak Direstui, Anak Perempuan di Jember Tega Bunuh Ibu
Kasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca Selengkapnya