Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Aipda Sofyan Selamatkan Rekannya saat Apel, Halau Pelaku Sebelum Bom Meledak

Kisah Aipda Sofyan Selamatkan Rekannya saat Apel, Halau Pelaku Sebelum Bom Meledak Aipda Sofyan. ©2022 Instagram Jabar Quick Response/Merdeka.com

Merdeka.com - Meledaknya bom bunuh diri di Kantor Polisi Sektor (Polsek) Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, meninggalkan luka. Bukan hanya kepanikan, salah satu anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Sofyan telah dinyatakan gugur.

Aipda Sofyan diketahui meninggal usai menyelamatkan rekan-rekannya saat apel di area kantor Polsek Astanaanyar, Rabu (7/12). Ia sempat menghalau pelaku bom bunuh diri yang mencoba merangsek masuk sebelum ledakan mengenai lehernya.

Polisi 41 tahun itu meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Berkat keteladanannya ia mendapat penghargaan yakni naik pangkat satu tingkat. Berikut kisah heroik Aipda Sofyan.

Gerak Gerik Mencurigakan Pelaku Dibaca Almarhum

aipda sofyan

©2022 Instagram Jabar Quick Response/Merdeka.com

Mengutip ANTARA, Kamis (8/12), Rabu pagi saat kejadian merupakan jadwal apel bagi seluruh jajaran dari Mako Polsek Astanaanyar. Ketika apel masih belum berakhir terdapat gerak gerik mencurigakan dari seseorang yang hendak memasuki area kantor polisi.

Berdasar keterangan di lapangan, saat apel berlangsung, kondisi pintu markas tertutup. Namun seseorang yang mencurigakan itu memaksa masuk, hingga Sofyan bergerak untuk menghalau pelaku.

Merasa tak terima, pelaku yang kemudian diidentifikasi bernama Agus Muslim itu justru mengacungkan senjata tajam kepada polisi-polisi yang tengah apel di lokasi.

Halau Pelaku agar Tidak Lukai Anggota Lain

Dalam situasi genting, Aipda Sofyan kemudian mencoba menghalangi pelaku agar tidak melukai anggota polisi lain dengan senjata tajamnya. Sayangnya tak berapa lama, sebuah bom tiba-tiba meledak dari pelaku hingga membuat Aipda Sofyan terluka di bagian leher.

Setelah terjadi ledakan, muncul asap pekat di sekitar lokasi kejadian hingga menimbulkan kepanikan. Suara bom pun turut terdengar begitu keras hingga radius beberapa meter dari kejadian.

Menurut saksi, antara Aipda Sofyan dengan pelaku sempat bersitegang karena pelaku memaksa untuk masuk ke lokasi. Setelah peristiwa berlangsung Aipda Sofyan juga mundur, namun sayang serpihan paku dari bom mengenai lehernya.

Menurut informasi, ledakan terjadi sekitar pukul 08.20 WIB, di mana Aipda Sofyan tengah berjaga di pagar masuk kantor polisi.

Dilarikan ke Rumah Sakit

Kemudian, terdapat saksi yang menyebut jika setelah kejadian Aipda Sofyan masih terlihat sadar dan berjalan ke luar kantor sambil memegang lehernya. Pelakunya langsung tewas seketika.

Dari hasil identifikasi, pelaku Agus Muslim merupakan mantan napi terorisme yang tergabung dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Beberapa saat kemudian Aipda Sofyan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Immanuel dalam kondisi terluka di leher. Sayangnya nyawa Aipda Sofyan tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.00 WIB pagi.

Selain anggota polisi itu, terdapat korban lain yang terluka yakni seorang wanita bernama Nur Hasanah. Ketika itu, dirinya tengah melintas di depan polsek dan tidak dapat menghindari ledakan bom

Jadi Pahlawan

Kini Aipda Sofyan telah gugur, setelah menyelamatkan rekan-rekannya di kantor Polsek Astanaanyar. Dikonfirmasi Kasatbinmas Polrestabes Bandung AKBP Sutorih, Aipda Sofyan dianggap sebagai pahlawan karena berani menghalau pelaku yang mengancam anggota kepolisian di sana.

"Beliau adalah seorang pahlawan, karena beliau menyelamatkan anggota lainnya. Kalau saat kejadian tidak ada beliau, hanya Allah yang tahu. Yang jelas beliau adalah pahlawan karena menyelamatkan teman-temannya," katanya, usai upacara pemakaman jenazah Sofyan.

Aipda Sofyan kemudian dikebumikan melalui serangkaian upacara pemakaman. Di sana turut hadir anggota polisi dan keluarga dengan suasana penuh haru.

Diteladani Keluarga

Untuk menghargai jasa besarnya, Sofyan dianugerahi kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi, menjadi Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Anumerta. Menurut keluarga dan rekan-rekan, Sofyan dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah.

Bahkan anggota keluarga juga menjadikannya sebagai sosok yang teladan, karena semasa hidup ia tidak pernah terlihat mengeluh.

"Jadi, Sofyan yang menjadi polisi di antara lima bersaudara di keluarga kami. Sejak kecil Sofyan sudah bercita-cita menjadi polisi," kata kakak korban bernama Salman (45)

Sofyan dikebumikan di tempat pemakaman keluarga (TPK) Sukahaji, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat secara upacara kepolisian. Prosesi pemakamannya berlangsung pada pukul 17.00 WIB.

Selama ini, ia tinggal di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Aipda Sofyan merupakan polisi yang lulus dari Sekolah Calon Bintara atau Secaba Polri pada tahun 2003. Ia merupakan anak terakhir, dari lima bersaudara.

 

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyidik Sita Ponsel Aiman Witjaksono atas Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Ini Kata Polisi

Penyidik Sita Ponsel Aiman Witjaksono atas Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Ini Kata Polisi

Menurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Pejabat Polisi Lulusan Akpol, Anaknya Pilih jadi Bintara Polri Sampai Tanya 'Papa Enggak Malu Kan?'

Ayahnya Pejabat Polisi Lulusan Akpol, Anaknya Pilih jadi Bintara Polri Sampai Tanya 'Papa Enggak Malu Kan?'

Saat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.

Baca Selengkapnya
Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali

Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali

Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Reaksi Keras Megawati Terkait Kasus Aiman: Enak Saja Anak Orang Dipanggil-panggil

Reaksi Keras Megawati Terkait Kasus Aiman: Enak Saja Anak Orang Dipanggil-panggil

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.

Baca Selengkapnya
Aiman Bakal Diperiksa Terkait Penyebaran Berita Bohong Pada 26 Januari 2024

Aiman Bakal Diperiksa Terkait Penyebaran Berita Bohong Pada 26 Januari 2024

Aiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Berpeci Putih & Sorban, Ini Sosok Tukang Pijat Jenderal Dudung Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Berpeci Putih & Sorban, Ini Sosok Tukang Pijat Jenderal Dudung Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Berikut sosok tukang pijit Jenderal Dudung yang ternyata bukan orang sembarangan.

Baca Selengkapnya
Bukan Lulusan Akpol, Eks Bintara Polwan ini Pegang Komando jadi Kapolres

Bukan Lulusan Akpol, Eks Bintara Polwan ini Pegang Komando jadi Kapolres

Berikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Rifki Apriansyah, Anak Sopir jadi Peraih Adhi Makayasa Bintara Polri

Mengenal Sosok Rifki Apriansyah, Anak Sopir jadi Peraih Adhi Makayasa Bintara Polri

Rifki Apriansyah diganjar Adhi Makayasa Bintara Polri di momen kelulusannya sebagai siswa.

Baca Selengkapnya
Tiga Perempuan Kakak Adik Paras Cantiknya Dipuji, Sang Ayah Wakil Rakyat Eks Pejabat di DKI

Tiga Perempuan Kakak Adik Paras Cantiknya Dipuji, Sang Ayah Wakil Rakyat Eks Pejabat di DKI

Begini potret harmonis keluarga eks pejabat tinggi DKI. Tiga putrinya bikin salah fokus.

Baca Selengkapnya