Kematian Akibat DBD di Tasikmalaya Tertinggi di Indonesia, Begini Penjelasan Dinkes
Merdeka.com - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), kini tengah menghantui Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Hingga pertengahan tahun 2022, kematian akibat gigitan nyamuk itu mencapai 19 kasus.
Menurut Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Abdullah Mubarok, jumlah tersebut membuat angka kematian akibat demam berdarah menjadi yang tertinggi di Indonesia.
“Jadi dari 19 kasus kematian (akibat DBD) ini, 16 di antaranya anak-anak, satu itu ibu hamil, satu ibu nifas, dan satu lagi wanita usia 34 tahun,” tutur Mubarok, mengutip YouTube Liputan6 SCTV, Senin (11/7).
Didominasi Anak Usia 1 sampai 14 Tahun
Dijelaskan Mubarok, hingga Juli 2022 ini angka rata-rata kematian didominasi di kalangan anak-anak usia 1 sampai 14 tahun.
Bahkan, ada dua anak di Kelurahan Sukamanah, Cipedes yang meninggal dunia di hari yang sama setelah didiagnosa mengidap DBD. Sebelumnya, jentik nyamuk juga ditemukan di penampungan air milik keluarga korban.
shutterstock
“Jadi memang kasus tersebut didominasi oleh anak-anak usia satu sampai 14 tahun,” lanjut Mubarok.
Nyamuk DBD di Tasikmalaya Tak Mempan Difoging
Untuk saat ini, tingkat resistensi dari nyamuk-nyamuk DBD yang terjadi di Kota Tasikmalaya memiliki kekebalan yang tinggi. Kondisi ini memungkinkan pembasmian cara pengasapan (foging) kurang efektif.
“Nyamuk aedes aegypti di Kota Tasikmalaya juga kini sudah memiliki kekebalan yang sangat luar biasa, sehingga sekalipun kita melakukan foging, itu betul-betul sudah tidak efektif,” terang Mubarok.
Untuk membasmi penyakit DBD yang kini menyerang Kota Tasikmalaya, imbuh Mubarok, pemberantasan sarang nyamuk di lokasi berpotensi tergenang air menjadi solusi.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaDengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnya