Kasus LSD pada Sapi di Tangerang Kini Capai 303 Ekor, Ini 4 Faktanya
Merdeka.com - Timbul benjol-benjol di sekujur tubuh menjadi tanda dari penyakit lumpy skin disease atau LSD yang menyerang hewan ternak seperti sapi. Saat ini terdapat total 303 ekor sapi di Tangerang yang dilaporkan terserang LSD.
Dikonfirmasi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Joko Ismadi, penyebaranLSD saat ini terus bertambah selama beberapa pekan terakhir. Sebelumnya hanya puluhan hewan yang terserang.
"Sampai tanggal 3 Mei ada 219 kasus di 13 kecamatan. Tetapi ternyata ada tambahan lagi di 3 kecamatan dengan total 303 kasus LSD," katanya, dikutip dari ANTARA, Selasa (16/5)
Awalnya hanya 30 kasus
Penyakit LSD mengintai sapi dan kerbau ©2022 Merdeka.com/Dok. Balai Besar Veteriner Wates
Berdasarkan laporan yang ia terima, kasus LSD sudah menyebar di Kabupaten Tangerang sejak awal tahun 2023 lalu. Pada Februari, jumlahnya hanya mencapai 30 kasus.
Terdapat dua jenis hewan yang rentan terserang, yakni sapi potong dan kerbau. Di bulan tersebut, penyakit LSD terlokalisir di dua kecamatan yakni Tigaraksa dan Solear.
Sebelumnya kasus ini juga sudah ditemukan sejak akhir tahun 2022 lalu, namun jumlahnya masih sedikit yakni hanya 10 ekor hewan sapi.
Sudah menyebar hingga 16 kecamatan
Berdasarkan data terakhir di bulan Mei, penyebaran LSD sudah meluas hingga 16 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Sebelumnya penyakit ini menyerang di 13 kecamatan. Ia menyebut jika angka persebarannya cukup besar.
"Ini cukup signifikan peningkatannya, karena memang kendalanya kami sedang kejar tayang untuk program vaksinasi PMK yang 10 ribu. Kemudian di 3-4 bulan terakhir dengan penambahan kasus 300-an cukup besar," ujarnya.
Walau terjadi perluasan penyebaran, sebagian hewan yang tertular sudah dinyatakan sembuh. Ini berkat upaya pengobatan oleh DPKP. "Ada beberapa juga hewan yang sebelumnya suspek saat ini sudah sembuh juga," ucap dia.
Belum ada laporan kematian
Ia mengatakan bahwa sampai saat ini belum terdapat laporan kematian dari hewan ternak sapi yang terjangkit.
"Kasus hewan (mati) karena penyakit itu belum ada, karena kita langsung lakukan penanganan dengan memberikan pengobatan," bebernya
Untuk mengurangi penyebarannya, upaya pengobatan dan vaksinasi terus digiatkan bersamaan dengan penghentian penyakit kuku dan mulut yang sebelumnya sudah menular di hewan ternak sapi.
Kemudian upaya pengetatan dari peredaran hewan ternak juga dilakukan pihaknya agar persebaran penyakit bisa dikontrol.
Ditularkan lalat hingga nyamuk
Dikutip dari laman Ditjen Pertanian, penyakit ini memiliki potensi untuk menular antar sesama hewan ternak sapi. Penyebab penyakit ini belakangan diketahui berasal dari nyamuk (genus aedes dan culex), lalat (Stomoxys sp, Haematopota spp, Hematobia irritans), migas penggigit dan caplak (Riphicephalus appendiculatus dan Ambyomma heberaeum).
Selain itu, penularan melalui cairan tubuh hewan yang saling terkontaminasi juga dimungkinkan terjadi, dengan masa inkubasi hingga 14 hari.
Untuk mencegah penyebarannya peternak diminta untuk menjaga kebersihan kandang untuk memutus mata rantai LSD secara berkala.
"Kami coba maksimalkan kira-kira apa yang bisa kami lakukan, apakah di waktu senggang kami vaksinasi PMK. Kasus yang dulu sudah mulai sembuh. Tapi, pada intinya sekarang kami secara maksimal melakukan penanganan," kata dia.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaAneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung
Para peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Empat Orang Meninggal Dunia dan Akses Jalan Terputus Akibat Longsor di Bastem Utara Luwu
Korban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca Selengkapnya187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaMelawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPenemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Kulit Belang dengan Efektif, Lakukan Hal Ini
Kulit belang dapat muncul sebagai bercak, noda, atau flek pada wajah, leher, tangan, atau area tubuh lainnya.
Baca Selengkapnya