Merdeka.com - Bersepeda adalah salah satu olahraga menyenangkan yang bisa kita lakukan dengan mudah. Kita bisa berjalan-jalan menikmati pemandangan sambil melatih tubuh. Ya, bersepeda bukan sekadar olahraga biasa, tapi juga bisa menjadi rekreasi.
Di masa pandemi pun, aktivitas bersepeda masyarakat justru semakin meningkat. Bersepeda memang menjadi pilihan olahraga favorit ketika pandemi karena praktis dan mudah dilakukan. Anak-anak, orang dewasa, bahkan orang tua mulai turun ke jalan mengayuh sepeda mereka.
Namun, bersepeda sendiri bukan sekadar hobi. Karena kita juga bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari aktivitas bersepeda. Dengan bersepeda secara rutin, Anda dapat terhindar dari banyak masalah kesehatan, seperti stres, diabetes, hingga masalah jantung.
Tapi Anda juga harus memperhatikan beberapa hal ketika hendak bersepeda. Karena ada beberapa kesalahan saat bersepeda yang sering dilakukan oleh sebagian orang. Dilansir dari realbuzz.com, berikut kami sampaikan daftar kesalahan saat bersepeda yang biasa dilakukan.
Kesalahan saat bersepeda yang pertama adalah sadel yang terlalu tinggi. Sadel yang tinggi adalah salah satu alasan utama Anda mungkin tidak efisien ketika bersepeda, karena sadel yang ditempatkan terlalu tinggi atau terlalu rendah membuat tenaga dari kaki tidak disalurkan dengan benar.
Kesalahan saat bersepeda yang kedua yaitu tidak makan sebelum bersepeda. Bagi pelari, frasa 'hitting the wall' yang umum digunakan mengacu pada titik ketika tubuh kehabisan energi dan berhenti. Tapi bagi pengendara sepeda umumnya menyebut kejadian ini sebagai 'bonk' dan itu adalah sesuatu yang akan terjadi pada sebagian besar pengendara sepeda di beberapa titik, bahkan bagi para profesional.
Saat hendak bersepeda, ada baiknya Anda mengambil sedikit makan lebih dari yang biasanya Anda makan, terutama jika Anda sudah merencanakan untuk bersepeda ke daerah yang lebih jauh. Jangan lupa juga membawa air minum ketika bersepeda.
Kesalahan saat bersepeda yang ketiga yakni ketika mengerem saat berbelok. Ini adalah kesalahan bersepeda yang sangat umum, terutama di kalangan pengendara sepeda baru. Teknik paling aman dan efisien adalah mengerem sebelum menikung, bukan mengerem saat Anda berada di tikungan, karena jika melakukan ini dengan kondisi sepeda membelok, dapat mengakibatkan sepeda terkunci dan Anda kehilangan kendali kemudian menabrak atau jatuh.
Untuk mengerem dengan aman, Anda harus melakukannya saat mendekati tikungan, pastikan Anda mengerem dengan lembut, tetapi cukup untuk memperlambat Anda ke titik di mana Anda dapat melewati tikungan dengan aman. Dan lakukan rem lebih awal dalam kondisi basah karena jarak berhenti akan lebih besar, terutama bagi Anda yang menggunakan caliper dibandingkan dengan rem cakram.
Advertisement
©Pixabay/Free-Photos
Kesalahan saat bersepeda yang keempat adalah pengereman mendadak. Pengereman harus dilakukan secara terkontrol agar distribusi bobot Anda pada sepeda tetap stabil. Bahaya pengereman mendadak adalah kehilangan kendali dan stabilitas serta dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan Anda melayang di atas setang.
Untuk memastikan pengereman yang aman, Anda harus melihat jauh ke depan, mengantisipasi dan mengerem menggunakan depan dan belakang secara bersamaan, dengan sedikit lebih menekankan pada rem depan.
Kesalahan saat bersepeda yang kelima yaitu bersepeda terlalu jauh atau terlalu cepat. Ketahui kemampuan Anda. Tidak ada yang salah dengan membidik jarak yang jauh, tetapi kunci untuk mencapai ambisi Anda adalah mencapainya secara bertahap.
Bersepeda adalah olahraga yang sulit tetapi sangat bermanfaat. Jangan menjatuhkan kepercayaan diri dan kesehatan Anda dengan bersepeda terlalu banyak dan terlalu cepat, karena latihan yang konsisten adalah yang terbaik.
Sekali lagi, ini adalah info dasar tetapi penting baik dari sudut pandang kenyamanan maupun dari perspektif keselamatan. Biasakan memeriksa sepeda secara rutin dan menjaganya agar tetap terawat, terutama jika tidak ingin harus diselamatkan dari pinggir jalan.
Berikan perhatian khusus pada rem, roda gigi, setang dan ban serta bersihkan dan lumasi rantai secara teratur.
©Pixabay/StockSnap
Ini adalah elemen lain dari bersepeda yang perlu Anda rencanakan, karena jika tidak, Anda bisa merasa sengsara dalam perjalanan. Pastikan Anda memeriksa ramalan cuaca untuk seluruh durasi perjalanan Anda. Pikirkan tentang lamanya perjalanan yang akan Anda lakukan dan lihat apakah kondisi cuaca kemungkinan akan berubah.
Rantai yang berdecit tentu akan Anda merasa tidak nyaman. Namun, beberapa orang justru tidak mempedulikannya. Suara berdecit pada rantai ini adalah gesekan yang membuat komponen sepeda aus. Jadi, oleskan sedikit oli ringan atau pelumas rantai, bersihkan, dan Anda siap mengayuh. Tidak ada lagi derit dan rantai pun akan bertahan lebih lama dan lebih terawat.
Advertisement
9 Manfaat Teh Chamomile untuk Tubuh, Tingkatkan Kesehatan Pencernaan hingga Kulit
Sekitar 7 Jam yang laluDokter UI Beberkan Fase Penularan Hepatitis Akut, Diawali Diare hingga Kejang
Sekitar 7 Jam yang laluAtlet Menembak Asal Cirebon Raih Emas di SEA Games, Ini Kisah Perjuangannya
Sekitar 11 Jam yang laluResep Masakan dari Telur yang Lezat dan Sederhana, Jadi Ide Masak Sehari-hari
Sekitar 12 Jam yang laluCara Menulis Daftar Pustaka dari Buku, Perhatikan Urutannya
Sekitar 13 Jam yang laluCara Membersihkan Mesin Mobil dengan Benar dan Aman
Sekitar 13 Jam yang laluTerpanjang di Asia Tenggara, Rasakan Serunya 'Melayang' di Jembatan Rengganis Bandung
Sekitar 14 Jam yang laluContoh BUMN beserta Fungsi dan Ciri-cirinya
Sekitar 15 Jam yang laluSetahun Terbengkalai, Ini Potret Tumpukan Sampah di Cirebon Sampai Tutupi Jalan Desa
Sekitar 17 Jam yang laluKecelakaan Bus di Ciamis Diduga Karena Rem Blong, Begini Keterangan Polisi
Sekitar 18 Jam yang laluMengenal Xiangqi, Olahraga Catur China yang Debut di SEA Games 2021
Sekitar 20 Jam yang laluResmi Dideklarasikan Jadi Kota Angklung, Begini Sejarah Perjalanannya di Kota Bandung
Sekitar 20 Jam yang lalu8 Cara Mencegah Infeksi untuk Lindungi Tubuh, Jadikan Kebiasaan Sehari-hari
Sekitar 1 Hari yang laluKesaksian Warga saat Bus Alami Kecelakaan di Ciamis, Sempat Melaju Zig-zag
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Utus Luhut Bereskan Masalah Minyak Goreng
Sekitar 4 Jam yang laluPedagang Warteg Belum Temukan Minyak Goreng Curah Harga Rp14.000 per Liter
Sekitar 13 Jam yang laluLarangan Sudah Dicabut, Pengusaha Akui Masih Sulit Ekspor CPO dan Minyak Goreng
Sekitar 1 Hari yang laluMinyak Goreng Curah di Cirebon Melimpah, Harga per Liter Rp14.500
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 2 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 2 Hari yang laluAlternatif Cara Tahan Kenaikan Harga Pertalite dkk Tanpa Tambah Utang
Sekitar 2 Hari yang laluLangkah Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga BBM Hingga Tarif Listrik Tepat
Sekitar 2 Hari yang laluAda Perang Rusia-Ukraina, Airlangga Harap Ekonomi RI Tetap Terjaga
Sekitar 6 Jam yang laluSri Mulyani: Ekonomi RI di Kuartal I Cukup Baik Dibanding Negara Lain
Sekitar 8 Jam yang laluKondisi Hancur Universitas di Bakhmut Diserang Roket Rusia
Sekitar 9 Jam yang laluKasus Covid-19 Tidak Naik, Wamenkes Sebut 99,6% Masyarakat Sudah Punya Antibodi
Sekitar 5 Jam yang laluWamenkes: Covid-19 di Indonesia Ada di Fase Terkendali
Sekitar 10 Jam yang laluKorea Utara Abaikan Tawaran Bantuan dan Vaksin Covid dari AS
Sekitar 12 Jam yang laluPerkembangan Transportasi dan Infrastruktur Dukung Suksesnya Mudik 2022
Sekitar 11 Jam yang laluMenhub Budi: Pembayaran Santunan Kecelakaan Turun 50 Persen saat Mudik 2022
Sekitar 14 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami